Happy Reading!
Setelah kejadian di taman air pancur beberapa hari lalu membuat Jimin semakin acuh terhadap Seulgi. Bahkan ia pergi berangkat kerja sebelum Matahari menampak kan diri nya dan pulang sangat larut ketika Seulgi telah berada di alam mimpi nya.
"Bagaimana aku berbicara dengan nya, kalau bangun seperti ini orang yang dicari sudah tidak ada" Sudah hampir seminggu Seulgi ingin membicarakan nya dengan Jimin, namun setiap ia bangun dan meraba tempat tidur sebelah nya, ia merasa tempat itu terasa dingin menandakan Jimin telah meninggalkan Seulgi sudah cukup lama.
"Apa sebaik nya aku menghampiri nya saja?"
"Apa aku akan mengganggu nya?"
"Aku harus berbicara dengan nya!"
"Tapi apa dia tidak sibuk?"
"Bagaimana jika ada pertemuan penting dengan salah satu kolega nya?" Dan seterus nya Seulgi bermonolog ria di kamar, dengan raut wajah yang sangat menggemaskan!
Seulgi bergegas lari turun ke ruang tamu, ia bahkan lupa bahwa ia sedang mengandung. Entah apa yang dipikirkan Seulgi hingga ia harus menuruni banyaknya anak tangga dengan kecepatan lari yang bisa dibilang cukup cepat. Bahkan Asisten Rumah Tangga yang melihat aksi nekat Seulgi hanya bisa berteriak dan berdoa dalam hati mereka agar Nyonya mereka tidak terjadi apa apa terlebih lagi dengan kehidupan yang berada di dalam tubuh Seulgi.
Seulgi menghiraukan teriakan yang ia dengar, yang ia butuhkan sekarang ialah Choi Hee Gun, yang tak lain adalah asisten kepercayaan Jimin. Seulgi mengatur napas nya perlahan ketika ia tiba di tempat tujuan nya, Seulgi segera meraih gagang telepon rumah dan men-speed dial nomor Hee Gun.
"Halo?"
"Ya halo hmm Nyonya Park?"
"Apa jimin ada di kantor nya?" tanya seulgi langsung to the point
"Iya Pak Jimin sedang berada di ruangan nya, apa perlu saya memanggilnya?"
"Ah tidak perlu memanggil nya, aku hanya ingin bertanya"
"Silahkan"
"Apa dia sedang sibuk? Jika tidak, aku ingin menghampirinya"
"Tidak ada rapat penting hari ini, datang saja Nyonya Park"
"Ah benarkah?"
"Sebentar, saya akan beritau Pak Jimin jika Nyonya akan kemari"
"Kau tidak perlu melakukan itu HeeGun-ssi"
"Apa perlu saya menjemput Nyonya?"
"Tidak perlu repot, aku akan meminta supir pribadi Jimin"
"Baiklah, beritau jika sudah sampai"
"Baiklah, terimakasih" Seulgi menutup panggilan nya dan mulai lombat kegirangan tanpa sadar jika pelayan rumah mulai berteriak kembali melihat tingkah aneh Seulgi.
"Park Jimin i'm coming"
xxxx
Sudah sekitar setengah jam yang lalu Seulgi tiba di nya dimana ia dulu mencari nafkah, namun sama sekali tidak ada niatan untuk Seulgi beranjak turun dari mobil sedan yang sekarang ia naiki. Fakta nya ia sedang hamil dan ia cukup malu untuk masuk ke dalam apalagi ditambah karyawan disana tau bahwa Seulgi masih lajang, ya kecuali untuk momo.
"Choi Hee Gun!"
Dengan gerakan cepat, Seulgi merogoh tas nya dan mengambil benda berbentuk persegi panjang yang ia selalu gunakan ketika ia ingin berkomunikasi. Dengan cepat seulgi mencari kontak Hee Gun dan segera menelepon nya.
"Halo?"
