Via sedang berdiri di sebuah halte yang tak jauh dari sekolah, halte itu adalah tempat biasa rudra menjemput nya. Rudra adalah adik via yang sekarang duduk di kelas 2smp.
Via mulai gelisah karna tak biasa nya rudra telat untuk menjemput nya. Akhir nya via mengambil hp di saku bajunya untuk menanyakan keberadaan rudra.
Kakak
Lu dimana dek? Jemput.Adek
Ka lu balik sendiri ya gua lagi latihan band, soryy."ah anjir bukan nya dri tadi bilang nya! Kan jadi gampang nyari angkot nya, klo sekarang? Udah sepi." omel via pada rudra yang sebenarnya tak ada di depan mata.
Via yang masih memegang hp dan mengomel sendiri terkejut saat hp nya di ambil paksa dari arah depan.
"balikin hp gua an!" via berusaha mengambil hp yang berada di tanggan rian. "lagian ngapain si lu di sini?" lanjut via.
"lu mau balik kan? Ayok gua anterin balik." jawab rian santai dan masih saja menjauh kan hp via.
"ga, gua mesen grab aja" via terkejut saat rian menawarkan untuk pulang bersama.
"mau mesen grab? Hp nya di gua" rian terkekeh karna ucapan via.
Via mengerucut kan bibir nya "makanya balikin!"
Rian yang gemes dengan via langsung mencubit pipi via yang gak terlalu cubyy via yang mendapat perlakuan mendadak seperti itu hanya terpaku diam. Karna tidak biasa nya rian mencubit pipi via,yang biasa rian lakukan adalah menjitak jidt jenong via. jangan kan pipi via rian jarang bersentuhan dengan cwe lain.
"ayok naik" tanggan rian menarik tanggan via agar menaiki motor satria fu hitam miliknya.
Via yang masih terpaku karna pipi nya di cubit hanya pasrah di tarik rian dan menaiki motor milik rian.
Di perjalanan hanya ada keheningan di atara mereka tak ada yang membuka mulut untuk memecah keheningan ini.
"eh ini bukan arah rumah gua rian!" via yang mengetahui bahwa rian tidak menuju rumah nya sambil menepuk pelan punggung rian.
"kita main dulu ya, ga bakal macem macem ko gua" rian berusaha menenangkan via.
"ke mana?"
"udah ikut aja"
"pulang nya malem ga?"
"gua usahain engga"
"Mau ngapain kita di sana?"
"ya ngapain kek, makan atau apa"
"mall?"
"bukan taman"
"ih panas ga di sana?"
"bawel"
Dengan kata bawel lah via bisa menghentikan semua pertanyaan yang ada di kepala nya. Via mengerucut bibir nya kembali.
"jangan gitu mau gua cubit lagi?" tanya rian.
"eh, ko lu liat?"
"liat lah kan mata gua di mana mana, di belakang kepala gua juga ada makanya bisa liat lu." rian terkekeh mengucapkan itu.
Via mendorong kepala rian dari belakang karna ucapan nya yang konyol itu.
Ternyata rian hanya menebak dan dugaan nya benar.Tanggan kiri rian seperti mencari sesuatu di belakang, lebih tepat nya di paha via, setelah mendapatkan yang dia mau rian menarik nya ke kedepan, dan sekarang tanggan kiri via melingkar di pinggang rian tapi ini paksaan rian.

KAMU SEDANG MEMBACA
novia
Ficção AdolescenteRian dan via memang sering bertengkar hanya karna hal yang sepele, kadang rian yang memulai kadang via yang memulai. Tetapi saat rian terjatuh karna meledeki via, via membatu rian ya walaupun via tertawa terlebih dahulu, kadang jika via memukul rian...