8 - Traped

8.3K 619 49
                                    

Happy Reading!

kini seulgi terdiam manis di sofa panjang yang ia sangat hapal, sofa panjang yang pertama kali ia temui ketika jungkook dan taehyung menyeretnya ke rumah besar yang seulgi ketahui adalah rumah milik boss nya, park jimin.

seulgi merapatkan kedua kakinya, menunduk kan kepala nya, dan saling menautkan jemari tangan nya, keringat mulai keluar dari pori pori kulit kepalanya, wajah nya mulai sedikit terlihat pucat, seulgi tau bahwa ia salah, ia melanggar perjanjian nya dengan jimin.

seulgi sebenarnya juga terpaksa pulang bersama pria yang memaksa nya untuk pulang bersamanya, ia bahkan terkejut dengan ciuman yang diberikan pria tadi, mino.

'terkutuk kau song mino!' rutuk seulgi dalam hati nya.

jimin sedang menatap seulgi dari sofa yang berada di seberang seulgi, melipat tangan dan kaki nya, menatap seulgi dengan tatapan kesal, kecewa, dan cemburu.

"ji.. jimin ini sungguh tidak sesuai dengan perkiraan mu"

"perkiraan yang bagaimana maksudmu?"

"ah.. itu.. ten.. tang kejadian yang tadi, sungguh itu sebuah kesalahpahaman" seulgi semakin meremas jemari nya, keringat sudah mulai membanjiri wajahnya, seulgi menggigit bibir bawah nya entah seberapa kuat, menahan raaa takut dalam dirinya.

"lalu, apa diri mu akan bertanggung jawab atas pelanggaran yang kau buat seulgi?" ucap jimin sembari menekankan kata pelanggaran pada ucapan nya.

'jangan keluarkan air mata bodoh mu itu kang seulgi!' seulgi membatin, mata seulgi mulai memanas, apa yang akan ia lakukan untuk menebus kesalahan nya?

"apapun akan ku lakukan tapi kumohon jangan pecat aku" mohon seulgi.

jimin tersenyum simpul mendengar penuturan seulgi, lantas jimin berdiri memperbaiki sedikit jas dan dasi nya lalu berjalan dan duduk tepat disamping seulgi.

"melakukan apa pun? terdengar sangat menarik," ucap jimin sembari menatap seulgi yang menunduk dan mengelus dagu nya sendiri pelan.

seulgi meneguk salivanya dengan susah payah, keanehan apalagi yang akan jimin berikan padanya, seulgi sungguh pusing memikirkan nya.

"bagaimana jika kita bersenang senang," bisik jimin dan mulai menarik pengikat rambut yang terikat rapi di rambut seulgi.

hanya perilaku seperti itu saja dapat membuat tubuh seulgi menegang, jimin sangat ahli jika berurusan dengan 'menggoda seulgi'

bibir sexy jimin mulai mengecupi setiap inci rahang indah milik seulgi dan tak lupa dengan bakat yang dimiliki bibirnya 'mencetak sebuah kerya seni' yang berada tepat di bawah rahang seulgi, setengah mati seulgi menahan erangan yang akan lolos dari bibirnya, menahan gejolak dengan mengeratkan pegangan nya pada ujung rok hitam miliknya, matanya terpejam dengan erat.

"keluarkan sayang, aku sangat merindukan suara desahan milikmu"

entah sejak kapan jimin membuka jas atasnya dan menyisakan kemeja biru dongker nya yang masih melekat di tubuh atletis pria itu.

"aku tau, kau sangat menginginkan diriku," ucap jimin lalu mulai menjamah bibir seulgi dengan sedikit terburu.

persetan dengan harga diri, yang seulgi pertaruhkan disini adalah hidup nya, mau hidup dengan siapa jika ia kehilangan pekerjaan nya? dengan siapa pula seulgi akan bergantung jika dirinya di pecat?

tanpa sadar tangan jimin sudah membuka kemeja yang seulgi kenakan, meremas sedikit gundukan kembar yang amat sekali jimin kagumi.

tak kuasa seulgi menahan mati matian suara sialan yang tanpa sadar ia keluarkan, banyak sekali hickey yang jimin ciptakan di area rahang dan leher seulgi.

