bagian 9

628 28 1
                                    

- taman


Di sebuah bangku taman rumah sakit yang sedikit membentuk lingkaran dengan sebuah air mancur tak jauh dari bangku yg sedang hinata dan hima duduki sekarang ini.

"mah" kini hima membuyarkan lamunan hinata.

"ya ada apa sayang?" jawab hinata namun tak menatap hima.

hinata masih fokus menatap kedepan atau lebih tepatnya melihat hamparan rumput hijau di depan matanya.

"tadi saat didepan kamar sarada nii-chan, kenapa mamah tidak jadi masuk kedalam?" kini hima mengatakan nya dengan wajah yg dia palingkan kebawah .

hinata yg mendengar pertanyaan dari hima kini melihat ke arah nya.

"mamah tidak ingin merusak moment kebahagian sarada" hinata mengatakan kata bahagia penuh dengan penekanan dan menatap hima yg kini memalingkan wajah nya.

"maksud mama apa? Hima tidak mengerti" jelas hima yg kurang mengerti dengan penjelas hinata barusan.

"tadi saat mama berada didepan pintu kamar sarada mama tidak sengaja melihat sarada yg sedang menangis bahagia bersama keluarganya, jadi mama gk tega kalau mama merusak moment kebahagian nya sekarang" jelas hinata dengan sejelas-jelas nya dan mendapat tatapan yg sulit diartikan dari hima.

"walau hima masih kurang mengerti dengan penjelasan mama tadi tapi hima yakin itu adalah yg terbaik bagi sarada nii-chan" kini hima tersenyum kepada hinata setelah mengatakan hal tersebut

"hima apa kau sudah makan?" tanya hinata kepada hima yg kini sudah terlihat agak bosan "tadi sih hima sudah makan saat dirumah tante hanabi, tapi.." jawab hima namun diakhir kalimat hima gantungkan.

"tapi apa hima?" tanya hinata yg bingung dengan akhir kalimat hima tadi.

"tapi hima kepingin es cream" jawab hima dengan polosnya atau lebih tepatnya sebagai kode untuk hinata namun sepertinya hinata tak menyadarinya.

"jadi?" tanya hinata lagi yg tak paham dengan jawaban hima tadi.

"ih mama mengapa jadi seperti papa yg tak peka sih" rajuk hima yg melihat mama yg gk peka dengan apa yg dia mau.

"maksud hima apa mama benar² tak mengerti" jawab hinata polos seperti anak balita.

"ih eh em sebenarnya hima mau es es cream" jawab hima gugup.

"oh jadi kamu ingin es cream, mengapa gk langsung bilang saja sih" jawab hinata polos.

"mama ini lama² seperti papa yg gk gampang peka menyebalkan" umpat hima pada dirinya sendiri sampai hima tak menyadari bahwa hinata sudah didepan gerbang taman.

"hima mengapa masih duduk disana katanya mau beli es cream" teriak hinata langsung membuat lamunan hima langsung membuyar.

"ah iya mah tunggu hima" teriak kembali hima untuk menjawab teriakan hinata tadi.

Sementara hima dan hinata bercanda ria menuju tempat penjual es cream.




dilain sisi boruto merasakan persaan yg aneh mengapa dirinya beranggapan bahwa dirinya sudah tidak mencintai kekasihnya lagi yaitu sumire.

Boruto dan sumire sudah menjalin hubungan selama 1 tahun mereka menjalin hubungan dari kelas 5 SD dan masih bertahan sampai sekarang, boruto dan teman² sekarang duduk dibangku kelas 6 SD dan 1 tahun lagi atau bahkan kurang mereka akan lulus dan melanjutkan kesekolah berikutnya.

"boruto-kun mengapa melamun" tanya sumire atau lebih tepatnya selidik sumire yg penasaran sejak tadi melihat tingkah aneh kekasihnya tersebut.

Pasalnya sejak mereka duduk dipangku warung dango boruto sama sekali tak bicara atau merespon pembicaraan chocho,mitsuki,dan bahkan kekasih nya sendiri sumire.

"aku hanya sedang berfikir" kalimat boruto tergantung dan mendapat respon tatapan aneh dari ke3 orang yg ada didepan nya tersebut.

"berfikir apa boruto" celetuk mitsuki tiba² yg sepertinya penasaran dengan kalimat yg tergantung barusan.

"aku berfikir sepertinya aku uda gk mencintai kamu lagi deh sumire" kata boruto barusan berhasil membuat ke 2 teman dan kekasihnya melongo tak tercaya.

"ah hahaha kamu pasti bercanda kan boruto-kun" tanya sumire sambil tertawa hambar dan kikuk tak percaya akan apa yg pendengaran nya barusan dengar.

"tidak!!! Aku gk bercanda dan aku yakin akan hal itu" jawab boruto tegas.

Mendengar jawaban boruto barusan sumire semakin bingung dan satu tetes air mata lolos dari pipi mulus sumire.

"hiks ta tapi kenapa? Apa ada yg salah dari aku? Jika ada tolong beritahu agara aku bisa memberbaikinya boruto-kun hiks" kini tubuh sumire sukses bergetar hebat dia tak percaya jika boruto mengatakan hal tersebut.

"maaf. Mungkin ini yg terbaik karna jika kita lanjutkan hubungan ini nanti kamu akan semakin sakit karna kamu hanya berjuang sendiri untuk mempertahankan hubungan ini maka dari itu mungkin lebih baik saat ini kita sudahi saja hubungan ini dan kita tetap akan bersama sebagai sahabat. Dan mungkin kamu akan mendapatkan seseorang yg lebih sayang dan mencintai kamu lebih dari aku" panjang penjelasan boruto dan itu membuat tubuh sumire semakin bergetar karena tak tahan dengan kesedihan dan kesakitan yg dia rasakan.

"i iya mungkin ini jalan yg terbaik terimakasih boruto-kun untuk 1 tahun hubungan kita selama ini dan semua kenangan yg kamu berikan selama ini dan itu semua gk akan aku lupakan" kini sumire mencoba menerima kenyataan yg pahit namun tetap berusaha untuk tegar dalam menghadapinya.

"iya itu pasti dan aku juga gk akan melupakan kebaikan lo selama ini sama aku kok" boruto mencoba tak memperburuk suasana.

"oh ya boruto setelah aku lulus SD mungkin aku akan melanjutkan sekolah di inggris ikut dengan paman ku" jawab sumire yg kini sudah sedikit tenang .

"hm aku akan merindukan mu" jawab boruto santai.

"iya aku pun sama" jawab sumire tak kalah santainya.



Yey selesai juga cerita kali ini gimana kurang gereget ya maaf deh soalnya aku lagi iseng aja buat cerita yg kali ini semoga bermanfaat

  jangan lupa vote dan komen buat masukan di cerita selanjutnya.

# fadiah arifahni

kau adalah cahaya hidup kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang