17 - I Really Love You

5K 622 5
                                    



Seperti yang sudah direncanakan. Hari ini aku dan Wonwoo akan menghabiskan waktu bersama.

Setelah berdiskusi panjang, kami tahu kalau kami tak mungkin pergi ke Sungai Han, mall, bioskop, apalagi taman bermain. Kencan pertama kami mungkin akan menjadi malapetaka bagiku dan Wonwoo. Kami pun memutuskan untuk menghabiskan waktu di...

.

.

.

.

... kamarku.

.

.

.

.

.

.

.

.

Suatu kenyataan kalau Wonwoo itu jago main games. Dia hampir menguasai semuanya. Permainan apapun, Wonwoo seakan-akan punya kamus taktik bermain games di kepalanya. Termasuk games tetris, games kesukaanku. Aku merasa aku yang paling jago games itu tapi nyatanya... Wonwoo jauh lebih hebat dariku.

"Jadi hanya segini kemampuanmu?" tanya Wonwoo sombong.

"Diam!" bentakku dengan mataku penuh konsentrasi ke layar televisi. "Kau memecahkan konsentrasiku!"

"Csh! Main ini saja harus pakai konsentrasi! Tidak perlu bersusah payah. Sudah pasti aku yang menang..."

Dan benar. Lima menit kemudian tulisan game over besar mengisi layar televisi. Penyebabnya, adalah aku.

"Hahahaha... lihat kan?"

Aku memanyunkan bibirku melihat wajah sombong Wonwoo, "Kita nonton saja..."

Sekarang, suasana kamarku pun hening karena film yang kami tonton adalah film horror Indonesia terbaru, Pengabdi Setan. Ya, kuakui cukup seram. Tapi aku tak terlalu takut film horror. Beda dengan sosok di sampingku yang saat ini sedang bersembunyi di balik badanku, sambil memeluk lenganku kencang.

"Ki... kita tidak bisa gan...ti film saja?" bisik Wonwoo.

"Andwe! Ini sudah setengah jalan! Dasar kau penakut!" celetekku.

Wonwoo pun menyembunyikan wajahnya di belakangku. Anak ini benar-benar. Baru kali ini aku melihatnya setakut dan sepanik ini. Ya, ini memang kali pertamanya aku menonton bersama Wonwoo seperti sekarang. Rasanya sungguh sangat menyenangkan.

.

.

.

.

.

.

.

"Boleh aku tahu kapan pertama kali kau jatuh cinta padaku?"

Pertanyaan Wonwoo barusan membuatku tersenyum kecil. Sekarang kami sedang berada di rooftop kontrakanku. Kami sama-sama berbaring sambil melihat indahnya langit malam ini. Sangat tumben sekali bisa melihat bintang-bintang di sana.

"Aku lupa. Perasaan itu tumbuh begitu saja... mungkin karena lagu rapp-mu yang kau buat untukku waktu itu?"

Wonwoo tertawa kecil, "Darimana kau tahu itu lagu untukmu, eoh?"

"Kau kira aku tidak peka? Itu memang untukku kan?"

"Ya. Kau benar... itu memang untukmu..."

"Mau menyanyikannya lagi untukku?"

Live With Seventeen 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang