19 - Good Bye, Love.

5.1K 509 47
                                    

Happy Reading!

Apa yang kalian lakukan jika kalian sedang dalam mood yang sangat berantakan? Mungkin sebagian orang akan melarikan dirinya kepada orang yang mereka percayai. Dalam artian lain, mereka yang sedang dalam keadaan buruk akan mencari sandaran untuk mencurahkan segala keluh kesah hati mereka kepada kerabat atau keluarga.

Begitu pula yang dilakukan oleh Seulgi. Tak peduli dengan tatapan aneh yang di layangkan oleh karyawan kantor perusahaan milik Jimin, Seulgi terus berlari dengan derai mata yang tiada henti nya mengalir bebas di kedua pipi merah nya. Yang ia butuh kan sekarang ialah momo, hanya momo yang selalu ada untuk nya.

"Momooo" teriak Seulgi ketika kakinya mulai melangkah mendekati meja kerja momo.

"hey! what's wrong with you beautiful girl?"

Momo yang baru saja kembali dari makan siang nya harus dibuat bingung dengan Seulgi yang datang kepadanya. Entah ekspresi apa yang harus ditunjukkan Momo, senang karena kunjungan teman karib nya yang sudah sangat lama tak saling melihat atau khawatir karena kunjungan teman karib nya itu ditemani oleh derai air mata yang sangat deras?

"Seulgi ada apa dengan mu?"

"Ba... bawa aku pergi momo, ini terlalu sakit, kumohon," oh siapapun yang melihat keadaan Seulgi sekarang pasti akan turut prihatin.

"Kamu tunggu disini, aku akan izin dengan atasan yoon untuk pulang cepat"

Seulgi pun lantas mengangguk kan kepalanya lesu. Ia mulai menatap siluet tubuh momo yang mulai menjauh dengan pandangan kabur, kepalanya terasa sangat nyeri, begitu pula dengan perutnya yang terasa sangat keram.

'Bertahanlah sayang' Seulgi membatin dengan mengelus perutnya dengan gerakan sangat pelan. Dan pada akhirnya Seulgi jatuh tak sadar kan diri di meja kerja momo.

××××

"hey sweety, bagaimana kabarmu?"

Seulgi yang baru saja membuka matanya langsung meraba perutnya yang masih sama besar nya.

"Dia kuat, aku bangga pada nya"

Akhirnya napas lega terdengar, Seulgi berulang kali mengucap syukur. Entah apa jadi nya jika ia kehilangan anak nya karena tingkah bodoh nya. Dokter sudah berulang kali menyarankan Seulgi untuk tidak melakukan hal yang membuat keadaan nya menurun, namun kejadian jimin tadi sungguh membuat nya kehilangan kendali.

"Jimin lagi?" Tanpa menoleh pun Seulgi sudah tau siapa yang berbicara pada nya. Sudah sangat jelas, suara itu yang pernah mengisi hari Seulgi, dulu.

"Dimana momo? aku ingin berbicara pada nya" bukan nya menjawab pertanyaan Mino, melainkan Seulgi melontarkan pertanyaan lain. Namun, hal itu tak diambil pusing oleh Mino, ia sangat mengerti, Seulgi pasti sangat membutuh kan sandaran kuat.

"Kau ingin berbicara dengan nya? Baiklah tunggu sebentar, aku akan memanggil nya"

Mino mengelus puncak kepala Seulgi sebelum benar benar menghilang dari bilik pintu untuk memanggil Momo. Seulgi melihat jam tangan yang terpasang manis di pergelangan tangan kiri nya langsung menganga kecil.

21.38

oh God! sudah berapa lama Seulgi tak sadar kan diri? terhitung dari jam makan siang tadi. Mengingat makan siang membuat Seulgi kembali terisak, bukan nya hari ini ia merasa senang karena ia akan menerima lamaran Jimin sebelum nya. Melainkan, sebuah kepahitan yang ia dapat kan. 

One Night Stand✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang