bagian 14

475 20 0
                                    

Disore hari yg cerah, terlihat sesosok anak perempuan yg sedang duduk dikursi roda nya seorang diri.

Dia terlihat asik menikmati sinar matahari sore.

"pah kapan papah pulang? Dan dimana kamu sekarang pah?" ujar sarada sambil menutup matanya dengan menghadap ke atas langit.

"hm bukan kah itu sarada? Sedang apa ya dan mengapa dia sendirian?" ujar boruto yg tak sengaja melihat sarada ditaman rumah sakit.

"hey sarada" teriak boruto dari belakang sarada.

Sarada yg merasa ada yg memanggil namanya dia pun menoleh ke arah suara tersebut.

"hn ada apa?" tanya sarada saat dia tau jika yg memanggilnya itu adalah boruto.

"hm gk ada kok" jawab boruto lantang dan langsung duduk disamping kursi roda sarada.

"hah maksud kamu?" tanya sarada lagi.

"emm maksud aku gk ada apa apa kok" ujar boruto dan mendapat tatapan aneh dari sarada.

"Boruto aku ingin curhat boleh gk?" tanya sarada dengan menatap pria itu lekat lekat.

"hn ya boleh Emng mau curhat apa?" jawab boruto malu² karna sarada menatap wajah nya sangat dalam.

"hmm apa arti dari sebuah mimpi? Boruto" tanya sarada dengan masih menatap boruto.

"mengapa kau bertanya seperti itu?" kini boruto malah bertanya balik.

"emm tidak apa,kau jawab saja" ujar sarada namun kini posisi nya sudah berubah kini sarada sedang menatap langit yg mulai gelap.

"yg aku tau mimpi itu adalah sebuah bunga tidur" jawab boruto singkat.

"namun adakah mimpi yg menjadi kenyataan?" tanya sarada lagi.

"mungkin saja,namun itu sangat jarang terjadi" jawab boruto lagi.

"apa kmu pernah mengalami?" tanya sarada

"ah sepertinya namun aku juga tak terlalu pasti" jawab boruto.

"aku takut hiks boruto" kini sarada berbicara sambil meneteskan air matanya

"hey mengapa kmu malah menangis?" tanya boruto yg panik karna melihat sarada tiba² saja menangis.

"aku bermimpi buruk boruto hiks aa aku bermimpi papa ku mengalami hal buruk" ujar sarada yg kini menangis tersedu-sedu.

"sustttt sarada kamu tidak boleh seperti ini,kmu jangan menangis malah seharusnya kmu berdoa untuk keselamatan papa mu"

kini boruto memeluk sarada untuk memberi ketenangan pada sarada dan mencairkan rasa takut yg sarada rasa.

"boruto terimakasih" ujar sarada yg kini merasa nyaman didekapan boruto.

"sarada kamu harus ingat ya aku akan selalu ada untuk kamu jadi klo kmu ada masalah jangan sungkan untuk bercerita" ujar boruto yg kini mengelus pucuk kepala sarada dengan penuh kasih sayang.

-Ruang kantor hinata

"hinata perasaan ku gk enak? Setiap malam aku menghawatirkan keadaan sasuke" kata sakura yg kini duduk disamping hinata dengan memegang secangkir teh hangat.

"aku paham kok sakura-chan bagaimana perasaan mu saat jauh dari orang yg kamu sayang" jawab hinata lembut dengan nada suara menyemangati sakura yg sedang bimbang dengan keadaan sasuke saat ini.

"hinata kau adalah sahabat terbaik bagi ku, bahkan seharusnya kau yg pantas menjadi ibu bagi sarada. sedangkan aku sangat tak pantas bagi nya" ujar sakura dengan satu air mata yg lolos dari pelupuk matanya.

"tsuut jangan bicara seperti itu sakura, lagi pula ini semua sudah ditakdirkan oleh kami-sama" jawab hinata lembut.

Kini sakura dan hinata sedang berbagi kesedihan mereka bersama.

-taman rumah sakit

Terlihat disana sarada masih dalam dekapan boruto yg berusahan menyemangati nya.

"sepertinya aku mulai menyukai mu sarada" cicitan kecil yg tak sengaja keluar begitu saja dari bibir mungil boruto.

"a a apa k kau me menyukai ku bo boruto" kaget sarada saat mendengar cicitan barusan.

"a apa oh ti tidak ma maksudku me menyukai mu sebagai sahabat ya sahabat" ujar boruto gagap saat dia tau sarada mendengar nya.

" o ohh aku ki kira kau menyukai ku karena apa" jawab sarada dengan wajah memerah seperti kepiting rebus karena jarak wajahnya dan wajah boruto hanya beberapa cm aja.

"i iya itu ma maksud ku" jawab boruto malu².

"ya klo kaya gitu sepertinya hari sudah makin gelap. Dan ini gk baik untuk kesehatan kamu sarada,ayo kita masuk" ujar boruto saat dia sudah bisa mentral kan jantung nya yg tadi sempat ingin meledak.

"oh iya a aku baru sadar hari sudah ingin malam" jawab sarada yg kini sudah cukup tenang.

"ayo biar aku hantar sampai kamar mu" ujar boruto yg kini mendorong kursi roda milik sarada .


-bus menuju konoha

"Akhirnya aku bisa membawa tumbuhan ini untuk kesembuhan sarada. Tunggu papa sarada, sebentar lagi kau akan sembuh dan bisa bersekolah seperti anak yg lain" ujar sasuke dengan senyum dingin nya.



Sorry guys klo ceritanya kurang seru ya. Tapi jangan kawatir di bagian selanjut nya akan aku buat yg lebih mendebarkan lagi

#jangan lupa vote dan komen buat masukan ya
#ikutin terus ceritanya ya

*salam fadiah

kau adalah cahaya hidup kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang