23

2.6K 140 7
                                    

Hope you all like this story and be happy!😍😘  no edit😥😥

***

Grappp.

Seseorang memberi sebuah handuk dan langsung menutupi dan menyelimuti tubuh dan baju Syifa yang kotor terkena air dan beberapa lumpur tadi menggunakan handuk itu.

Lalu seseorang itu menunduk dan membawa Syifa kedalam pelukannya.

Syifa mengangkat kepalanya melihat seseorang tersebut dan ternyata seseorang yang memeluknya itu adalah Vero.

"Vv..vero?" Gumam Syifa.

Vero berhenti memeluk Syifa dan menatap Syifa marah, terlihat dalam tatapannya rasa khawatir dan sedih melihat keadaan Syifa sekarang.

Dia menarik Syifa berdiri dan mendekat ke arah mobil Syifa.

"Kk..k.kamu udah antarin Nita pulang? Cepat juga ya Ver, hehe." Syifa terkekeh pelan dan berusaha tersenyum dibalik wajah sembabnya itu. Hidungnya dan pipi tembamnya memerah karena dia menangis tadi.

Vero menatapnya kesal, karena setelah Vero datang Syifa bukannya bercerita apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya melainkan bertanya tentang Nita.

"Fa, kamu kok jadi kayak gini sih! Seharusnya kamu tu jangan nyerah gitu aja dan jangan malah nangis kayak gini, Kamu tu harus kuat dan pikirin diri kamu sendiri, bukannya nanya tentang orang lain! Mulai sekarang ya Fa, aku gak mau liat lagi kamu cengeng dan LEMAH kayak gini. Pasti Avankan yang ngerjain kamu? Kamu udah kenal Avan cukup lama dan kamu masih aja gak ngerti sifat dia!? Dia tu gak kenal siapa pun entah itu cewek atau cowok kalo bikin dia kesal bakalan dia kerjain semua." Ucap Vero panjang lebar terlihat jelas diwajahnya kalau Vero begitu gemas dan marah dengan apa yang selalu menimpa Syifa setiap dia berhubungan dengan Vero. Vero juga sangat jengkel dengan cara Syifa menyikapi masalah yang menimpa dirinya itu.

Mata Syifa kembali berkaca-kaca, dia hanya menundukan kepalanya setelah mendengarkan kalimat panjang dan penuh penekanan yang Vero ucapkan tadi padanya terutama penekanan kata LEMAH itu.

Vero menghela nafas pelan melihat Syifa yang kembali sedih.

Dia kembali memeluk Syifa dengan sedikit kesusahan dipelukannya karena besar badannya dan Syifa sedikit berbeda.

"Udah, ya? Maafin aku kalo apa yang aku ucapin kasar dan nyakitin perasaan kamu." Lirih Vero. Dapat dia rasakan Syifa mengangguk dalam diamnya, membalas apa yang dikatakan Vero tersebut.

Vero kembali mengelus punggung Syifa lembut dan sesekali menepuknya pelan.

"Pulang yuk? Tadi Mamah kamu baru berangkat kerja ke butik kalian dan bingung ngeliat aku pulang sendirian." Vero membuka pintu mobil sampingnya untuk Syifa dan menyuruh Syifa untuk masuk ke mobil itu.

Syifa mengelap sisa-sisa air mata yang berada di pipinya.

Setelah berada didalam mobil suasana menjadi hening sesaat. Syifa sesekali melirik ke arah Vero.

Dia ingin bertanya tentang Nita.

"Ver?" Ucap Syifa hati-hati dan begitu pelan namun masih bisa didengar oleh Vero.

Vero menatap ke arah Syifa sesekali menatap ke arah depan jalan.

"Apa, Fa? Kamu mau nanya tentang Nita?" Tebak Vero.

Syifa terdiam karena apa yang ingin dia tanyakan sudah ditebak oleh Vero.

"Aku gak jadi ngantar dia. Karena aku ngerasa bakalan ada sesuatu yang terjadi sama kamu dan ternyata bener. Aku liat Nita jalan Sendiri ke rumah kamu dan malah ninggalin kamu sendirian dibelakang. Terus aku kasih aja dia duit buat pulang sendiri pake angkot atau taksi." Jelas Vero panjang lebar namun tetap fokus pada jalan didepannya.

CEWEK Gendut In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang