"Kabarnya adalah" kata kabuto yg terlihat senang namun sedih.
"apa cepat katakan" kata hinata yg mulai kesal karna sikap kabuto.
"kamu bisa tanyakan langsung dengan tsunade sama" kata kabuto dan langsung meninggalkan hinata yg masih kebingungan.
- rumah kediaman uzumaki
"Aku sendiri sangat bingung dengan diri ku sendiri" cicit boruto didepan cermin kamar mandi nya.
"onii chan , apakah kau baik-baik saja?" kata hima yg melihat kk nya mengoceh sendiri didepan kaca.
"hima kapan kamu datang?" kata boruto yg kebingungan akan kedatangan adik perempuan nya itu dengan tiba-tiba.
"hmm hima dari tadi sudah menekan bell rumah tapi ditidak ada jawaban dari dalam dan saat hima mencoba membuka pintu ternyata pintu tidak dikunci" panjang penjelasan dari himawari.
"maaf ya hima tadi aku sedang tidak fokus" kata boruto mencoba tenang.
"apa onii punya banyak masalah" selidik himawari.
"tidak hima aku hanya sedang memikirkan perkataan ibu tadi pagi saat pertengkaran" kata boruto sambil melihat adik perempuannya itu.
"sudah lah onii-chan tak usah difikirkan lagi" kata hima mencoba menenangkan fikiran kakaknya.
"iya hima akan ku coba" jawab boruto.
Sementara kakak beradik itu tengah berbincang bell pun berbunyi ting nung ting nung.
"oni sepertinya ada tamu" kata hima yg mendengar suara bell tadi ."iya sebentar akan ku lihat" jawab boruto.
Ketika boruto sampai di depan pintu lalu membuka pintu tersebut.
"kamu ini lama sekali boruto" kata mitsuki yg dari tadi menekan bell kediaman uzumaki.
"oh kamu rupanya masuk lah dulu aku mau bersiap" kata boruto lalu masuk kembali kedalam rumah dan dibuntuti oleh mitsuki.
"apa touchan mu ada dirumah?" tanya mitsuki.
"tak dia sedang sibuk" jawab boruto dingin.
"oh begitu" sahut mitsuki.
"oh ya nanti kita sebelum ke festival, kita ke rumah sakit dulu ya aku ingin membawa hima ke sana karena klo dirumah pasti dia akan kesepian" jelas boruto.
"terserah kau saja " jawab mitsuki.
"ya sudah aku mandi dulu" kata boruto setelah mengatakan itu dia pun masuk kedalam kamar mandi.
Sedangkan hima sedang bersiap untuk kerumah sakit.
- rumah sakit
Hinata sedang berjalan menuju ruang tsunade pemilik rumah sakit tersebut sekaligus ketua rumah sakit.
"permisi boleh saya masuk?" kata hinata yg sekarang sudah berada di depan pintu ruangan tersebut.
"ya silahkan masuk" jawab tsunade dari dalam.
"terimakasih" sahut hinata sambil membuka pintu ruangan tersebut.
"oh kau rupa nya hinata" terang tsunade yg sedang sibuk dengan beberapa dokumen.
"apa anda memanggil saya tsunade-sama?" tanya hinata sambil memperhatikan tsunade.
"ya saya menyuruh anda kemari karna ada beberapa hal yg ingin saya sampai kan" jawab tsunade.
sambil mempersilahkan hinata untuk duduk "baik terimakasih, memang ada apa anda memanggil saya kemari?" tanya hinata lagi yg kini sudah duduk di hadapan tsunade.
"kau masih ingat tentang obat terakhir sarada?" tanya tsunade yg sekarang mulai serius.
"iya tentu saya masih mengingat nya" jawab hinata tegas.
"bagus bila kau masih ingat salah satu bawahan ku ada yg melihat tanaman itu namun tempat nya sangat jauh dan berbahaya" jelas tsunade yg kini pandangannya menatap ke arah jendela ruangan.