"damn! kita tidak bisa melakukan nya disini!"

jimin segera membopong tubuh seulgi dan membawanya kedalam kamar milik nya dan sesegera mengunci pintu kamar nya, mengantisipasi jika ada orang yang ingin masuk kedalam kamarnya.

dan malam itu mereka habiskan dengan malam yang sangat panas.

****

pagi itu seulgi bangun dengan di kagetkan dengan suara alarm sialan yang sialnya berada tepat diatas kepala seulgi.

"damn! kalau begini diriku bisa cepat mati muda," ucap seulgi dengan mata yang tertutup karena efek ngantuk yang masih melanda dirinya.

dengan tangan yang gontai seulgi mematikan alarm sialan yang membuat telinga nya mendengung.

seulgi menghirup udara pagi dengan serakah sebelum ia membuka mata nya dan mendudukan dirinya dan bersandar pada dashboard.

"oh damn!" seulgi segera menutup bibirnya dan menaikan selimut hingga batang leher nya, ia lupa bahwa semalam ia habiskan waktunya di ranjang dengan pria yang sialnya tengah tertidur lelap memunggungi nya.

'apa yang harus ku lakukan?' rengek seulgi dalam hati.

"kumohon, biarkan aku pergi tanpa diketahui olehnya," seulgi selalu melontarkan doanya dalam hati dengan perasaab yang teramat khawatir.

dengan tekad yang terkumpul seulgi memberanikan diri menurunkan kakinya secara perlahan dari tempat tidur yang ia duduki saat itu, namun seulgi kembali menaikkan kakinya keatas ketika mendapati jimin yang tidur membalikkan badan nya kearah seulgi.

kandas sudah harapan seulgi untuk kabur dari penjara itu, melihat tangan jimin yang melingkar di perutnya membuat dirinya menyerah untuk kabur.

"mencoba untuk kabur lagi, baby?"

suara rendah dan serak milik jimin mampu meruntuhkan pertahanan yang sedari awal seulgi awal.

'suara sialan!' seulgi menghembuskan napas nya pelan.

jimin terkekeh pelan dan segera menyamakan posisinya dengan seulgi -bersandar pada dashboard-

"a.. aku hanya ingin membersihkan diriku" ucap seulgi membela diri.

dan lagi jimin hanya tertawa pelan "membersihkan dirimu lalu pergi dari kediaman ku sayang?"

seulgi terdiam, ia tak tau harus menjawab apa, memang itu tujuan awal nya 'kabur dari penjara sialan itu'.

dan lagi jimin tertawa pelan melihat seulgi yanv menghembuskan napasnya cukup berat.

"give me a very hot kiss and tease lalu aku akan membiarkan mu pergi, bagaimana?"

seulgi segera menolehkan wajahnya kepada jimin dengan tatapan 'apa kau bercanda?'

"that's my offer, jika kau tidak mau ya kau--"

"fine! I'll do that"

seulgi segera mendudukan tubuh telanjangnya diatas jimin, persetan dengan dirinya yang masih telanjang, ia menangkup kedua pipi jimin dengan segera melumat habis bibir jimin, menyesap hingga menggigit bibir jimin dengan intensif.

"kau tertangkap sayang" jimin segera membalikkan posisinya dan menindih seulgi.

"akan kuingatkan padamu, park jimin tidak akan membiarkan apa yang jadi milik nya pergi begitu saja, and lets make a hot vibe honey"

dan pagi itu mereka kembali melakukan hal yang sama seperti semalam.

ok cerita ini tambah absurd parah.
rencana aku mau stop cerita ini, stop or lanjut?
vomment jangan lupa!♡
#MasihAmatir

One Night Stand✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang