Happy Reading!
"mino apa kamu sedang sibuk?"
".........."
"apa tidak keberatan jika kau menjemput ku sekarang?"
".........."
"baiklah aku sudah menunggu mu di halte depan perusahaan park corp, sampai jumpa"
itu kata terakhir seulgi sebelum memutuskan sambungan telepon nya dengan mino, lawan bicara nya di seberang sana.
seulgi sudah membulatkan tekad nya, ia akan berusaha menjauh dari jimin, setelah mendapat gaji untuk bulan terakhir nanti ia akan menyerahkan surat resign kepada atasan nya, seulgi merasa harga diri nya yang dipermainkan, jimin tidak tau rasanya bagaimana menerima kenyataan pahit dimana janin darah daging jimin sendiri namun dengan mudahnya jimin menolak nya yang sialnya dia berkata bahwa belum siap.
"bajingan," umpat seulgi pelan dan menatap jalanan yang mulai sedikit ramai dengan pandangan datar.
pandangan itu seketika menghilang ketika mino telah menampak kan batang hidung nya dihadapan seulgi, mino pun berjongkok di hadapan seulgi, mengelus pipi seulgi dengan kelembutan.
"kamu sakit hm? wajah mu terlihat sangat pucat seul"
"cuaca kian dingin kau tau?" jawab seulgi sembari tersenyum kecil.
mino pun mengacak rambut seulgi dengan gemas kemudian menggenggam tangan seulgi menuntun nya masuk ke dalam mobil sport nya itu, mino berlari menuju jok kemudi kemudian ia mulai menjalan kan mobil mahal nya itu.
"kamu mau makan apa?"
"eh?"
"sushi? udon? atau yang lain?"
"tidak perlu mino"
"wajah mu semakin tirus, terlihat sangat berbeda dari yang terakhir kali ku melihat mu, jimin berlaku kasar padamu?"
seulgi bungkam, pikiran nya terlalu kalut untuk saat ini. Mino pun yang menyadari perubahan seulgi segera menggenggam tangan seulgi dan mengecup dengan sayang punggung tangan seulgi.
"maafkan aku kang seulgi tentang kejadian orang tua mu, sungguh itu bukan ulah ku"
"itu kecelakaan mino, kita tidak bisa menghalangi takdir bukan? lupakan saja lagipula aku sudah memaafkan mu"
"sungguh, aku memang kecewa dengan keputusan orang tua mu yang tidak menyetujui hubungan kita tapi dalang dari kecelakaan orang tua mu sungguh bukan diriku, segerombolan preman yang sering mengganggu dirimu jika pulang sekolah itu yang menjebakku, entahlah ku dengar mereka mempunyai dendam dengan perusahaan papa mu seul dan berakhir dengan mereka yang meninggalkan ku sendirian di mobil itu, jadi polisi mengira aku dalang dari kecelakaan orangtua mu, aku sungguh menyesal seulgi," sesal mino panjang lebar.
kini seulgi terisak sambil menatap jalanan dengan tatapan rindu dengan kedua orang tua nya, segera saja mino menepikan mobil nya dan merengkuh wanita yang sungguh rapuh itu dengan erat.
"kumohon berhentilah menangis, aku sungguh menyesal membuat mu membenci ku dengan sikap ku yang acuh dulu, sungguh itu sebuah kesalahpahaman, aku sungguh membenci diriku sendiri waktu itu, rasanya sangat sakit melihat wanita yang sangat aku cintai menuduh menuntut membenci diriku dengan alasan aku yang psikopat yang menabrak kedua orang tua mu hanya karena hubungan kita tidak disetujui, aku tidak segila itu untuk membunuh orang tua mu seul, aku sangat frustasi saat itu, rasanya sangat sangat sakit kang seulgi" kini mino ikut terisak di dalam mobil bersama seulgi.
seulgi membalikkan tubuh nya dan menatap mino dengan air mata yang terus mengalir bebas di kedua pipinya.
"maaf kan aku mino," ujar seulgi dan langsung memeluk mino erat.
****
"mino? kata dokter kandunganku ini sudah berusia berapa?"
"masuk minggu ke 3"
"minggu ke 3?" tanya seulgi dengan sangat pelan.
"bajingan! pria itu harus di beri pelajaran!"
"sudahlah mino, aku tidak peduli dengan kontrak itu, yang terpenting aku harus menjaga bayi ini," ucap seulgi lemah.
seulgi telah menjelaskan semuanya pada mino dari ia terbangun di kamar CEO nya, kontrak sialan yang mengancam kehidupan nya hingga ia bisa hamil dan jimin yang tidak siap menerima kehadiran sang buah hati.
mino semakin mengepalkan tangannya dengan kuat, wajahnya semakin memerah, melihat wanita yang sudah sangat ia kenal dan sangat ia cintai terbaring lemah di kamar nya, seulgi tak sengaja pingsan ketika hendak masuk ke dalam apartement mewah mino.
"aku sangat kecewa padanya"
'jimin hanya kau yang bisa membuat aku terbang dan tersakiti dalam waktu bersamaan, aku mulai menyayangi mu, ini balasan mu?' batin seulgi dan mulai mengelus perut ratanya lembut.
"beristirahatlah sayang," ujar mino sambil memakai kan seulgi selimut tebal dan mencium puncak kepala seulgi, lalu mino keluar dan menutup pintu kamar nya dengan pelan.
setelah mino tak menampilkan batang hidung nya lagi seulgi mulai merogoh telepon genggam nya yang berada di kantong celana kain hitam nya. Memerika berbagai notifikasi mulai dari panggilan, sms, whatsapp, hingga line.
152 missed called
mata seulgi segera membulat melihat nama jimin yang menelepon nya hingga sebanyak itu, dan seulgi pasti yakin pesan masuk sebanyak itu pasti dari atasannya juga, park jimin.
seulgi berusaha mengenyahkan pikiran khawatir nya pada jimin yang meneleponnya hingga sebanyak itu, namun usaha nya tetap gagal rasanya ia ingin menelepon jimin, bukan untuk menyapa melainkan hanya mendengar suara berat jimin yang sialnya sungguh terdengar seksi di telinga seulgi.
namun ia mengurungkan niat nya itu, ia harus berusaha bebas dari kurungan pria itu, ia tak mau semakin di permainkan, sungguh sakit rasanya dipermainkan oleh park jimin.
"setelah itu aku akan ke rumah paman di milano, menghilang tanpa membawa jejak jimin di kehidupan ku nanti, my lovely bastard, pjm."
setelah berdoa malam akhirnya seulgi memutuskan untuk beristirahat dan terlelap di kamar mino.
please ya walaupun aku masih pemula tolong hargai work aku, kalian selalu minta next next tapi gapernah ngevote, sedih akutu, tolong hargai yaa TT.TT
btw kalian pilih jadi #TeamSeulgiMino atau #TeamSeulgiJimin H3H3H3
keep vomment!
#MasihAmatir
![](https://img.wattpad.com/cover/109376819-288-k555911.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand✅
General Fictionhanya sebuah kesalahan yang membuat seorang wanita cantik yang dengan tanpa sengaja maupun tanpa sepengetahuan nya jatuh kedalam kandang singa yang memang sedari dulu tengah mengincar wanita itu. apa yang menjadi kesalahan wanita itu sehingga singa...