Sesampainya di rumah-di kamar Tanya lebih tepatnya, Wafer langsung keluar dari tubuh Tanya. Untuk sesaat gadis itu tidak bisa bernapas. Tapi setelah bisa mengatur napasnya kembali normal, Tanya langsung menatap Wafer geram.
"Wafer kamu ngapain masuk ke tubuh aku? Mau buat aku ikutan mati?" Tuding Tanya.
Wafer menatap Tanya dengan cengiran khasnya, "Mana berani aku begitu, Tan."
"Tan, Tan, Tan. Emang aku tante-tante apa?!"
"Ya, abisnya nama kamu unik begitu. Tanya Beata. Kalau 'A' nya dihilangkan, jadinya, Tanya Beta. Tanya Aku. hm, Tanya ku?"
Sebenarnya kalimat Wafer barusan itu terbilang biasa saja. Sangat biasa untuk Tanya. Tapi entah kenapa, telinga Tanya jadi memerah dibuatnya.
"Kayak nama kamu nggak aneh aja. Ini kenapa jadi bahas nama sih?" Tanya duduk di sisi ranjangnya, melemparkan tas ke arah Wafer yang tentu saja tidak ada pengaruhnya. Paling hanya membuat tubuh Wafer menghilang sesaat layaknya asap. "Coba kalau ngerasukin tubuh orang itu, bilang-bilang dulu. Kalau aku tadi jantungan dan langsung mati gimana?"
"Jadi, kalau aku izin dulu, kamu bolehin? Kamu ngomongnya mati-mati terus. Atau . . . kamu yang mau mati?"
"Nggaklah!"
"Nggak apa? Nggak kasih izin? Nggak mau mati?"
"Nggak dua-duanya." Tanya menggertakkan gigi.
Wafer kebanyakan makan sate kambing nih. Makanya efeknya malah ke Tanya. Darah tinggi. Marah-marah mulu dari tadi.
Tapi, kan sebelum aku makan sate kambing juga, Dia nya udah marah-marah.
Berarti kamu biang masalahnya, Wafer. Eh, btw soal sate kambing, Wafer jadi ingat dia juga membelikan Tanya sebungkus tadi.
Kasih Tanya, ahh. Siapa tahu marahnya ilang.
"Aku minta maaf karena udah masuk ke tubuh kamu tanpa izin." Wafer menatap ke arah Tanya yang bersedekap. "Kamu lapar nggak?"
Wafer tuh nggak peka! Aku lagi marah juga, malah nanya lapar. -_-
"Tadi aku beliin kamu sate kambing. Makan gih," kata Wafer menunjuk bungkusan sate di atas meja dengan dagunya.
"Eh, sate kambing?" Tanya menghampiri meja. Melihat isi dalam bungkusan. "Ini sate kambingnya halal kan, Wafer?"
"Itu halal, Tanyaaa." Kata Wafer geregetan. Kepala Tanya isinya mungkin negatif thinking semua.
"Kali aja ini tubuh orang mati yang kamu sate." Sinis Tanya. Tapi satu tusukan sate dilahapnya juga.
"Demi sate yang kamu makan, mana berani aku begitu. Menakuti manusia aja nggak boleh, apalagi kanibalin jasad orang. Kamu nih otaknya kalau nggak mikir negatif, ya, horor. Ini nih jangan-jangan alasan kamu bisa lihat aku."
Tanya mengangkat bahu. Ia terlalu asik menikmati sate kambing yang dibawa Wafer.
Satenya enak, sih. Wafer beli di mana ya? Mau beli lagi. Eh, wafer beli pakai uang siapa?
Tanya tertegun. Sadar akan pikirannya. "Wafer, kamu beli ini pakai uang siapa? Nyopet?"
Tuh, kan! Tanya nuduh lagi.
"Pakai uang kamu." Jawab Wafer datar, nyaris tak terdengar.
"Oh, pakai uang aku . . . APA? UANG AKU?"
Wafer menutup kedua telinganya. Suara Tanya benar-benar membuat telinganya sakit. Atau mungkin itu hanya perasaannya saja. Yang jelas melihat gadis itu menatapnya tajam, Wafer menciut takut.
Sebaiknya Wafer lekas pergi dari sini. Sebelum Tanya menyemburkan kata-kata paling sadis di dunia. Sebelum Tanya menolak membantunya. Ah, nggak tahulah. Wafer pusing. Tanya nyeremin. Ini sebenarnya yang makhluk gaib itu Wafer atau Tanya?
--0000--
(Pendek? Iya, sengaja wkwk. Bukan. Ini nulis nya seadanya yang ada di kepalaku aja. Kecup kangen dari Wafer 😘 eh, ngomongin soal nama. Nama Tanya itu ada artinya loh. Tanya diambil dari bahasa Rusia, artinya Putri peri. Kalau di bahasa Sansekerta artinya keluarga. Sedangkan Beata(arti nama Beata banyak nih tapi yang ini aku ambil dari bahasa Jerman) Beata artinya bahagia atau menyenangkan atau pembawa kegembiraan. Jadi arti nama Tanya itu, Putri peri pembawa kegembiraan. Atau bisa juga Keluarga bahagia. 😊 kalau nama Wafer, iya aku ngasal. Wafer itu kalian mikirnya biskuit berlapis bisa juga. Perangkat komputer bisa juga. Nama orang juga bisa. Yang jelas Wafer itu renyah-renyah penuh kelembutan) oh iya, siapa tahu ada yang bingung lagi, itu yang tulisan miring ada suara hati Tanya, ada suara hati Wafer juga. Sampai ketemu besok ♡♥
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweet Ghost
FantasyNama: Wafer Umur: 18 tahun (jika dilihat dari bentuk wajah) Tinggi: 175cm (itu belum dihitung saat Ia terbang melayang-layang) Ciri khas: tentu saja tampan (anggap saja enak buat dipandang. Tidak jelek-jelek amat) Status: Hantu (arwah gentayangan) T...