4 - A Liar

6.8K 810 18
                                    


Begitu berita mengenai Wonwoo dan Jenny DIA yang resmi berpacaran tersebar, gedung Pledis Entertainment langsung dipenuhi oleh wartawan dan fans. Beberapa fans Wonwoo terlihat menangis dan protes dengan berita pacaran itu. Tapi tidak sedikit pula yang setuju dan mendukung.

Sementara diriku saat ini masih terpaku tak jauh dari mereka. Kulirik jam tangan, sudah pukul sembilan lewat lima belas. Aku terlambat lima menit. Sudah pasti aku dimarahi Manager Kim karena tidak datang tepat waktu. Lagi. Ya, akhir-akhir ini entah kenapa semangat bekerjaku di Pledis berkurang. Aku seperti sengaja melakukan pelanggaran demi pelanggaran. Aksi minta dipecat secara tidak langsung mungkin?

"Apa yang kau lakukan di sini y/n?" suara seseorang tiba-tiba mengagetkan lamunanku.

"Samchoon!"

"Kau takut dengan mereka?" tanya pamanku sambil menunjuk gerombolan wartawan dan fans.

"Ti... tidak!"

"Kalau begitu kenapa kau berdiri di sini selama hampir setengah jam?"

Aku terdiam. Setengah jam? Benarkah aku berdiri di sini selama itu?

"Ayo masuk ke dalam!" kata paman sambil merangkulku dan kami pun bersama-sama masuk ke dalam gedung Pledis.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini Seventeen tidak punya jadwal full team. Hanya Seungkwan yang sedang syuting Goblin Night, dan Mingyu sudah berangkat tadi subuh ke Thailand untuk syuting sitkom. Sementara member lain memang sedang berada di agensi dengan kesibukan masing-masing. Woozi yang sedang meeting persiapan comeback Nu'est W. Woozi memang membantu membuatkan lagu untuk mereka.

Aku naik ke lantai dua. Ruang latihan Seventeen. Tidak ada yang sedang berlatih sekarang. Ruangan itu kosong. Ah, tidak kosong ternyata saat kulihat ada Vernon yang sedang tidur di sofa. The8 dan Dino juga tidur di sofa yang lain. Ck, kenapa mereka tidak tidur di dorm saja sih?

"BOOOO!" teriak seseorang tiba-tiba sambil menepuk bahuku.

"AHH KAMJAGIYAAA!!" teriakku. "JUUUNN!!!"

Jun hanya menyengir, "Kau mencari siapa di sini?"

"Tidak ada..." bohongku.

"Keotjimal! Aku tahu kau sedang mencari seseorang. Di atas... orang yang kau cari di atas sedang tidur!"

"Memangnya siapa maksudmu?"

Jun tersenyum menggodaku. Lalu mendekatkan mulutnya ke telingaku, "Pergi dan lihat sendiri siapa yang kumaksud..." bisik Jun.

Aku memanyunkan bibirku dan membuatnya tertawa. Jun pun kembali menepuk bahuku lalu masuk ke ruang latihan. Dia menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ditiduri Vernon, membuat member bule itu meracau marah-marah karena tidurnya terganggu. Ck, Jun memang selalu usil seperti itu. Tampan tapi gila. Aku sering menjulukinya seperti itu.

.

.

.

.

.

.

Baiklah. Aku tidak akan berbohong kalau aku sebenarnya penasaran dengan orang yang dimaksud Jun. Aku juga tidak bohong kalau aku memang mencari seseorang. Jadi sekarang kita lihat apakah orang yang dimaksud Jun benar adalah orang yang aku cari atau bukan.

Live With Seventeen 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang