Jepang.
Negara kesukaan Dino yang penuh dengan makanan enak dan para Carat-deul yang cantik-cantik.
Kurasa semua member setuju dengan hal itu. Makanya kami semua sangat semangat begitu Taepyunim mengabarkan tentang rencana debut kami di Jepang. Hampir tiga bulan persiapan. Semua sama seperti persiapan album di Korea. Bedanya debut Jepang ini kami lebih menguras pikiran untuk menghapal lirik-lirik bahasa Jepang. Aku jadi menyesal tidak mengikuti kelas bahasa Jepang dengan baik waktu trainee dulu.
Pukul sepuluh pagi waktu Jepang, kami sudah tiba di Tokyo. Saat keluar dari pesawat kami sudah bisa mendengar teriakan para fans bahkan sebelum kami keluar dari pintu gate. Kurang lebih dua puluh bodyguard menyambut kami dengan sigap. Mereka semakin merapat saat kami keluar dari pintu gate di mana ratusan fans berteriak heboh menyambut kami.
"AARKKHH!!! WONU-SAN!!!!"
"JEONGHAN-SANN!!"
"DINOOO!!!"
"SARANGHAEEE!!!"
Heol! Aku tak menyangka sambutan mereka akan seheboh ini. Kurasa tidak hanya seratus atau dua ratus fans yang datang sekarang. Mereka sangat banyak, sungguh amat banyak. Kami sampai harus berhenti karena mereka menutup jalan kami. Bodyguard sibuk berteriak sana-sini, mendorong para fans yang semakin mendekat tak peduli mereka adalah perempuan. Ugh, aku sedikit lega y/n tidak ikut ke sini. Sudah pasti dia juga akan terjebak bersama kami dan aku tak bisa melindunginya karena ada kamera di sudut mana pun.
"Yak! Bilang padanya untuk berhenti menarik Joshua!" teriak salah satu staff.
Aku berbalik. Kulihat wajah manajer-hyung memerah karena marah. Salah satu bodyguard yang menjaga Joshua-hyung dan The8 terlihat berusaha menjauhkan salah satu fans dari Joshua. Tapi, gadis itu seperti tak mau menyerah. Dia memaksakan dirinya menyerobot hingga ia berhasil mengait tangan Joshua dengan tangannya.
"Yaa!" teriak The8.
"Wonu, cepat jalan sebelum kalian semua akan diserbu oleh mereka!" teriak staff lain.
Aku pun melanjutkan langkahku keluar dari bandara. Joshua-hyung? Entahlah. Kita percayakan saja kepada manajer dan bodyguard tentang fans-fans itu.
.
.
.
.
.
.
.
"Heol! Tanganmu sampai merah begitu?" teriak Jeonghan.
"Mwoya! Dia kasar sekali!" tambah Seungkwan. "Gwaencanha, Hyung?"
"Gwaencanha..." jawab Joshua lembut. Dia pun memakai kembali kemejanya menutupi lengannya yang memerah.
"Lagipula salahmu! Siapa suruh kau berjalan sambil bermain handphone! Siapa sih orang yang kau chat tadi?" omel Jeonghan.
"Bukan siapa-siapa..." jawab Joshua lemas. Sekarang dia memilih untuk menyandar ke kursi bus, memalingkan wajahnya ke jendela bus. Memberi kode kepada semua member kalau dia sedang tidak ingin bicara.
"Kau kenapa?" tanya Jeonghan yang duduk di samping Joshua.
"Tidak kenapa-kenapa..."
"Kau lemas sekali sejak masih di Korea. Kau seperti sedih kita ke sini..."
Joshua tersenyum, "Tidak ada apa-apa kok, Jeonghan-ah. Aku hanya kaget dengan perlakuan fans tadi. Sekaligus merasa bersalah karena dia harus mendapat perlakuan kasar dari bodyguard..."