"apa??? Kau serius. Tapi dimana tempat tersebut" kini hinata sudah benar² senang.
"tempatnya ada di desa amegakure. Disana masih banyak bom yg tak terlihat dan senjata rahasia lain nya bekas perang pemberontak " jawab tsunade lantang dan panjang.
Seketika hinata sedih dan menjadi murung memikirkan bagaimana dia harus mengambil tamanan obat sarada itu.
Kini hinata keluar dari ruangan tsunde-sama dan saat ingin berjalan kekamar sarada dia bertemu boruto himawari dan mitsuki.
Boruto menjelas kan ke ibunya bahwa dia akan kefestival dan meminta maaf karna tidak bisa membawa hima bersamanya dan juga tidak bisa menemani sarada untuk hari ini.
Setelah menyampai kan itu semua boruto dan mitsuki pamit dan meninggal kan hima juga hinata didepan lorong saat mereka bertemu.
- kamar sarada
"aaaahhhh bosan nya" pekik sarada atau lebih tepatnya berteriak.
Tok tok tok.....
"boleh kami masuk? "
"hm ya silahkan saja" jawab sarada dan saat melihat pintu dibuka sarada kaget bukan main dia benar² tak percaya siapa yg membuka pintu kamarnya itu orang yg benar² sangat dia rindukan.
"mama papa" satu air mata lolos dari pelupuk mata gadis uchiha ini.
"hey sarada mengapa kau menangis?" kini sakura memeluk sarada agar lebih tenang.
"mah sarada sangat merindukan mama" kini sarada menangis lebih kencang lagi dalam pelukan sakura.
"ehm jadi sarada cuma rindu sama mama gk sama papa?" kini sasuke mencoba menghibur sarada agar tidak nangis lebih kencang.
"eh heheh sarada lupa tentu aja sarada juga kangen sama papa" kini sasuke lah yg sedang memeluk sarada erat.
Mereka bertiga melebur jadi satu keluarga yg bahagia dan melepas rindu satu sama lain, tanpa sadar ada sepasang mata yg sedang memperhatikan mereka dari kaca pintu kamar sarada.
Hinata sangat bahagia melihat ketiganya saling menagis bahagia karna hinata tau bahwa ini adalah impian sarada untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.
Colekan dari tangan mungil hima membuat lamunan hinata menghilang.
"eh hima ada apa?" tanya hinata yg merasa tiba² hima mencoleknya.
"mama sedang apa sih kenapa kita gk langsung masuk aja?" jawab hima yg kini kelihatan merajuk.
"hima lebih baik kita ketaman aja yuk" ajak hinata karna hinata gk mau merusak kebahagian keluarga kecil yg ada dibalik pintu tersebut.
- festival
"hey mitsuki mana yg lain" kini boruto sudah benar² geram karna sudah menunggu lebih dari 1 jam.
"mana aku tau di chat mereka gk ada yg bales diliat aja kagak" kini mitsuki juga sudah merasa bosan.
Tak lama kemudian munculah chocho dan sumire yg terlihat cantik dengan pakaian yg agak terlihat dewasa.
"itu mereka" tunjuk mitsuki yg melihat kehadiran chocho dan sumire.
"kalian kenapa lama sekali sih bosan tau " kata boruto yg kini sudah sampai batas nya.
-yey akhirnya cerita kali ini selesai juga. Gimana keren gk menarik gk jangan lupa vote dan komen ya kalo masih ada kekurangan mohon dimaklumi.
Jangan lupa tunggu kelanjutannya ya#fadiah arifahni
KAMU SEDANG MEMBACA
kau adalah cahaya hidup ku
FanficAku hanya lah seorang anak yg penyakitan dan tidak dibutuhkan.orang tua ku sibuk dengan pekerjaan mereka, hidup ku hanya berbaring diranjang rumah sakit. Dan aku mulai pasrah akan sisa hidup yg ku jalani. "hingga pada akhir nya dia datang, memberiku...