truth or dare

33 3 0
                                    

Hari senin hari mager bagi para pelajar. Bukan mager belajar nya tapi mager mandi+dengerin amanat pembina kalo lagi upacara apa lagi kalo pembina nya ngasih amanat panjang kali lebar.

Sama seperti via. Mager bagun, mandi, upacara, dan di tambah lagi hari ini roling tempat duduk. Yang mengharus kan via dan rian pisah meja.

Karna mengingat rian, via bergegas mandi. Karna via tidak mau membuat rian menunggu lama.

Via sudah memakai seragam dan berada di meja makan untuk sarapan bersama keluarga nya.

"kak kemaren main sama siapa?" tanya arjuna.

Pertanyaan arjuna membuat via tersedak makanan yang berada di dalam mulut nya.

"uhuk uhuk"

Naulia yang melihat anak pertama nya terbatuk langsung berdiri dan menepuk punggung via.

"gpp?" tanya naulia masih menepuk pungung via.

"uh-eng huk-ga" ucap via sembari terbatuk.

"udah udah" ucap via menenangkan via.

"papah si! Orang lagi makan malah di tanya! Kan batuk batuk jadi nya!" omel naulia pada arjuna.

"nanya doang" balas arjuna santai dan kembali memakan makanan nya.

"ga usah tegang kali kalo cuma main sama cwe, ya ga pah?" ucap rudra mulai jadi kompor.

"iya ya, dek" sahut arjuna.

Via hanya menatap tajam rudra karna via sudah tau yang memberi tahu via pergi dengan rian kepada arjuna pasti rudra. Dan karna ada arjuna dan naulia saja, via diam kalo mereka tidak ada! Habis kau rudra!

"udah! kakak mau makan kegangu ni" ucap naulia.

Mamah memang is the best selalu membela di saat yang tepat, macam dukun aja bisa baca pikiran orang.

"di lanjut ka, makan nya" ucap naulia lembut pada via.

"iya mah" balas via.

Baru saja via ingin melanjut kan makan nya, suara motor rian sudah terdengar. Via segera mencium pungung tangan kedua orang tua nya itu, dan menghampiri rian.

"hai" sapa via pada rian.

"hai, berangkat sekarang?" tanya rian.

"ywdah yuk" via menaiki motor rian.

Rian menyalakan mesin nya dan menjalankan motor nya. Sebelum itu rian melakukan kebiasaan nya terlebih dahulu. Memegang tangan via agar melingkar di pingang nya.

Di tengah jalan rian melepas kan pegangan nya dari tangan via.

"vi hari ini kita pisah meja ya?" tanya rian.

"iya" jawab via.

"gimana rasa nya pisah sama orang yang ganteng, lucu ini?" ucap rian mengoda via.

"geer! biasa aja, tetep satu kelas ini" jawab via

Jawaban via tidak sesuai dengan ekspetasi rian. Yang rian harap via akan meminta agar rian tidak jauh jauh dari nya. Tapi nyatanya apa?. Memang ya ekspetasi tak sesuai dengan relita. Apa yang ada di pikiran rian terhadap via tidak akan terjadi karna rian juga belum tau via sudah suka pada nya atau belum.

"oh" sahut rian. Meskipun malas rian harus membalas nya karna rian tau rasa nya di cuekin itu ga enak. Jangankan di cuekin kita ngomong ga ada yang ngerespon aja sakit. Ya walaupun rian harus menahan sakit.

Dan mereka sampai di sekolah yang bertuliskan SMA garuda.

Via turun dari motor, menungu rian  turun agar bisa ke kelas bersama.

noviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang