Yeonmi terhenyak begitu Taehyung melesakkan lidahnya semakin dalam. Semakin membuainya dalam alam kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelum ini.
Logikanya segera mengambil alih kalau tidak seharusnya ia menikmati setiap perlakuan Taehyung padanya itu. Tepat ketika tangan Taehyung mulai bergerilya di lehernya, Yeonmi membuka matanya kemudian mendorong dada pemuda yang masih mendekapnya itu untuk melepaskan tautan mereka.
Napas mereka terengah dengan netra yang saling menatap tak terdefinisi. Yeonmi yang pertama kali mengalihkan tatapannya dan berusaha melepaskan dekapan Taehyung dari tubuhnya secara perlahan.
"Aku harus kembali," ujar Yeonmi lirih kemudian berbalik sembari memegangi bibirnya yang sudah bengkak memerah akibat pergelutan mereka barusan.
Taehyung terdiam. Penolakan Yeonmi barusan seperti meninggalkan bekas tersendiri di hatinya. Ekspresi wajah itu sangat berbeda dengan ekspresi yang ditunjukkan Yeonmi ketika mereka berciuman intens pertama kali.
"Aku masih merindukannya," gumam Taehyung seraya memegangi bibirnya yang juga sudah bengkak memerah.
Namun, beberapa saat kemudian senyum merekah di wajahnya yang tampan. Teringat pada setiap kecupan dan lumatan yang diberikan Yeonmi padanya. Ia yakin, Yeonmi masih memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Dering ponsel membuyarkan lamunan Taehyung akan sensasi ciumannya dengan Yeonmi barusan. Atensinya segera teralih pada benda persegi panjang yang tersimpan di saku celananya.
Seokjin hyung, memanggil.
"Kau di mana?" serbu pria yang berusia tiga tahun di atasnya itu begitu Taehyung menjawab telponnya.
"Di atap. Sudah akan dimulai?"
"Bersiap-siaplah. Semua berkas yang bisa memperkuat argumenmu sudah kusiapkan. Kau hanya harus menguatkan mentalmu."
Taehyung tersenyum simpul lalu mengembuskan napasnya.
"Kenapa? Mulai merasa tertekan?" tanya Seokjin khawatir.
"Aku baru saja mendapatkan suntikan semangat. Kau tidak perlu khawatir," ujar Taehyung yang senyumnya berubah menjadi agak tersipu.
"Jangan bilang soal wanita," Seokjin mencemooh.
"Tunggulah. Aku akan segera mengenalkannya padamu."
"Baiklah, baiklah. Tutup telponmu dan cepat kemari!" perintah Seokjin sebelum benar-benar menyudahi panggilannya.
Taehyung menatap ponselnya kemudian terlintas sebuah ide iseng di otaknya. Ia mengetik sebuah pesan pada seseorang.
Setelah memasukkan kembali ponselnya ke saku celana, ia melenggang tanpa beban. Langkahnya menjadi lebih ringan dibanding dengan saat ia datang ke tempat itu beberapa saat yang lalu.
*****
Yeonmi menghentikan sejenak pekerjaannya membersihkan kaca jendela di area kafetaria kantor ketika ponsel di saku celananya bergetar. Ada sebuah pesan yang masuk.Kim Taehyung
Terima kasih atas ciumannya.
Aku mencintaimu, Han Yeonmi-ku.Gadis itu bergeming usai membaca pesan singkat dari Taehyung. Perlahan wajahnya memerah dan ia mengulum bibir bawahnya sendiri, teringat pada setiap sentuhan Taehyung pada miliknya beberapa saat yang lalu.
Bisa-bisanya pemuda itu menggodanya seperti ini. Dan kini wajah Yeonmi terasa memanas karena malu. Cepat ia menyimpan ponselnya dan melanjutkan kembali pekerjaannya untuk menetralkan detak jantungnya yang mulai tidak menentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Poseidon
FanfictionBerkisah tentang dua pewaris perusahaan besar yang hidupnya menjadi berantakan akibat ulah beberapa orang yang berambisi menguasai harta warisan milik mereka. Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah misi dan saling jatuh cinta. Dalam mela...