Happy Reading!
"kami sudah mengetahui semua nya dari mino, apa benar kamu sedang mengandung anak jimin?" tanya mama jimin dengan mata yang berbinar.
setelah acara makan malam yang canggung ya walaupun sebenarnya hanya seulgi yang canggung, seulgi dan kedua orang tua jimin memutus kan untuk sedikit berbincang mengenai hubungan nya dengan jimin, serta kehidupan yang mulai bertumbuh di dalam perut seulgi yang masih terlihat rata.
seulgi pun mengangguk ragu, tak tau harus merespon bagaimana dihadapan papa dan mama jimin.
"berapa usia kandungan mu saat ini?" tanya papa jimin yang tak kalah antusiasnya.
"hm... saya tidak tau pasti be.. berapa usia kandungan ini o.. om"
"oh seulgi sayang, santai saja, kami ini akan menjadi kedua orang tua mu, panggil saja papa dan mama" balas sang papa.
"ma, segera telpon dokter lee, aku ingin cucu ku yang di dalam sana baik baik saja" ucap sang papa sebelum meninggalkan meja makan dengan wajah sumringah.
kini tangan nyonya park mulai menggenggam tangan seulgi yang mulai berkeringat.
"tenang lah sayang, kami disini selalu menjagamu, kami orang yang tepat"
seulgi langsung menganggukan kepalanya pelan tanda menjawab pernyataan mama jimin.
"jadi ceritakan padaku, kenapa kamu kabur dari rumah jimin?" tanya mama jimin sehalus mungkin.
'rasanya mulut mu ingin ku jahit song mino!' maki seulgi dalam hati.
seulgi menatap mama jimin dengan ragu dan menghelakan napasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh mama jimin.
"hubungan kita terikat oleh perjanjian," ucap seulgi dan langsung menunduk kan kepalanya.
"pertemuan kita bukan pertemuan yang baik, aku merasa diriku seperti jalang yang terbangun di pagi hari di kamar boss nya sendiri, barang yang kujaga selama ini hilang begitu saja tanpa kusadari bagaimana rasa sakit nya setelah kehilangan barang itu, aku merasa kotor setelah tersadar dan melihat pakaian yang berserakan di kamar boss ku sendiri, dan bercak darah yang melekat di kain sprei milik jimin" ucap seulgi sembari menahan air mata sialan yang ingin keluar dari matanya.
"dia membuat perjanjian bodoh yang bisa dibilang mengancam kehidupan ku, aku merasa seperti budak seks nya, ia tak pernah puas hanya jika melakukan nya sekali, dan pada akhirnya kenyataan pahit harus aku terima ketika hendak mengambil minum dan tak sengaja mendengar jimin mengatakan bahwa aku hamil dan masih ragu untuk menerima kehidupan yang ada di dalam ku, aku tak berpikir panjang, aku tak perduli dengan kontrak bodoh itu, dan memutuskan untuk menafkahi anak ku dengan sisa tabungan yang ku punya" runtuh sudah pertahanan seulgi ketika mama jimin memeluk nya dengan sangat erat dan merapalkan kata maaf di telinga seulgi.
"sudah jangan menangis sayang, mama sangat yakin jimin mencintai mu namun sungguh sulit untuk dia mengungkap kan perasaan nya" ucap mama jimin dan mulai menghapus air mata yang membasahi pipi mulus seulgi, seulgi hanya mengangguk pelan tanda merespon.
"ayo tidur, kamu perlu istirahat, besok dokter lee akan memeriksa kandungan mu"
****
pagi itu seulgi terbangun oleh karena cahaya matahari yang menembus oleh jendela besar dan langsung menerpa wajah seulgi.
jujur saja, seulgi sangat tergganggu oleh cahaya itu, rasanya seulgi ingin kembali tidur namun sebuah beban yang sedikit berat mengganggu perutnya, beban itu terasa hangat saat mengelus perut rata milik seulgi.
'tunggu! beban?!' batin seulgi.
baru saja seulgi ingin membalik kan badan nya, ingin mencari tau siapa pemilik tangan itu namun tangan itu segera menghentikan seulgi yang hendak berbalik.
"kumohon tetap seperti ini"
deg!
"jimin," ucap seulgi yang terdengar seperti membisik
jimin semakin mengeratkan pelukan nya dan mulai menghirup belakang batang leher milik seulgi, menyesapnya hingga bercak ungu yang tadinya menghilang kini tercetak kembali di leher sexy milik seulgi.
mati matian seulgi menahan desahan yang akan keluar dari mulutnya namun jimin tetap menggoda seulgi, apalagi sekarang tangan nakal jimin mulai merambat masuk kedalam baju tidur tipis seulgi dan mulai meremas kedua gundukan kembar yang sangat jimin rindukan.
seulgi segera menghentikan tangan jimin dan melepaskan nya, segera saja seulgi berdiri dan tanpa sepatah kata pun seulgi masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan cukup keras.
seulgi segera masuk kedalam bath up dan menekuk lututnya, membawa kepalanya keatas tumpuan lutut nya. Tangisan seulgi pecah ketika melihat pria yang ingin ia jauhi ternyata menampak kan batang hidung nya pagi ini.
"sayang, apa yang kau lakukan?" tanya jimin ketika melihat seulgi seakan mengurung diri di bath up milik nya.
'oh sungguh bodoh kau kang seulgi! mengapa pintunya tak dikunci?' batin seulgi.
seulgi tak menjawab pertanyaan jimin, ia tetap di posisi nya yang sama, hatinya masih sakit setelah mendengar penuturan jimin tempo hari.
seulgi segera membulatkan matanya ketika mendapatkan dirinya tengah di gendong oleh jimin, dan dibawa nya kembali menuju ranjang yang semalam seulgi tiduri.
"ayo katakan padaku apa yang membawa mu lari dari rumah ku?" tanya jimin sembari mengelus rambut belakang seulgi.
melihat seulgi yang sama sekali tidak merespon jimin, segera saja jimin membawa wanita nya ke dalam dekapan nya, memeluk nya dengan erat, menghirup aroma yang jimin rindukan selama ini.
"kumohon jangan menghilang dari pandangan ku lagi sayang"
seulgi segera melepaskan pelukan jimin dan mulai menatap mata jimin tanpa keraguan satu pun.
"jimin? bisa kah kau memberikan ku sesuatu?"
"apa pun sayang, katakan saja padaku"
jimin menatap manik mata seulgi dengan sayang, berbeda dengan seulgi yang menatap jimin dengan tatapan sendu.
"ayo kita akhiri perjanjian bodoh itu"
tbc
vomment yak!♡
#MasihAmatir
mau jimin yang jadi hot daddy atau mino yang jadi hot daddy?😝
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand✅
General Fictionhanya sebuah kesalahan yang membuat seorang wanita cantik yang dengan tanpa sengaja maupun tanpa sepengetahuan nya jatuh kedalam kandang singa yang memang sedari dulu tengah mengincar wanita itu. apa yang menjadi kesalahan wanita itu sehingga singa...