.
.
.
.
.
.
.
.
.
"....... tiga orang..."
Aku kembali menggeleng-gelengkan kepalaku saat pikiran yang tidak terkontrol ini kembali mengingat perkataan Mingyu. Tiga hari sudah kami pulang dari Thailand. Tiga hari sudah perkataan itu berusaha kulupakan tapi nyatanya... kalimat itu setiap hari terngiang-ngiang di pikiranku.
Member Seventeen ada yang menyukaiku? Tiga orang?
Mingyu benar-benar pandai bercanda. Mana mungkin ada tiga orang member menyukaiku sekaligus. Siapa aku dibandingkan dengan member girlband di luar sana, yang lebih cantik, seksi, dan sangat amat pantas disandingkan dengan mereka. Lagipula hal itu sudah terbukti. Toh, ada member yang pacaran sama sesamA artis sekarang. Teman satu sekolah lagi dulunya K
Daripada aku semakin kegeeran memikirkan hal ini lebih baik aku berkemas. Sebentar lagi pamanku akan datang menjemputku pulang ke Boseong.
Yap!
It's holiday! Chuseok for 4 days. Aku sangat bahagia bisa liburan selama itu. Bebas dari pekerjaan, bebas dari permintaan aneh Seventeen, dan kuharap aku juga bisa bebas dari kegalauanku tentang seseorang. Lagian orang yang kugalaukan juga tak pernah menghubungiku lagi akhir-akhir ini.
Tok! Tok!
Eoh? Secepat itukah pamanku tiba di depan rumahku? Langsung saja aku membuka pintu dan menemukan seorang pria mengenakan cardigan panjang hitam, topi putih, dan masker hitam. Hanya bagian matanya saja yang terlihat jelas dan bukan y/n namanya kalau tidak mengenal siapa pemilik mata sendu ini.
"Josh?"
Joshua Hong! Apa yang dilakukannya di depan rumahku?
.
.
.
.
.
"Wahh, jadi ini rumahmu?"
Aku melirik Joshua yang saat ini sudah melepas topi dan maskernya. Dia sama sekali tak mengenakan make up. Pakaiannya yang sekarang juga sebenarnya terbilang sederhana. Kalau dia ikut aku pulang ke Boseong sekarang mungkin orang-orang tidak tahu kalau dia adalah seorang idol.
"Kau belum menjawabku. Sedang apa kau di sini, Hong Jisoo? Kau tidak jadi pulang ke LA?"
Joshua menggeleng, "Aku memang tidak pulang ke LA. Siapa bilang aku akan pulang? Lagipula ibu dan ayahku sedang merayakan anniversary pernikahan mereka di Paris..."
"Heol! Mereka tidak mengajakmu?"
"Tidak. Untuk apa aku ikut acara re-honeymoon orangtuaku?"
Aku tertawa. Dipikir-pikir sebenarnya Joshua sedikit membuatku prihatin. Dia tak bisa merayakan chuseok bersama keluarganya. Sedangkan member lain, pulang ke rumah masing-masing. Termasuk The8 dan Jun yang sudah pulang ke China semalam.
Tunggu, kalau semua member pulang, hanya Joshua yang tidak, dan dia kemari, bukankah itu artinya.........
Ddrrttt!!! Dddrrtt!!!
Baru saja aku akan menanyakan sesuatu ke Joshua tiba-tiba ponselku berbunyi. Telepon dari pamanku.
"y/n! Aku sudah di depan rumahmu. Cepat keluar!" suara cempreng pamanku langsung memekakan telinga. Kulirik ke luar melalui jendela. Benar. Sudah ada mobil sedan lama warna abu-abu di depan rumahku. Seorang pemuda yang usianya tak jauh beda dariku sedang melambai-lambaikan tangannya, tersenyum seperti orang bodoh.