11 - One Fine Day in Boseong

6.3K 695 53
                                    


Anyeong jingu-deul!

Mohon maaf karena baru sempat mengupdate cerita ini. Bulan-bulan kemarin Author ada projek Natal yang bikin Author super sibuk! 

Author mau ngucapin terimakasih buat yang uda baca dan mau nunggu cerita ini terupdate. Dan sekarang, saatnya kalian mengakhiri penungguan tersebut! :D

Oh iya, Author mau ngucapin Happy New Year ya! 

Semoga di tahun 2018 semua resolusi dan wishlists-nya bisa tercapai dan terkabulkan. Pesan Author cuman satu. Harus tetap setia ya sama Seventeen, sekalipun bakal banyak banget boyband-boyband baru yang bikin mata kalian makin kinclong! 

Akhir kata, Happy Reading :)

.

.

.

.

.

.

Sinar matahari pagi membuat mataku tak bisa lagi terlelap. Padahal suasana pagi hari di Boseong sangatlah nyaman untuk kembali tidur dan bangun di siang hari. Tidak ada bunyi kendaraan. Tidak ada suara berisik pabrik atau sejenisnya. Di Boseong hanya ada ketenangan dan kedamaian.

Aku mengucek mataku lalu bangun. Tidurku sangat nyenyak semalam. Ah, aku bahkan mimpi indah. Mimpi aku dan Wonwoo berciu... mwoya?

"Satu-satunya gadis yang ada di hatiku cuman kau..."

Tiba-tiba aku langsung segar saat kalimat itu kembali terniang di benakku. Bahkan bayangan tentang bagaimana Wonwoo merebut ciuman pertamaku semalam... astaga! Ini bukan mimpi ternyata.

EOTOEKKE?

BAGAIMANA AKU BISA KETEMU WONWOO HARI INI?

.

.

.

.

.

.

.

.

Begitu aku keluar kamar, aku langsung menemukan sosok Wonwoo sedang berdiri di depan jendela rumah kami. Entah apa yang dipikirkannya tapi kurasa dia sedang merenungkan sesuatu. Jendela yang terbuka membuat angin sepoi-sepoi masuk dan membuat rambutnya tak bisa diam. Sejenak aku mulai tenggelam dalam ketampanan sosok Wonwoo yang memang tampak paling tampan jika dilihat dari samping. Lekukan wajahnya begitu sempurna. Mulai dari mata, hidung, bibir, dan dagu tajamnya itu.

Apa semalam aku benar-benar dicium oleh namja setampan dia?

"Aku suka di sini... di sini tenang dan nyaman..." tiba-tiba suara Wonwoo membuyarkan lamunanku.

"Eoh?"

Wonwoo kemudian menoleh ke arahku. Saat mata kami bertemu secara spontan aku mengalihkan pandanganku ke tempat lain. Sekujur tubuhku tiba-tiba kikuk. Csh, kenapa aku malu bertemu dengan Wonwoo.

"Tidurmu nyenyak?" tanya Wonwoo mulai melangkah ke arahku.

"Nye... nyenyak..." jawabku kikuk.

"Tentu saja nyenyak... kau kan sudah dapat obat tidur paling ampuh sedunia yang bahkan bisa membuatmu bermimpi indah..."

Live With Seventeen 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang