Tiga

1.9K 212 24
                                    

If oneday you don't regonized my voice
If oneday seems so hard to breath
I promise you to give my all
Like you do from the day i start to see.

The Overtunes
I still love you


Jenny memijit pelipisnya, dia pusing. Beberapa menit yang lalu Ardan mengirim pesan bahwa Ardan tidak bisa bertemu dengan Jenny.

Lalu kapan mereka bisa memilih baju pengantin. Kenapa Ardan santai sekali dengan pernikahannya.

"Jen, jadi ketemu sama designer hari ini?" tanya Febri.

"Gak, Feb. kayanya klien kita gak niat nikah. Masa gue tanya konsep jawabnya terserah, gue ajakin buat cari designer malah lebih milih meeting di kantornya. Dia bikin gue pusing, kalau gini terus gue yakin gak bakal kelar persiapan kita. Kalau itu terjadi image kantor kita bisa jelek." ucap Jenny seakan mengeluar semua unek-unek di hatinya.

"Sebaiknya lo bicarain aja sama orangnya nanti. Sekarang kita cari gedungnya aja dulu." usul Febry.

Berani gak gue ngomong sama Ardan?

Jenny sudah berada di depan kantor Ardan, dia ragu untuk masuk menemui Ardan.

Masuk gak, ya?

Sekali lagi Jenny melihat jarum jam di pergelangan tangannya. Setengah lima sore, Jenny takut jika Ardan sibuk dan tidak mau bertemu dengannya.

Masuk aja deh.

Ternyata untuk bertemu dengan Ardan tidaklah mudah, Resepsionis menyuruh Jenny untuk membuat janji terlebih dulu dengan Ardan.

Hari ini Jenny begitu lelah, dia mencari gedung seharian. Dan dia yakin Jenny akan bertambah lelah setelah bertemu dengan Ardan.

Aku udah di kantor kamu. Bisa ketemu?

Jenny mengirim pesan pada Ardan dan tumben sekali Ardan membalasnya dengan cepat.

Ya

Nambah satu huruf.

Setelah menerima pesan dari Ardan, tidak lama kemudian Resepsionis mempersilakan Jenny untuk langsung menemui Ardan di ruang kerjanya.

"Ada apa?" tanya Ardan.

Ada lo yang kaya ingus.

Jenny merogoh tasnya dan mengeluarkan tablet miliknya, "Aku sudah menemukan gedungnya, aku memotretnya disini, kamu lihat aja dulu, nanti kalau kamu setuju, aku akan menawar harganya." Jenny menyerahkan tabletnya pada Ardan.

"Tidak perlu, langsung kamu tanyakan saja harganya." kata Ardan menolaknya.

Idih, gila.

Jenny tidak tahu harus senang atau kesal. Dia senang karena dia tidak perlu repot mencari gedung lagi. Tapi dia merasa tidak di hargai, kenapa Ardan tidak mau melihatnya dulu.

"Baiklah, lalu kapan kamu punya waktu untuk mencari gaun pengantinnya?"

"Aku tidak tahu, beberapa hari kedepan sepertinya aku akan sibuk" jawab Ardan.

Gue bakar kantor ini nanti malem.

"Lalu bagaimana? aku tidak mungkin mencari gaun pengantin sendiri, yang akan menikah kan kamu. Aku takut seleraku tidak cocok." kata Jenny.

"Nanti aku akan pikirkan, kamu cari saja designer yang paling bagus. Sebenarnya aku tidak peduli pesta pernikahanku mau seperti apa, aku hanya ingin membahagiakan satu orang. Dan kamu adalah perempuan, jadi kamu pasti tahu pesta pernikahan seperti apa yang perempuan inginkan." jawab Ardan.

Oh, My JennyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang