Happy Reading!
"syurkurlah, perutnya tidak terbentur terlalu keras, janin di dalam nya cukup kuat untuk menahan benturan yang terjadi. Untuk saat ini, saya sarankan nona seulgi untuk beristirahat semaksimal mungkin untuk mencegah adanya hal yang tidak di inginkan, dan jangan sampai nona seulgi kelelahan"
mama jimin pun yang sedari tadi memeluk suami langsung menjabat tangan dokter lee sembari mengucapkan kata terimakasih.
"berapa usia kandungan nya dok?"
"untuk sekarang kandungan nya akan memasuki minggu ke 4 tuan park"
jimin pun tak mampu berkata apa apa lagi, ia terdiam di sofa, perasaan nya lega mendengar seulgi cukup kuat untuk melindungi sang buah hati.
"kalau begitu, saya permisi," pamit dokter lee dan dibalas oleh bungkukan mama, papa serta jimin.
selepas dokter lee dari kediaman park, jimin segera berlari menuju kamar nya dan mendapati calon istri nya sedang tertidur dengan tentram.
jimin mendekati seulgi, mendudukan bokongnya di tepi ranjang dan mulai menggenggam satu tangan seulgi, sedang satunya mengelus perut seulgi yang masih terlihat rata.
"hey my lovely baby! terimakasih sudah jaga mommy, kamu anak yang kuat! daddy bangga padamu" ucap jimin dengan tulus dan mulai menyibak sedikit ke atas kaos seulgi dan mendarat kan beberapa kecupan di atas perut wanita yang sedang terlelap itu.
"aku mencintai kalian berdua" ucap jimin setengah berbisik.
tak mau berlama, jimin lantas ikut rebahan di samping seulgi, menopang kepalanya dan mulai menatap seulgi hingga wanita itu perlahan membuka matanya. Matanya terkunci dengan pandangan Jimin. Entah ada perasaan aneh yang menjalar di dada seulgi, perasaan yang selalu muncul ketika berdekatan dengan Jimin.
"hey sweet heart, apa kamu merasa baik baik saja? jika ada yang sakit beritau padaku dan jangan membuat ku khawatir," ucap jimin dan langsung mengecup lembut bibir seulgi.
entah mungkin rona merah itu muncul di pipi seulgi, wajah nya mulai memanas hanya dengan mendengar penuturan lembut Jimin tadi.
oh sungguh seulgi tidak bisa mengendalikan dirinya, ia harus menepis segara perasaan yang mulai menjalar di rongga dada nya. Ia tak mau semakin lemah hanya karena pesona yang mampu membuat siapa saja akan bertekuk lutut termasuk diri nya, seulgi.
"aku harus pergi," entah setan apa yang muncul dalam diri seulgi hingga ia berani mendorong tubuh jimin hingga pria itu terjatuh dengan cukup mengenaskan di lantai keramik dingin itu. Erangan jimin membuat seulgi yang hendak meraih gagang pintu langsung membalik kan tubuh nya yang mulai terlihat gemuk ke arah jimin yang terlihat sedang meringkuk diatas lantai.
sungguh, sejujur nya seulgi sangat menyesal dengan perbuatan nya tadi, sungguh ia di luar kendali, ego yang sangat tinggi mampu menutup akal sehat seulgi. seulgi berpikir di mana rasa balas budinya terhadap jimin? Jimin bahkan dengan kebaikan hati nya mengkhawatirkan dirinya dan jika bukan karna jimin mungkin kehidupan yang sedang seulgi bawa akan pergi meninggalkan nya karena adegan kekanakan nya yang mencoba kabur dari hadapan jimin dan berakhir menyedihkan di tangga rumah kedua orang tua jimin.
seulgi menghembuskan napas nya dan melangkah kan kaki nya mendekati jimin dan mulai mendudukan dirinya tepat di depan jimin yang terlihat masih betah menempel dengan lantai keramik. Melihat seulgi, jimin langsung ikut duduk dilantai berhadapan dengan seulgi.
"just make me trust you," ucap seulgi tanpa basa basi
jimin langsung menarik seulgi kedalam dekapan nya, rasa dingin lantai keramik yang seulgi rasakan perlahan menghilang karena jimin yang mendekap nya dengan sangat erat.
"i'll make you trust me baby, dont you dare to leave me again"
perlahan seulgi mulai membasahi kaos polos milik jimin dengan air mata yang sungguh sial yang tak bisa ia bendung.
jimin mulai menggendong seulgi ala pengantin yang baru saja menikah menuju tempat tidur besar yang sebelum nya mereka berdua tempati, jimin dengan sungguh lembut menaruh seulgi diatas tempat tidur, dan mulai mengecupi setiap inci permukaan wajah seulgi.
"tunggulah sebentar, aku akan menyiapkan kembali sarapan untukmu dan anak kita yang sempat tertunda"
jimin kembali mendarat kan bibir menuju kening seulgi dan mulai beranjak meninggalkan seulgi seorang diri dikamar jimin yang sungguh sangat luas.
jika diperlakukan dengan manis setiap hari dengan jimin, seulgi mungkin akan berkonsultasi dengan dokter mengenai jantung nya yang selalu berdegub tak karuan hanya karena tingkah manis jimin.
senandung merdu mulai menghiasi ruang makan, terlihat sangat jelas jimin tengah mempersiapkan segala keperluan sarapan yang dibutuhkan oleh calon istri dan anak nya itu. Pelayan wanita yang berlalu lalang di ruangan yang sama dengan jimin hanya bisa mengagumi ketampanan majikan nya dan hanya bisa berlirih iri terhadap seulgi yang berhasil mengambil hati park jimin.
"hentikan ekspresi aneh mu itu park jimin! cepat ceritakan bagaimana kondisi calon menantuku dan calon cucuku," Jimin lantas menghentikan kegiatan nya yang sedang mengaduk susu ibu hamil dan menatap papa nya tanpa meluntur kan senyuman yang sedari tadi ia kembang kan.
oh, for God sake! senyuman jimin kembali membuat pelayan wanita yang melihat nya berteriak girang dalam hati mereka.
"kau membuat papa mu ini mati ketakutan karena senyuman itu jimin"
"oh c'mon dad! apakah senyuman ku se-menyeramkan itu? bahkan seulgi langsung merona jika melihat senyuman ku yang tampan ini"
"dimana otak pintar mu itu jimin? sia sia papa menjunjung tinggi pendidikan mu, seulgi seorang wanita, tentu saja ia akan merona melihat pria yang ia sukai tersenyum padanya, begitu pula dengan mama mu"
"jadi maksud papa, seulgi menyukai ku?"
"sungguh pria bodoh!" Tuan park lantas berlalu meninggal kan jimin dengan membawa senyuman di bibir nya, anak nya sangat mirip dengan nya yang sangat bodoh ketika sedang jatuh cinta.
"apakah seulgi benar benar menyukai ku?" tanya jimin pelan dengan hati yang bergemuruh bahagia.
Don't forget to click the star and comment botton!~
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand✅
Ficção Geralhanya sebuah kesalahan yang membuat seorang wanita cantik yang dengan tanpa sengaja maupun tanpa sepengetahuan nya jatuh kedalam kandang singa yang memang sedari dulu tengah mengincar wanita itu. apa yang menjadi kesalahan wanita itu sehingga singa...