bagian 1

1.8K 54 3
                                    

Kring....kring...kring..

Uaahhhh...
"Oh ternyata aku masih hidup"
Lirih sarada saat mendengar jam weker yg berdering.

"mereka belum pulang"tanya sarada entah dengan siapa.

"ohayou sarada"terdengar suara dari suster yg biasa mengurus segala keperluan sarada yaitu hinata.

"hemm ohayou mo"jawaban sarada.

"apa kau mau sarapan sarada?" tanya hinata kembali.

"tidak aku ingin papa dan mama" bukan sebagai jawabn lebih tepatnya sebuah permintaan.

"maaf mereka belum pulang dari suna sarada" jawab hinata.

"ku rasa mereka sudah melupakan ku"air mata sarada perlahan menetes.

"suttt sarada kamu tidak boleh bicara seperti itu sayang" jawab hinata yg merasa perihatin terhadap nasib sarada.

"kalau tidak ingat lalu apa?" air mata sarada semakin deras.

"sudah lah sarada anggap saja aku sebagai ibu mu bila kau mau" hinata mencoba menenang kan sarada.

"arigatou hinata sama" kini sarada sedikit menenang.

"ayo kita ketaman sembari makan sarapan mu sarada" kini hinata mencoba mengajak sarada jalan² agar melupakan hal yg baru saja terjadi.

"baiklah hinata sama" jawab sarada.

"sarada tidak usah memanggil ku seperti itu panggil saja aku dengan sebutan mama ya" hinata mencoba lebih akrab lagi dengan sarada.

"arigatou hina- mksd ku mama" kini sarada semakin tenang.

-skip aja lah langsung ke taman

"mama"sarada berusaha memanggil hinata yg sedang melamun.

"eh i iya ada apa" hinata terkejut saat sarada memanggilnya.

"apakah anak mu seumuran dengan ku ma" tanya sarada.

"ku rasa iya?oh ya selama kau kecil kau tak pernah punya teman karna kamu selalu ada didalam rumah sakit ini" panjang penuturan hinata.

"heheh iya aku kepingin punya teman agar aku bisa bercerita tentang banyak hal dengan nya" jelas sarada.

"baiklah nanti akan ku coba menyuruh nya datang menengok kau ya sarada" jawab hinata.

"pasti boruto sangat bahagia karna mempunyai seorang ibu sebaik ini" pernyataan sarada.

"heheh aku kan juga sekarang mama bagi sarada iya kan" hinata mencoba menghibur sarada agar tidak menanggis lagi.

"arigatou kau slalu mencoba menghibur ku" jawab sarada.

"heh sama² sarada qu" hinata gembira bisa membuat sarada tersenyum lepas "ayo kita masuk sepertinya makanan mu sudah habis" ajak hinata.

"baika lah ma" kini sarada sudah terbiasa memanggil hinata dengan sebutan mama.

-skip kamar sarada

"huh akhirnya sampai ditempat yg tidak akan pernah aku tinggal kan sampai aku meninggal" lirih sarada.

"sarada sudah ku bilang kmu pasti akan sembuh,kmu harus percaya itu" kini hinata mulai berkaca-kaca.

"itu tidak mungkin ma, bah kan sampai saat ini obat untuk penyakit ku belum di temukan" jawab sarada sedih.

"sudah lah lupakan saja sarada tentang obat itu yg terpenting kau harus semangat menjalan kan hidup ini" hinata mencoba memberi semangat untuk sarada.

"arigatou mama" sarada memeluk erat hinata mencoba menyalurkan semua kesedihan dan kerinduannya akan sosok seorang itu.

"sakura sayang bukan kau yg sedang dipeluk oleh sarada" hinata menangis pelan agar tangisnya tidak terdengar oleh sarada.

"mah apa kau menangis?" tanya sarada.

"tidak sayang mama hanya tersentuh akan perilaku mu ke mama" bohong hinata.

"benarkah?" selidik sarada.

"i iya sayang sudah lah" hinata mencoba melepaskan pelukan sarada.

"kenapa ma?" tanya sarada.

"ini sudah masuk waktunya minum obat iya kan" jawab hinata.

"oh iya aku lupa, karna aku terlalu bahagia hari ini" riang sarada .

"benarkah,bagus lah jika memang seperti itu aku bersyukur karna anak ku bahagia" mensyukuri keadaan sarada yg sekarang.

-skip setelah minum obat

"baiklah selesai juga minum obatnya,sekarang waktunya kmu tidur ya" jelas hinata.

"mah mau kah mama membacakan cerita sebelum aku tidur?"tanya sarada,eh sepertinya lebih ke permintaan.

"boleh memang anak mama mau dibacakan cerita apa" tanya hinata.

"terserah mama saja lah" lanjut sarada.

"baik lah bagaimana jika mama bacakan cerita putri salju dan para kurkaci" terang hinata.

"baiklah itu tidak apa" jawab sarada.

Akhirnya hinata memulai menceritakan baru sampai hal.10 ternyata sarada sudah jatuh kealam mimpinya.

"mimpi indah ya anak ku" pesan hinata sebelum keluar kamar sarada dan mengecup kening lebar sarada.

-tunggu kelanjutannya ya dijamin makin seru

kau adalah cahaya hidup kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang