Hello hello!
Almost dead with all the studying! Hahahaha... been doing college projects for weeks now, I've had enough.
By the way, enjoy the story!
Don't forget to vote, leave comments and share this story :)
Thank you so much :D____________________________________________________________________________
Part 17: Appliance
Setelah menghabiskan dua minggu penuh di New York, Alvian akhirnya kembali lagi ke Jakarta. Hanya berjarak satu hari dari kepulangan Clary bersama keluarganya yang berlibur di Perth.
Vian: Clare? You home?
Clary: Nope.
Vian: are you occupied?
Clary: Not really. Why?
Vian:I have something for you.
Clary: Lo udah di Jakarta? Gue kira lo masih di NY karena lo masih pakai bahasa inggris buat ngechat.
Vian: Haven't adapt to Indonesian language yet
Clary: Gee. Now use Indonesian. If not I will ignore you.
Vian: Yes Ma'am.
Vian: Maksudku Baik Bu. Hehehe.
Clary: -_-
Vian: Jadi kapan lo ada waktu luang?
Clary: Mau ketemu dimana?
Vian: Lo dimana sekarang?
Clary: GI, Grand Indo
Vian: Sendiri?
Clary: Bareng Cindy, Benhard sih.
Vian: Gak harus sekarang kok kalau lo lagi bareng mereka.
Clary: Gue emang mau misah dari mereka. Males jadi pawang nyamuk.
Vian: Hahahaha... Mau gue jemput?
Clary: Kalau gak ngerepotin. Hehehe. Kalau gak gue bisa naik taksi kok.
Vian: Stay there. On my way.
Alvian segera meninggalkan kopernya di dekat pintu sebelum kembali meninggalkan apartemennya, tidak lupa membawa kunci mobilnya.
***
Clary baru saja selesai makan siang dengan kedua temannya itu ketika bunyi tanda pesan masuk berbunyi di handphonenya.
"Siapa, Clary?" tanya Cindy, menyadari Clary yang sudah sibuk dengan handphonenya dan mengabaikan perbincangannya dan Benhard.
Clary mengangkat satu alisnya, melirik ke arah Benhard dan menggelengkan kepalanya. "Kakakku." Jawab Clary, berbohong.
"Aku tidak jadi nonton dengan kalian ya, kak Ben minta dia menemaninya."
Clary baru akan beranjak dari kursinya ketika Benhard bertanya, "Bukannya tadi kak Ben yang nganter lo?"
Stupid! Pikir Clary. "Well, kak Ben lagi bingung nyari kado buat cewe barunya yang besok ultah." Untungnya Benhard menerima alasan Clary, tapi Cindy memberinya tatapan tidak setuju dan menyiratkan bahwa Clary harus menceritakan semua yang terjadi nanti secara mendetail. "Sampai jumpa." kata Clary sebelum meninggalkan kedua temannya itu.
Clary menunggu di lobby mall hanya lima menit sebelum mobil Alvian terlihat memasuki area mall. Tepat setelah Clary menutup pintu dan berbalik, Alvian memberinya senyuman singkat sebelum kembali fokus mengendarai mobilnya untuk keluar dari area mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genius VS Genius | ✔
Roman pour Adolescents[LONGLIST WATTYS 2018] 😆😆😆 Apa jadinya jika gurumu seumuran denganmu? Apa jadinya jika gurumu sangat keren? Apa jadinya jika gurumu adalah seorang jenius? Apa jadinya jika kau sepintar gurumu? Here, you'll find out what will happen. Meet Clary, a...