"Selama siang Nyonya Park, apa anda sudah tiba?"
"Ah iya, tapi apa tidak ada akses lain selain pintu utama?"
"Lewat basemant, saya akan berada disitu"
"Baiklah"
Seulgi sungguh tidak sabar bertemu dengan Jimin, lihat saja bahkan sekarang dia menyuruh supir pribadi Jimin untuk segera menuju basemant perusahaan Jimin.
"HeeGun-ssi!" Pekik Seulgi pelan ketika dirinya telah berada di basemant dan menemukan Hee Gun di depan lift.
Heegun yang melihat Seulgi langsung membungkuk kan badan nya tanda hormat begitu pula Seulgi, walaupun perutnya kian membesar ia ikut membalas bungkuk kan Heegun ya walaupun sedikit sulit.
"Mari saya antarkan ke ruangan Pak Jimin" Seulgi hanya mengangguk dan mengikuti Heegun memasuki lift dan membawa nya naik hingga berada di depan ruangan Jimin. Ini kedua kali nya Seulgi menapak kan kaki nya di lantai dimana Jimin berada. Entah kenapa ketika Seulgi melihat pintu ruang kerja Jimin seakan - akan jantung nya ingin keluar dari tubuh nya. Ia mengingat dengan jelas ketika Jimin menarik nya paksa kedalam ruangan nya dan mencumbu nya dengan panas.
"Nyonya Park?"
"Eh?" Seulgi tertegun, dia merutuki dirinya bahwa diri nya tengah melamunkan hal yang membuat pipi nya merona.
"Saya akan berada di ruangan saya jika Nyonya membutuhkan saya"
"Terimakasih HeeGun-ssi"
Heegun tersenyum ramah dan membungkuk kan tubuh nya tanda pamit kepada Seulgi.
Seulgi kembali memfokuskan pikiran nya bahwa ia harus segera masuk dan berbicara serius dengan Jimin.
Seulgi menghembuskan napas nya pelan dan membuka pintu ruang kerja Jimin dengan sangat berhati hati, ia bermaksud untuk memberi Jimin kejutan. Namun belum sepenuh nya pintu terbuka penuh, Seulgi membulatkan mata nya. Ia merasa bahwa ia yang disini diberi kejutan oleh Jimin.
Mati matian Seulgi menahan amarah nya dan menutup kembali pintu ruang kerja Jimin dengan sangat berhati hati dan melangkahkan kaki nya dengan cepat menuju tangga darurat.
"bajingan!"
Pupus sudah pertahanan Seulgi, ia terduduk disalah satu tangga dan menangis sepuasnya tanpa seorang pun mendengar tangisan nya.
"Park Jimin brengsek! Jadi selama ini ia menghindari ku hanya karena ingin meniduri Koleksi jalang nya?!"
Dan Seulgi pastikan kesempatan terakhir Jimin untuk mendapatkan Seulgi berakhir sampai dimana Seulgi melihat Jimin tengah mencumbui Wanita jalang dengan rok pensil yang sungguh membuat Seulgi muak.
Holaaaa.....
Yha sepertinya gagal nikah nih Seulgi: (((Dan aku mau kasih tau bagi reader(s) yang baca cerita ini, aku cuma mau bilang kalo sebelum cerita ini ada dua part yang aku private, 'trust in you' dan 'sampai aku pergi meninggalkan mu?'
Banyak readers juga yang belom baca part aku yang judul nya 'Japan' dan part yang di private lain nya. jadi yang mau baca follow dulu yaa.Dan jangan lupa vote nya kawan kawannn~
#MasihAmatir
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand✅
General Fictionhanya sebuah kesalahan yang membuat seorang wanita cantik yang dengan tanpa sengaja maupun tanpa sepengetahuan nya jatuh kedalam kandang singa yang memang sedari dulu tengah mengincar wanita itu. apa yang menjadi kesalahan wanita itu sehingga singa...