Setelah pulang dari rumah raga mereka semua berpencar ke rumah masig masing.
Seperti biasa yang rian lakukan saat naik motor bersama via, via memeluk rian dan dagu via berada di bahu rian setelah rian melepas tanggan nya.
"rian! Ini bukan arah rumah gua, tapi arah taman yang kemarin!" ucap via.
"emang nya mau pulang?, kita mau nepatin janji lu dulu" jawab rian.
"janji apa?"
"janji, lu lupa?"
"apa si?"
Rian menoleh kebelakang membuat pipi mereka bersentuhan. Via terkejut dan melepas pelukan nya pada rian, namun tanggan rian mencegah nya. Dan via inggat janji cium pipi rian.
"udah ingget?" tanya rian yang tidak mendengar apapun dari mulut via.
Mendengar pertanyaan rian via hanya mengakat dagu yang berada di bahu rian, sebenarnya via inggin melepas pelukan nya tetapi rian memegang tanggan via, dan via hanya menunduk merasa malu karna harus mencium pipi rian. Rian yang tau saat ini via merasa malu hanya diam dan tersenyum puas.
Kalo bukan karna sahabat yang menatap via penuh harap via mungkin ga mau. Karna memikirkan itu via menjatuhkan kepala nya di punggung rian.
"demen banget si berduaan sama gua" ucap rian menbuat via tersadar dari lamunan nya.
"apa?"
"udah nyampe".rian turun dari motor dan di susul oleh via.
Mereka duduk di tempat yang sama di tempat kemarin mereka tempatin. Setelah duduk rian kembali berdiri untuk membelikan minum, sebelum di kodein via dan rian tau via akan merasa gugup.
"ni minum" rian meletakan minuman nya di samping via, setelah sampai di depan via.
Via menoleh ke arah rian dengan wajah yang gugup "ga aus".
"ywdah gua aja yang minum" jawab rian santai. Dan rian duduk di sebelah via.
Via yang gugup mengambil minuman nya dan meminumnya.
"kata nya ga aus?" goda rian.
"ywdah ni" via menyodorkan minum nya tanpa menatap rian.
"engga bercanda, ni minum" rian kembali menyodorkan minum nya kembali ke dekat via.
Hanya ada keheningan di antara mereka, via terlihat gugup, sedangkan rian terlihat santai meminum minuman nya.
"kapan?" tanya rian membuka pembicaraan.
"kapan apa?" tanya via.
Rian menepuk nepuk pipi kanan dan kiri nya. "lupa lagi? Kolot dasar" ucap rian kerkekeh.
Via memutar otak agar tidak beneran nyium pipi rian, dan via terseyum.
"ywdah tutup mata" setelah berfikir via menemukan ide.
"beneran ya?" rian meyakinkan.
"iya udah tutup mata" via menyakinkan rian, wajah via terlihat serius dan rian menutup mata nya.
Via merapatkan jari jari yang menjadi satu seperti bunga yang belum mekar dan menyentuh pipi rian.
"satu lagi" ucap rian masih dengan mata tertutup.
dan via melakukan lagi merapatkan jari jari nya menjadi satu dan menyentuh pipi rian.
Rian membuka mata nya dengan senyum sumringah tetapi ada kebingungan di wajah rian.
"itu tadi tanggan ya?" ucap rian memastikan.
"bukan" via terkekeh melihat wajah rian yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
novia
Teen FictionRian dan via memang sering bertengkar hanya karna hal yang sepele, kadang rian yang memulai kadang via yang memulai. Tetapi saat rian terjatuh karna meledeki via, via membatu rian ya walaupun via tertawa terlebih dahulu, kadang jika via memukul rian...