Seperti yang di bicarakan naufal kemarin, bahwa hari senin ini akan di adakan ujian akhir semester, dan ini adalah penentuan naik kelas XI.
Tak terasa sekali bahwa hari ini adalah penentuan kenaikan kelas, berarti rian sudah mendekati via sudah lama sekali ya hehe.
Rian dan via berjalan mendekati mading untuk mengetahui dimana ruangan dan siapa saja teman Dan kelas apa saja yang akan berada di ruagan. Karna akan di acak antara kelas X dan XI akan di satukan tujuan nya ya satu, biar susah buat nyontek nya wkkwk.
Tangan Rian bergerak mencari nama nya dan nama via tentunya, tangan nya menunjuk daftar nama yang ada di mading. Ketemu! Rian dan via satu ruangan di ruangan tersebut akan di isi oleh kelas Xipa-2 dan XI ipa-3. Rian berfikir sejenak seperti pernah mendengar kelas itu, ya! Kelas Audy dan kelas hadi mereka memang satu kelas.
Rian mencari nama yang lain dan benar! mereka satu ruangan dengan Audy dan hadi.
Rian berjalan ke arah via dengan muka yang tidak bersemangat seperti awal masuk ke sekolah.
"Ketemu? Kita di ruang berapa? Kita seruangan engga?"tanya via setelah Rian sampai di hadapan nya.
" Ketemu, ruang 23,kita seruangan" Ucap rian dengan senyum yang sumringah. "Tapi di ruangan itu ada Audy sama hadi" Wajah nya berubah menyebut nama itu. Semenjak hadi meminta no via, Rian sangat kesal jika harus berurusan dengan hadi lagi.
"Gpp dong, malah bagus kita bisa nanya ke mereka kan kita kenal sama mereka" Via hanya membuat agar keadaan terlihat positif.
"Lu malah seneng? Iya lah seneng ketemu hadi" Ucap Rian dengan nada tak enak.
"Kan lu juga ketemu audy" Balas via.
"Ya emang nya gua seneng!? Engga kan! ga kaya lu, ketemu hadi seneng? " Ucap Rian dengan nada meremehkan.
Via tau Rian tak suka dengan hadi, via hanya ingin membuat keadaan menjadi positif. Dan Rian salah faham dengan ucapan via. Tangan via mengengam lengan Rian membuat Rian menoleh ke lengan nya. Rian hanya diam ingin tau apa yang akan di katakan via.
"Jangan cemburu ah, via cuma nanya sama Rian deh nanti" Ucap via sangat lembut.
"Janji? " Tanya Rian memastikan.
"Iya, tapi kalo ka hadi nanya via, jangan marah sama via ya, kan ka hadi yang nanya bukan via" Ucap via dengan nada manja dan tangan masih tetap di lengan Rian.
"Jangan di jawab! Kalo dia nanya ke lu berarti dia bego! nanya ke ade kelas yang belom pernah ngerasain jadi kelas XI " Ucap Rian sadis.
"Ga boleh gitu" Ucap via.
Rian melepas genggaman via.
"Belain aja terus! belain!!" Ucap Rian membuang muka dari via.
"Engga ngebela ih! salah mulu" Ucap via juga membuang muka.
Mereka saling membuang muka, sesekali Rian melirik ke arah via untuk melihat wajah cemberut via yang sangat lucu. Rian menyerah Rian tak mau berada di keadaan diam seperti ini.
"Ngambek" Rian mencubit pipi via, membuat via meringis.
"Lagian salah mulu" Via masih memajukan bibir nya beberapa senti.
"Engga, lu ga salah gua yang salah" Rian mengerat kan cubitan di pipi via.
"Berantem mulu heran!" Ucap seseorang dari belakang yang sangat familiar.Via dan Rian menoleh ke belakang mencari tau siapa yang berucap tadi.
"Ciah tumben berangkat berdua" Ucap Rian mengoda naufal dan adfy.
KAMU SEDANG MEMBACA
novia
Teen FictionRian dan via memang sering bertengkar hanya karna hal yang sepele, kadang rian yang memulai kadang via yang memulai. Tetapi saat rian terjatuh karna meledeki via, via membatu rian ya walaupun via tertawa terlebih dahulu, kadang jika via memukul rian...