bagian 22

458 23 1
                                    

"a a apa ma maksud mu?"

"sarada i ini tidak seperti yg kamu pikirkan"

"jadi selama ini kamu ber bohong pada ku"

Boruto pun memeluk tubuh sarada yg bergetar hebat dengan isakan yg semakin kencang.

Tangisan sarada membuat boruto merasa sebagai penjahat yg sangat kejam. Seolah menyembunyikan seorang ayah dari anak yg sangat rindu padanya.

"a aku minta maaf"

Sarada tidak membalas dia terlalu terkejut dengan apa yg dia dengar dari boruto.

"lepas!" pekik sarada kuat.

"sarad-"

"aku paham hiks apa yang kamu ma maksud ta tap i hiks kamu tau kan aku sangat menyayangi papa"

"sara"

"kamu tau hiks a aku selalu menganggap papa baik-baik saja.
Kamu tau kan bagaimana hiks pe perasaan seorang anak ketika papa nya koma. tapi bahkan anak itu tidak dikasih tau kabar sang papa"

"aku paham"

"a hiks apa yg kamu tau?"

"sarada dengar aku. Aku tau kamu kecewa sama aku, tapi jika aku beritau ini sejak awal apa sekarang kamu ada didepan ku?"

"aku hiks engga hiks tau?"

"kuat kan dirimu! Buatlah bangga papa mu sarada. Jangan sia-siakan pengorbanan papa mu"

"apa kamu tau boruto? Aku benar-benar KECEWA pada mu!"

"maaf.... Sarada"

Boruto memeluk sarada sangat erat. Boruto tau sarada sangat terpukul.

"boruto hiks"

"apa?"

"antar aku ke rumah sakit aku ingin bertemu papa"

"ayo"

Boruto tak bisa menolak ke inginan sarada. Dia gak mau buat sarada menangis hanya karena dia.

-
-
-
-
-
-
-

"bagaimana hinata?"

"dia lebih baik"

"syukurlah"

"baik rapikan semua alat"

"baik hinata-sama"

Semua merapikan kembali alat rumah sakit.

"hinata aku tinggal ya"

"iya makasih atas kerja sama nya ino"

"jaa ne"

Ino pun meninggal kan kamar milik sasuke. Tinggal hinata yg sedang memeriksa infus milik sasuke.

Braakk .......

Pintu kamar sasuke terbuka sangat kencang hingga hinata memalingkan wajah nya kearah pintu.

"PAPA!!!"

Sarada pun masuk tanpa minta izin. Saat melihat ke adaan sasuke sarada sangat histeris.

"sarada.. Mama bis-a"

"sarada mohon mama keluar"

"ta tap-i"

"tinggalkan aku berduan dengan papa"

Setelah mendengar ucapan cukup tegas dari sarada hinata pun mengalah.

Hinata sangat paham bahwa sarada sedang emosi dan bukan waktu yg tepat untuk berbincang.

kau adalah cahaya hidup kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang