#4: The Guy Next Door

5.6K 782 96
                                    

Yeonmi membuka pintu dapur kafetaria yang sudah agak lengang itu. Beberapa menit lagi jam makan siang tiba. Semua koki dan nutrisionis sudah melaksanakan tugasnya dan mereka pasti sedang beristirahat di ruang khusus yang ada di ujung lorong dapur. Tinggal para asisten saja yang mengeksekusi sentuhan akhir di ruang penyajian.

Satu ruangan lagi, maka Yeonmi akan menyelesaikan pekerjaannya sebelum istirahat makan siang. Setelah ini ia akan mengurus kartu tanda pegawainya yang hilang agar bisa mendapat jatah makannya.

Di ruangan itu hanya ada dirinya dan seorang pria yang memakai topi koki sedang mencuci piring. Yeonmi tidak terlalu memedulikan keberadaan pria itu karena pikirannya masih terfokus pada banyak pertanyaan akan kemunculan seorang Lee Kaerin yang bahkan bisa membuat si Mata Elang tak berkutik. Kejadian yang sulit dipercaya. Hampir setengah harian ini ia tidak berhenti bertanya-tanya sendiri ada hubungan apa sebenarnya di antara mereka.

Berbeda dengan sang pria. Tangannya tetap bekerja, tetapi matanya tidak lepas menatap Yeonmi yang wajahnya ditutup masker. Fokus tatapan pria itu terpecah saat muncul seorang gadis lagi datang menghampiri Yeonmi.

"Han Yeonmi, apa kau sudah selesai?" tanya Kaerin.

"Sedikit lagi," sahutnya.

"Kau bilang akan meminta kartu tanda pegawai yang baru. Sini biar aku lanjutkan. Kau ke ruang manajer personalia saja," Kaerin mengambil alih alat pel dari tangan Yeonmi.

"Tapi, eonni," Yeonmi membuka maskernya lalu menatap Kaerin hendak protes.

"Sudah sana. Kalau menunggu ini selesai, kau akan ketinggalan makan siang," Kaerin tersenyum meyakinkan.

Ada desiran aneh di hati Yeonmi saat mendapat perlakuan seperti itu. Setelah sekian lama ia merasa nasibnya amat buruk dan tidak ada seorang pun yang peduli padanya, tiba-tiba belakangan ini ia bertemu dengan orang-orang baik.

Pertama, pria yang telah menyelamatkannya dari insiden 'pencurian' di minimarket yang sekarang baru disadarinya, ia bahkan belum mengucapkan terima kasih pada pria itu. Kedua, seseorang yang tinggal di sebelah kamar apartemennya yang mau menyumbangkan satu cup ramyun untuknya yang kelaparan. Ketiga, adalah seorang gadis yang baru dikenalnya, yang sedang menggantikan pekerjaannya agar dirinya bisa ikut makan siang.

Saat itu Yeonmi berpikir hidupnya tidak seburuk seperti yang ia pikirkan selama ini. Masih ada orang-orang yang bahkan tak ia kenal mau menolongnya.

Saat akan mengenakan maskernya lagi, tatapan Yeonmi bertemu dengan mata pria yang sejak tadi mengawasinya. Mereka saling menatap untuk sejenak sebelum pria itu yang mengalihkan tatapannya lebih dulu.

Sepertinya Yeonmi tidak asing dengan wajah pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya Yeonmi tidak asing dengan wajah pria itu. Terutama tatapan matanya. Rasanya seperti mereka sudah beberapa kali bertemu. Yeonmi ingat. Bukankah pria berwajah imut dengan tatapan mata tajam itu adalah pria yang menolongnya saat di minimarket?

[END] PoseidonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang