Pesta ulangtahun bersama Seventeen akan kurayakan di Boseong, kampung halamanku. Almarhum nenekku punya sebuah rumah di daerah pegunungan yang cukup bagus. Biasanya itu akan disewakan ke orang yang ingin liburan di Boseong. Selain karena sederhana dan nyaman, rumah ini punya halaman yang sangat luas di mana kita bisa melihat indahnya perkebunan teh Boseong dari sana.
Dan ini merupakan pilihan tempat yang tepat karena semua member Seventeen menyukainya. Ah, mengenai mengapa mereka diizinkan ke sini, ya... itu berkat bantuan pamanku. Hanya dia yang tahu kalau aku ingin membuat pesta perpisahan rahasia dengan Sebongs.
Ck, bukan. Bukan hanya dia. Ada orang lain yang tahu kalau ini adalah pesta perpisahan. Orangnya sejak tadi diam dan tak banyak bicara padahal member lain terlihat sangat excited.
"Woahh, ini pertama kalinya aku ke Boseong!" teriak Dino.
"Nuna, kau bilang adikmu akan ikut? Mana dia?" tanya Dokyeom.
"Nuna, Dokyeom-hyung menyukai adikmu... dia sudah nge-stalk instagramnya menggunakan akun Mingyu!" celetuk Seungkwan.
"YAA! Jadi itu alasan sebenarnya akhir-akhir ini kau suka pinjam hp-ku?" omel Mingyu.
"Ck! Kau sama saja, Mingyu-hyung! Kau juga suka kan sama adiknya y/n nuna!" celetuk Seungkwan lagi.
"Memangnya secantik apa sih adiknya?" tanya The8.
"Yang jelas lebih cantik dari kakaknya..." ejek Dokyeom membuat beberapa dari mereka tertawa. "Itu dia..."
Dari pintu masuk menuju halaman belakang, keluarlah Yoo Hani, adik y/n yang tercengang bahagia melihat semua member Seventeen ada di sini. Dia sampai menjatuhkan seluruh belanjaan yang di bawa. Sambil menutup mulutnya yang menganga lebar, Hani tampak tak kuasa ingin berteriak karena Seventeen.
"Daebak!" celetuk Hani.
"Kau benar. Dia cantik... " gumam The8.
"A... anyeonghaseyo..." sapa Hani ramah.
"Nah, bagaimana perasaanmu sekarang? Senang bisa bertemu member Seventeen sedekat ini?" tanyaku. "Ingat kan perjanjiannya? Kau kuizinkan ikut tapi kau membantuku memanggang daging!"
"Tenanglah, adik y/n nuna yang cantik dan manis. Aku akan membantumu!" celetuk Dokyeom meraih penjepit lalu bergerak menuju panggangan.
"Aku juga!" seru Mingyu merebut semua belanjaan Hani dan membawanya ke panggangan.
"Mingyu tunggu aku! Aku juga ikut!" teriak The8 menyusul Hani.
Aku hanya tertawa melihat tingkah mereka. Ya, semenjak Seungkwan memberitahu mereka kalau aku punya adik perempuan, dan semenjak Joshua menceritakan secara detail bagaimana cantiknya adikku, Dokyeom dan Mingyu memang mulai kepo. Hani sendiri seumuran Dino. Dia sangat ngefans dengan Seventeen sejak era Manse. Sayangnya Hani tak begitu sering ikut fanmeeting karena dia hanya bisa membeli satu album. Berbeda dengan fans lain yang bisa membeli ratusan album dan kemudian bisa dapat tiket fanmeeting.
Tapi sekarang, aku senang bisa menggunakan kesempatan terakhirku bersama Seventeen untuk mewujudkan mimpi adik kesayanganku itu. Lihatlah wajahnya yang merah itu saat Mingyu menyuapinya daging. Csh, kurasa dia mulai lupa kalau biasnya di Seventeen adalah Vernon.
Di sisi lain, aku sedang menyiapkan minuman. Joshua dan Hoshi membantuku. Woozy sedang bermain gitar bersama Joshua, Seungkwan, Seungcheol dan Dino asyik bernyanyi. Jun sedang menyusun kayu-kayu bakar untuk membuat api unggun. Sedangkan Wonwoo, tidak ada di sini. Katanya sih dia sakit perut dan ingin ke toilet tadi.