Seperti biasa rian menjemput via untuk berangkat sekolah bersama. Dan seperri biasa juga rian manarik tanggan via agar melingkar di pinggang nya. Dan seperti biasa lagi fi pertengahan jalan rian melepas kan tanggan nya dan via menaruh dagu di bahu rian. Setelah sampai di sekolah via melepas tanggan nya dari pinggang rian dan megangkat dagu dari bahu rian.
Mereka memasuki kelas Xipa-2 di sana belum terlalu ramai karna, memang masih pagi, via dan rian berjalan menuju tempat duduk nya.
Kring kring kring bel masuk berbunyi.
Diah mengabsen seluruh murid sebelum guru masuk ke kelas,
"Raga setiawan"panggil diah
"ga masuk" ucap seseorang di belakang.
"eh raga belom masuk?" tanya dila. Wajah dila terlihat khawatir.
"ni surat dari raga" seseorang maju ke depan dengan membawa sebuah surat.
"ohh oke, makasih ya" ucap diah. Diah membuka surat dan menulis sesuatu di buku absen.
Diah kembali ke tempat duduk nya bersama dengan bintang. Bintang menanya kan keadaan raga.
"si raga kenapa ga masuk?" dila menghampiri diah.
"sakit" jawab diah.
"sakit apa dia? Kemaren pas kerja kelompok b aja" wajah dila terlihat sanggat khawatir.
"kenapa? lu khawatir ya sama raga" goda bintang.
"siapa yang khawatir si?" ucap dila yang sebenar nya memang kwahatir dengan raga.
"kalo lu khawatir pulang sekolah kita ke rumah raga mau?" ucap rian membuat dila menoleh ke belakang.
"ywdah" ucap dila antusias.
"semangat banget khawatir banget ya?" goda adfy.
"banget banget banget ni khawatir nya" timpal manda.
"gua sama diah ikut ya" ucap bintang.
"eh, iya lah gua ikut." awal nya diah terkejut tetapi diah tidak menolak nya.
"balik sekolah ya?" tanya manda.
"kenapa lu ga bisa?" tanya via.
"bisa si tapi" manda mengantukan kata kata nya.
"lu takut putra masih marah?, sans dia udah engga marah tapi nanti lu sama dia." rian melirik ke arah via. Membuat via terkejut karna rian berhasil membuat putra tidak marah kepada manda dan arti nya via harus mencium pipi rian.
"ywdah gua sama naufal" ucap adfy.
"ah kaya berani aja lu ngomong sama dia" goda diah.
"oiya bilangin ya dil" ucap adfy pada dila. Dan di balas gelengan oleh dila.
"gua yang bilangin dah, tpi" rian mengantungkan kata kata nya, dan melirik ke arah via dan tersenyum licik.
"apa?" tanya adfy antusias.
Jantung via berdegup kencang saat rian menatap nya dan tersenyum licik, via merasa rian akan memberi syarat yang sama dengan permasalahan manda.
"vi cium pipi gua yang satu nya lagi ya kalo gua udah bilang ke naufal kalo adfy pengen di gonceng" bisik rian pada via.
"anjir dua dua nya?" tanya via dan ternyata dugaan nya benar.
"iya" rian tersenyum licik. "kalo mau tambah juga boleh" goda rian sambil menepuk bibir nya. Tanpa di beri tau via sudah tau kalo tambahan nya itu bibir.
![](https://img.wattpad.com/cover/125613733-288-k551690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
novia
Teen FictionRian dan via memang sering bertengkar hanya karna hal yang sepele, kadang rian yang memulai kadang via yang memulai. Tetapi saat rian terjatuh karna meledeki via, via membatu rian ya walaupun via tertawa terlebih dahulu, kadang jika via memukul rian...