Suara tendangan itu kembali terdengar di sana. Disusul suara erangan seorang pemuda yang merasakan nyeri di sekujur tubuhnya. Taehyung menggigit bibirnya, menahan sakit.
"Mau melarikan diri, eoh?" ujar pria yang baru saja menyarangkan sebuah tendangan ke perutnya.
Dengan sisa tenaga yang ada, Taehyung berusaha untuk menegakkan tubuhnya beberapa saat yang lalu. Ia bergerak dalam kegelapan penglihatannya. Berharap bertemu sebuah benda atau apa pun itu yang bisa membantunya keluar dari sana.
Bukannya jalan keluar yang ia dapat, tetapi pukulan juga tendangan bertubi-tubi karena orang yang sedang menjaganya memergokinya ingin melarikan diri.
"Katakan, siapa bos kalian?" geram Taehyung yang sedang berusaha meredam emosi juga lonjakan rasa sakitnya.
"Kalau aku mengatakannya, memangnya kau mau apa, eoh? Nanti juga kau akan tahu."
"Siapa? Park Jungsik? Park Chanyeol? Atau Ji Sangwon?" Taehyung masih belum menyerah.
"Kubilang kau akan tahu nanti. Kau ini berisik sekali!" teriak pria itu kesal. Sekali lagi menyarangkan tendangannya ke kaki Taehyung.
Tepat setelahnya, pintu ruangan tempat Taehyung terbuka. Muncul dua orang pria bermarga Kim yang menatap khawatir ke arah Taehyung yang terkapar di lantai.
"Siapa kalian? Bagaimana kalian bisa masuk?" tanya pria penyekap dengan keheranan.
"Tidak penting untukmu. Yang terpenting sekarang, lepaskan adikku atau aku akan menjadikanmu adonan perkedel."
"Seokjin hyung," Taehyung bergumam lega saat mendengar suara kakak sepupunya itu. Pria itu datang untuk menyelamatkannya.
Terdengar suara orang saling pukul dan menendang. Taehyung berusaha untuk menegakkan tubuh meski rasanya seluruh persendiannya seperti ditarik dari berbagai arah.
Seseorang segera menangkap tubuhnya yang lemah itu. Berusaha membuka ikat matanya terlebih dahulu. Wajah Namjoon segera menyapa indra penglihatannya begitu ia membuka mata.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Namjoon khawatir.
"Bagaimana Pengacara Shim?" Taehyung bertanya dengan terbata. Sudut bibirnya perih. Sepertinya pecah dan mengeluarkan darah karena rasanya agak anyir.
"Sudah kuantar dengan selamat. Kau bisa berdiri?"
"Hyung, awas!" Taehyung berteriak ketika ada seorang pria yang mengacungkan sebuah kayu balok ke arah Namjoon. Untung pria itu berhasil menghindar tepat waktu.
Setelah menyelesaikan urusannya dengan sang pria penyerang, secepat mungkin Namjoon berusaha melepaskan semua ikatan di tubuh Taehyung dan bergabung bersama Seokjin menghajar para pria berpakaian hitam yang menjaga tempat itu.
*****
Sehun kembali meremas rambut entah yang ke berapa kalinya siang itu usai meminta tambahan waktu untuk menunda rapat istimewa pengangkatan presdir baru. Ia memanggil semua orang untuk dimintai pendapat, termasuk Jungkook, Kyungsoo, Kaerin, dan Yoongi.
"Jadi, Park Jungsik menyandera Taehyung untuk mengancammu, Yeonmi?" tanya Yoongi dengan nada geram. Dari ekspresi wajahnya saja kelihatan ia akan menerkam pria paruh baya itu jika berada di hadapannya.
"Kumohon jangan bertindak gegabah. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada suamiku," pinta Yeonmi dengan wajah yang masih berurai air mata. Ia terlihat sama kusutnya seperti Sehun.
"Apa Kim Taehyung membawa sesuatu yang bisa kita lacak?" celetuk Kaerin tiba-tiba.
"Ponselnya saja tidak aktif. Bagaimana kita bisa melacak keberadaannya?" sahut Yeonmi putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Poseidon
FanfictionBerkisah tentang dua pewaris perusahaan besar yang hidupnya menjadi berantakan akibat ulah beberapa orang yang berambisi menguasai harta warisan milik mereka. Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah misi dan saling jatuh cinta. Dalam mela...