"Bisa minggir, gak? Ini tuh bangku aku. Kamu anak baru, ya, makanya gak tau?!" Tanya menatap Lelaki yang menduduki bangkunya dengan tampang bete. Matanya dibuat melotot biar kelihatan galak. Tapi, demi lontong pecel, yang ditatap malah ketawa.
Tanya menatap lelaki itu sekali lagi. kali ini Ia perhatikan dengan seksama, dari atas kepala sampai ujung kaki.
Seragam yang dipakainya sudah kumal. Lelaki itu pucat, seperti tidak terurus. Tunggu.... bukankah seragam itu bukan dari sekolahnya? Kenapa dia bisa masuk ke sini? Jangan-jangan....
Tanya memperhatikan seluruh ruangan. Di dalam kelas ini hanya ada dirinya dan lelaki aneh ini. Ia datang kepagian.
Tanya mendesah. Sadar jika lelaki aneh itu bukanlah manusia. Harusnya Ia sadar dari tadi. Biar pura-pura nggak lihat, apalagi ngajak bicara kayak gini.
Tanya melangkahkan kaki menuju bangku paling belakang. Melempar tas ke meja. Lalu duduk dengan pikiran berkecamuk.
Lelaki aneh itu berdiri. Membuat Tanya yang melihatnya sontak ikut berdiri.
"Kamu di situ aja. Anggap tadi aku gak lihat kamu, gak bicara sama kamu. Aku gak akan ganggu kamu. Jadi, kamu jangan ganggu aku." Katanya cepat, setengah berteriak.
Lelaki itu menyeringai. Dan tiba-tiba sudah berdiri di hadapan Tanya, membuatnya terpekik takut. Kemana perginya keberanian melototi lelaki ini tadi?
"Emangnya aku mau nurutin apa kata kamu?" Bisiknya di telinga Tanya.
Tanya bergidik. Jantungnya berdetak kencang. Ia harus keluar dari ruangan ini secepat mungkin. Tapi lelaki ini menghalangi jalannya. Nggak bisa lewat. Aku tabrak aja.
Tanya berlari menembus tubuh lelaki di depannya. Seperti melewati asap saja. Berarti.... fix, dia hantu.
Hati Tanya berteriak frustasi. Bakso tumpah! Musibah ini namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Ghost
FantasyNama: Wafer Umur: 18 tahun (jika dilihat dari bentuk wajah) Tinggi: 175cm (itu belum dihitung saat Ia terbang melayang-layang) Ciri khas: tentu saja tampan (anggap saja enak buat dipandang. Tidak jelek-jelek amat) Status: Hantu (arwah gentayangan) T...