HAPPY READING!
jimin menerobos kepala pelayan yang berada tepat di depan pintu ruang kerjanya, ia harus memastikan dengan mata kepalanya sendiri apa benar seulgi tidak berada di kamarnya. Dan benar saja pemandangan yang dilihat jimin membuat rahangnya mengeras seketika, ia segera berlari turun dan mencari seulgi di setiap sudut rumah nya yang besar itu.
ia meneriaki nama seulgi berulang kali, namun seulgi sama sekali tidak menampak kan batang hidung nya kepada jimin bahkan suaranya sekalipun, jimin lantas keluar dan bertanya kepada satpam yang menjaga pintu gerbang rumah jimin.
"dimana seulgi?!"
"maaf pak, nona seulgi tadi berjalan kearah taman," jawab satpam dengan raut wajah ketakutan.
tanpa mengucapkan kata terimakasih jimin langsung melangkah kan kaki nya dengan cepat menuju taman besarnya yang berada di arah barat dari rumahnya. Jimin mengedarkan pandangannya ketika ia telah menginjakkan kakinya diatas rerumputan yang dominan hijau itu, dan benar saja apa yang dikatakan satpam tadi, seulgi sedang duduk di salah satu kursi dan menatap air mancur di hadapan nya dengan raut wajah sumringah.
napas lega itu keluar begitu saja dari bibir manis jimin, segera saja ia menghampiri seulgi dan duduk disebelah seulgi dan menatap seulgi dengan tatapan memuja.
"ini sudah hampir larut sayang"
seulgi diam tak membalas perkataan jimin, masih terlalu fokus dengan air pancur yang cukup besar di hadapannya itu.
"ayo masuk, kamu masih sakit"
"mengapa dirimu tidak memberitau kepadaku?"
shit!
"memberitau apa maksudmu seulgi?"
"kau berencana menyembunyikannya dariku park jimin?" kini wajah seulgi tengah menghadap kearah jimin, menatap nya dengan penuh penekanan.
"aku tidak mengerti apa yang dirimu maksud seulgi," alih jimin
"kau sengaja bukan?" tanya seulgi kembali yang membuat kepala jimin pusing dibuatnya.
'jangan bilang dia mendengar semuanya' batin jimin
"sengaja apa maksudmu?" tanya jimin setenang mungkin.
seulgi pun mendengus mendengar pertanyaan jimin, lalu ia berdiri dari kursi taman itu merapihkan bajunya sedikit lalu meninggalkan jimin sendirian di taman itu.
jimin mengusap wajahnya kasar dan langsung menyusul seulgi yang tengah melangkahkan kakinya menuju rumah besar milik jimin itu.
segera saja jimin menahan pergelangan tangan seulgi ketika seulgi hendak membuka pintu besar itu dan membawa seulgi ke dalam dekapan nya, menghirup pucuk kepala seulgi dengan sayang.
"maaf, aku tak bermaksud menyembunyikan nya dari mu, hanya saja aku belum siap" ucap jimin lemah.
"benar seperti dugaan ku, kau menyembunyikan taman yang indah itu dariku!"
jimin dibuat bodoh oleh seulgi, ia pikir ia akan kehilangan seulgi yang mengira ia merahasiakan kehamilan seulgi, nyata nya taman sialan itu!
jimin memegang kedua pundak seulgi dan menghadapkan wajah seulgi untuk menatap dirinya.
"akan kuperlihat kan semua yang belum dirimu lihat sayang"
jimin memiringkan serta memajukan kepalanya meraih bibir ranum yang teramat ia rindukan hari ini, menyesap nya bergantian dan menggigitnya dengan sensual.
"oh god! apakah kalian tak bisa melakukan nya di kamar saja?!"
'suara sialan itu lagi!' jimin membatin
taehyung dengan santainya mengganggu kegiatan jimin tanpa rasa salah sedikit pun, ya sebenarnya ini bukan salah taehyung mengingat jimin yang mencium bibir seulgi di depan pintu rumah mereka.
"mau kemana taehyung?" tanya jimin sembari mengatur napasnya.
"ke bar milik jungkook! melanjutkan aktifitas yang sempat tertunda di las vegas!" jawab taehyung dengan ketus sembari masuk ke dalam mobil jimin.
"aku pinjam mobil mu dulu!" teriak taehyung sedikit keras
"dasar bedebah" maki jimin pelan.
****
"hey kang seulgi!" tegur momo
seulgi pun hanya bergumam menjawab panggilan momo, badannya masih terasa sakit dan lemas, rasanya ia ingin membolos kerja saja tapi berkas berkas yang menumpuk sangat menantinya.
"jadi begitu balasan sapaan untuk ku?"
"ah iya ada apa momo?" tanya seulgi sedamai mungkin, ia tak mau memperlihatkan raut wajah sakitnya kepada momo, sahabatnya itu.
"tumben sekali tidak mengajak ku jalan di hari libur kemarin? apa dirimu sakit sehingga tidak ada kabar satupun untuk ku?"
"ah maafkan aku momo, aku membantu tetangga ku yang sedang pindahan rumah, tidak enak jika tidak membantunya kau tau?" bohong seulgi.
momo memicingkan matanya sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"kau tau kang seulgi? wajah mu sama sekali tidak bisa membodohi ku, kau sangat buruk dalam membohongiku, sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi padamu?"
seulgi menghela napas nya gusar, sahabat nya sangat hapal jika sesuatu menimpa seulgi seperti saat ini seulgi tertangkap basah telah membohongi sahabatnya itu.
"akan kuceritakan padamu momo"
"kapan?"
"sepulang kerja," seulgi menghelakan napasnya pelan.
"lebih baik dirimu pergi ke ruang kesehatan seulgi, aku tak kuat melihat wajah pucat mu itu" ucap momo sembari merapihkan meja kerjanya yang sedikit berantakan akibat kerja lemburnya.
"apa sungguh terlihat?" tanya seulgi tak percaya
"sudahlah, beristirahatlah sekarang, nanti aku akan bilang kepada yang mencari mu bahwa dirimu sedang sakit"
"terimakasih momo" ucap seulgi dan memeluk sahabat nya itu dengan erat.
seulgi berjalan dengan pelan menuju lift dan menatap pantulan dirinya di pintu lift, dan benar saja apa yang dikatakan momo tadi, wajahnya benar benar sangat pucat.
ia masih menunggu pintu lift terbuka dan termenung dengan perkataan jimin yang sangat menohok dirinya.
"aku harus menjaga bayi ini, persetan dengan perjanjian konyol itu," ucap final seulgi sebelum melangkah kan kakinya masuk ke dalam lift
tbc + vomment♡
#MasihAmatir
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand✅
Fiksi Umumhanya sebuah kesalahan yang membuat seorang wanita cantik yang dengan tanpa sengaja maupun tanpa sepengetahuan nya jatuh kedalam kandang singa yang memang sedari dulu tengah mengincar wanita itu. apa yang menjadi kesalahan wanita itu sehingga singa...