20 - Thanks

6.3K 620 36
                                    


Halo, jingu-deul... 

Wah, nggak terasa akhirnya Author berhasil menyelesaikan cerita ini. Ugh, seneng karena banyak yang baca. Maaf ya kalau Author ngepostnya suka lama lama banget. Tapi akhirnya dengan berat hati Author menge-post part terakhir. 

Semoga pada suka ya sama endingnya. Selamat membaca :)

.

.

.

.

.

.

.

"Hei, itu Wonwoo kan?"

"Mana?"

"Itu! Wonwoo Seventeen!"

Jeon Wonwoo memang sudah gila sekarang. Besok adalah hari showcase-nya, dan malam ini dia malah kembali ke Korea.

Berkat informasi dari adik y/n, Wonwoo tau jam penerbangan y/n. Beruntungnya, y/n berangkat tengah malam ini. Itulah sebabnya tanpa berpikir panjang dia langsung terbang kembali ke Korea.

Dan di sinilah dia sekarang. Berlari mencari-cari pintu penerbangan ke Paris. Tak peduli dengan orang-orang yang mulai mengenalinya meskipun dia sudah memakai topi dan masker. Aura artisnya seperti sulit untuk disembunyikan.

"Oh, ayolah... angkat teleponnya, y/n!"

Satu lagi hal gila Wonwoo. Dia memegang sebuah ponsel sekarang. Entah ponsel siapa yang jelas Wonwoo sedang berusaha menghubungi y/n.

"Yoboseyo?"

"YAAA!!!" teriak Wonwoo sangat kencang.

"Wonwoo?"

"Di manaaa kau sekaranggg?"

"A... aku... a... ada di... ng... dorm? Ya... aku di dorm. Hehe... nonton Runnng Man..."

"Hentikan, y/n! Aku tau kau berangkat ke Paris hari ini!"

Hening. Suara y/n tiba-tiba tak terdengar. Berganti dengan suara isak yang keluar dari mulut Wonwoo. Di saat inilah identitas Wonwoo mungkin tertutupi. Semua orang tau kalau Jeon Wonwoo Seventeen tidak pernah menangis bukan? Apalagi di tempat umum seperti sekarang.

"Sekarang, beritahu aku kau di mana! Temui aku dan kita bicara!"

"A... aku tidak bisa..."

"WAAAEEEEEE?"

"Mi... mianhae, Wonwoo-ya... karna... aku takut aku akan berubah pikiran kalau aku bertemu denganmu..."

"Benar. Kau memang harus berubah pikiran! Sekarang lebih baik kau kembali. Aku di depan gate delapan belas. Cepat ke sini. Kita pulang sekarang, eoh?"

Lagi-lagi hening. Kali ini Wonwoo mendengar suara isak dari y/n.

"Kajimaa..." seru Wonwoo lirih. Dia sudah tak bisa lagi menahan tangisannya, "Jangan tinggalkan aku, y/n-ya... Aku mohon..."

"Mianhae, Wonwoo-ya..."

Wonwoo menangis. Tiba-tiba dia tak bisa berkata-kata. Di pikirannya sekarang, adalah rasa ketidaksanggupan jika y/n benar-benar pergi dan mereka tak akan bertemu lagi. Wonwoo merasa berat. Dia sudah terlalu mencintai gadis itu.

"Jaga dirimu baik-baik, Wonwoo-ya... Aku mohon... jaga dirimu baik-baik..."

Tut!

"y/n-ya! Yoboseyo?" seru Wonwoo panik karena telepon y/n terputus. "YAA! Y/N? YOBOSEYO??? Y/N!!!!!!!" teriak Wonwoo.

Live With Seventeen 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang