05

3.5K 233 12
                                        

Hai if you like
Please, vote n comment
Don't be silent reader!

Happy reading!


"Eh, Fa gue duluan yah soalnya gue ada Tugas nih di kelas. Bye" ucapnya padaku dan dengan cepat keluar dari mobil setelah tiba ditempat parkir sekolah.

Dia berlari cepat menjauh, sepertinya tergesa-gesa.

Emang dasar tu orang. Sudah aku yang mengemudi tidak bilang makasih pula. Sok pintar, memang dia pintar sih dari lahir.

Aku hanya mendengus kesal.

Baru beberapa tapak ku langkahkan kakiku, ku lihat Vero berlari kembali mendatangiku dengan wajah ketakutan dan nafas yang tersengal-sengal karena berlarian.

"kamu kenapa Ver? Kok ngos-ngosan kayak gini?" Tanyaku.

Dia mengatur nafasnya.

"FA! Cepet Lo lari, sembunyi ke balakang sekolah terus keluar lewat pagar belakang" ucapnya sambil terus mendorong-dorong badan gendutku dengan kesusahan.

Aku hanya melongo tidak mengerti dengan apa yang dia katakan. Kenapa aku harus lari?

Dia hanya mengacak-acak rambut kepala bagian belakangnya kasar. Frustasi.

"Tadi ada cewek kelas 11 sampai 12 yang bergerombolan nyari lo dan lo tau wajah mereka tu garang semua, melebihi zombie. Dan kayaknya lo mau dibully, udah ya mending lo lari kebelakang sekolah sekarang soalnya mereka udah mau kesini" ucap Vero menjelaskan dan kembali mendorong badanku pergi dari tempat parkir itu.

Aku hanya syok dan sedikit gemetaran takut. Bingung kenapa hidup aku penuh dengan yang namanya pembullyan. Kenapa juga aku tidak bisa terbiasa dengan pembulian padahal kejadian pembulian ini sudah sering terjadi sejak dulu. Aku pun berlari pelan, antara ragu dan takut.

"Kenapa aku dibully? Emang aku ada salah apa sama mereka?"

Pertanyaan konyolku. Yah aku tahu sih mungkin saja mereka membullyku karena aku gendut, tapi tidak sampai separah ini.

"Ada yang mengedar rumor kalau kamu dijodohin sama Avan Kakak kelas kita yang sombong itu" jelasnya.

Aku syok kuadrat. Siapa yang menyebarkan rumor itu apa Avan sendiri yang menyebarkannya? Tapi itu tidak mungkin kalau pun iya tapi untuk apa.

"Fa. Emang rumor itu bener yah? Kok kamu syok gitu" tanya Vero dengan wajah penasaran.

"Huh? Emm gak tau Ver. Aku harus gimana nih" gelisahku

"Yaudah, lo lari aja ke belakang sekolah dulu! Lo mau dibully? Gakkan? Nanti kalau mereka lewat sini, aku bilang kamu gak sekolah aja, oke?"

Ya kali aku mau dibully. Siapa juga atuh yang senang dibully.

"Yaudah aku pergi dulu, thanks bro" ucapku sambil berlari menjauh dari tempat parkir menuju belakang sekolah.

"Hati-hati Fa"

***

Aku mengendap-endap melewati koridor yang lumayan sepi dan sebentar lagi aku akan sampai ke halaman belakang sekolah.

Tap. Sebuah tangan memegang bahuku dan mencengkramnya lumayan kuat.

"Arghh" aku meringis kesakitan. Saat aku berbalik sudah banyak Kakak kelas perempuan yang berkerumunan di belakangku.

"Heh... cewek gendut. Di sini ternyata Lo sembunyi ya, mau lari kemana lo? Jangan coba-coba kabur ya" ancam salah satu dari mereka yang aku yakini adalah ketua geng itu.

CEWEK Gendut In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang