3 - That Voice

8.4K 652 9
                                    

HAPPY READING!

seulgi mengerang frustasi melihat ia terkurung di dalam kamar hotel yang ia tempati semalam ketika ia tiba di jepang.

pakaian yang ia pakai semalam masih melekat di badan nya hingga pagi hari ini, rasanya ia ingin keluar dari kamar terkutuk ini dan menemui jimin untuk meminta pakaian yang lebih layak.

C'mon? went Japan using pajama? you must be kidding me!

ia bahkan tidur di kamar yang sama dengan jimin dan bahkan seranjang dengan jimin, Well... Tuhan menjawab doa nya, tidak terjadi apa pun semalam, mereka hanya tidur biasa.

dan seulgi terbangun mendapati ia seorang diri di kamar itu.

"hari sudah sangat cerah dan diri ku terkurung di kamar sialan ini, dasar dua bocah sialan itu akan kuhabisi mereka jika bertemu nanti" racau seulgi.

ia memutuskan untuk melihat pemandangan tokyo melalui balkon yang terdapat di kamar hotel.

menghirup udara segar tokyo dan menghembuskan nya pelan, menikmati setiap pergerakkan angin yang ia terima.

"sungguh indah dipandang bukan?"

sesegera mungkin seulgi membalik kan tubuh nya menghadap sang empunya suara.

"ahh... iya jimin" jawab seulgi ragu

perjanjian bodoh itu yang membuat seulgi bisa berada di jepang bersama jimin, perjanjian bodoh itu membuat seulgi merasa bagaikan boneka.

namun ia harus kuat menghadapi nya, ini semua terjadi karena kecerobohan nya, ia menerima itu.

"asisten ku sudah membawakan pakaian untuk mu dan ada di kamar mandi, jadi sekarang kau ganti baju mu dan temui aku di bawah, kita akan sarapan"

"ba.. baiklah jimin" sahut seulgi

ia menatap jimin yang berbalik meninggalkan nya seorang diri lagi di kamar ini.

ia menghelakan nafas nya pelan, dan mengambil pakaian yang tergantung rapi di kamar mandi.

tak mau membuang waktu lagi seulgi mengganti pakaian nya dan menatap diri nya di cermin besar kamar itu.

"lihat lah jimin, dirimu bahkan membelikan ku pakaian yang bahkan diriku sendiri tak mampu untuk membelinya" gumam seulgi

ia menatap sedih diri nya sendiri, ia masih tak percaya bahwa ia jatuh ke dalam perjanjian konyol itu.

"lebih baik aku segera ke bawah"

****

jimin menatap lekat wanita yang sedang berjalan kearah nya, menatap nya dengan tatap memuja, kulit nya yang cerah, bibir nya yang manis ketika disantap, erangan nya ketika malam itu..

'hentikan pikiran kotor mu itu park jimin!'

"duduklah seulgi" ucap jimin ketika seulgi telah berada dihadapan nya.

"maaf saya sedikit terlambat"

jimin hanya mengulum senyum nya mendengar penuturan seulgi, rencana nya sudah diujung tombak untuk mendapat wanita pujaan nya.

seulgi hanya menunduk kan wajahnya menghadap kain putih yang menutupi meja makan, ia takut untuk sekedar berbicara kepada jimin.

"kau tak berniat sarapan seul?"

seulgi langsung saja mendongak kan kepalanya dan menatap jimin dan langsung menggelengkan kepalanya cepat.

'kau sangat menggemaskan sayang!' jimin membatin

"kalau begitu makan lah, jangan hanya diam saja"

"ba.. baiklah"

keheningan mulai terjadi lagi di meja makan hotel, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang berpadu pada pagi hari itu.

jimin sesekali mencuri pandangan nya ke arah seulgi, ia tersenyum dalam hati, seulgi wanita yang unik, yang tak sama seperti kebanyakan wanita pada umum nya, yang 'malu' untuk makan banyak di hadapan pria.

seulgi makan dengan sangat lahap, ia tidak peduli dengan pandangan orang sekitar.

"kau sangat lahap" tutur jimin pelan di sela sarapan mereka

seulgi bahkan tak menggubris jimin, yang ia butuhkan saat ini hanyalah memuas kan perut nya, semalam ia sudah terlarut dalam kesedihan nya sehingga ia lupa untuk makan malam.

seulgi menghabis kan sarapan pagi nya hingga tandas, terlihat sangat jelas dari piring nya, sangat bersih tak tersisa satupun sisa makanan.

ia sangat puas.

seulgi meletak kan kedua alat makan nya diatas piring nya, kemudian menatap jimin dengan ragu.

"apa kau ingin ke disneyland?" tanya jimin langsung

seulgi segera membulatkan kedua mata nya, ia sangat semangat jika itu menyangkut tentang 'disney' ia bahkan mengoleksi film film remaja yang di produksi oleh disney salah satu nya 'high school musical'

ia sangat menyukai kedua pemeran utama nya, suara nya yang sangat merdu ketika bernyanyi, dan kisah romansa nya yang tulus, seulgi sangat menyukai drama itu.

"hey, jadi kau menerima tawaran ku? jika tidak ayo lekas kembali ke kam-"

"ya aku sangat mau" jawab seulgi dengan segera dan tidak melunturkan senyuman yang ia tampilkan kepada jimin.

ini lah yang disukai oleh jimin, ia menyukai ketika wanita yang di cintai tersenyum ketimbang menangis, apalagi menangis karena perbuatan nya sendiri.

jimin berdiri dari duduk nya dan menawarkan seulgi tangannya, dan tanpa sadar pula seulgi menerima nya dengan hati yang gembira, yang seulgi pikirkan hanya disney disney dan disney.

"kalau begitu jangan dilepas"

jimin menarik tangan seulgi hingga berada di depan hotel, ia bisa saja menaiki sedan nya hingga disneyland, tapi jimin ingin menikmati waktu nya dengan seulgi.

menggenggam erat seulgi, membawa nya menyusuri trotoar sambil memandangi pemandangan indah jepang.

senyuman seulgi tak pernah luntur sepanjang perjalanan, terkadang ia bersenandung kecil menikmati pemandangan jepang.

"seulgi"

seulgi terdiam kaget melihat pria yang memanggil nama nya, menatap penuh kebencian di setiap inchi tubuh nya.

"siapa dia seul?" tanya jimin setengah berbisik

"ayo kembali ke hotel" jawab seulgi seraya menarik jimin kembali ke hotel.

"aku merindukan mu kang seulgi" pria itu membuka suara itu.

UP!1!1!1!1!1!1
gimana? gaje ya? H3H3H3H3
kritik saran serta vomment ya♡
#MasihAmatir

One Night Stand✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang