#32: Bad Feeling

3.6K 524 21
                                    

"Apa kau bodoh?!" tanya Kyungsoo begitu mereka hanya berdua. Suaranya begitu dingin.

Kaerin terkesiap meski sebenarnya ia sudah menduga Kyungsoo akan melakukannya.

"Kenapa kau melakukannya?" Kaerin balas menatap tajam ke arah Kyungsoo.

Pria itu menghela napas kemudian berkata lirih.

"Padahal yang harusnya kau lakukan hanya diam dan dia akan memberikan hukumannya padaku. Kau bisa tetap melindungi Han Yeonmi."

"Aku bertanya kenapa kau melakukannya?" cecar Kaerin tak sabar.

"Ada banyak hal di dunia ini yang kadang tidak kita mengerti, tetapi harus tetap kita lakukan. Seperti yang kulakukan ini. Entahlah, aku hanya merasa kalau aku harus--- melindungimu?"

Kyungsoo tertunduk dan suaranya melirih saat mengucapkan kata terakhir.

Seolah ada yang menghentikan jalan napasnya selama beberapa detik. Kaerin tercekat. Tidak percaya kalau kata itu keluar dari mulut seorang Do Kyungsoo.

"Tapi, kenapa?" tanya Kaerin keheranan.

"Lupakan saja!" Kyungsoo melangkah pergi.

"Lalu, apa rencanamu?"

Langkah Kyungsoo terhenti, kemudian sedikit menolehkan kepalanya ke belakang.

"Aku bukan lagi atasanmu sekarang. Kau bebas pergi dan melakukan apa pun. Jangan lagi mengikutiku."

"Kau tak ingin menjenguk Yoongi? Dia di rumah sakit."

Kyungsoo menolehkan kepalanya lagi ke depan. Lalu, berkata dingin. Lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku tidak punya urusan lagi dengannya."

"Sebenarnya ada apa di antara kalian? Kenapa kalian seperti ini? Aku rindu melihat kalian seperti dulu, saat kita masih sekolah." Mata Kaerin sudah berkaca.

"Berhentilah membahasnya." Kyungsoo benar-benar melangkah pergi kali ini, menyisakan Kaerin yang masih bergumul dengan kenangan masa lalu mereka.

Kenangan yang harus rusak karena suatu hal yang gadis itu sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

*****


Oh Sehun mondar-mandir di ruang kerjanya dengan gusar. Sesekali ia menggigit jari telunjuknya. Sesekali menyapukan rambutnya ke belakang dengan asal kemudian berkacak pinggang. Kadang terdiam kemudian mendecak seorang diri.

Ini sudah menit ke sepuluh, tetapi orang yang ia tunggu tidak kunjung menelepon kembali.

Detik berikutnya, terdengar sebuah ketukan di pintu ruangannya.

"Masuk."

Jungkook muncul dari balik pintu.

"Kau sudah kembali?" tanya Sehun pada pemuda itu.

"Maaf, aku terlambat," sahut Jungkook dengan wajah sendu.

"Ada masalah?"

"Dua rekanku dibebastugaskan. Salah satunya adalah pelindung Han Yeonmi, adikmu."

Mata Sehun melebar karena terkejut. Namun, rasa terkejutnya itu harus buyar ketika suara deringan ponsel segera menyeruak di ruang dengarnya. Telepon yang ditunggunya sejak tadi.

Untuk sejenak, Sehun melupakan rasa penasarannya akan berita yang baru diberitahu Jungkook.

"Bagaimana?" cecarnya begitu ia mengangkat telpon.

"Apa?!" pekiknya dengan wajah shock.  Kakinya melemas. Tubuhnya hampir limbung kalau saja Jungkook tidak segera memapahnya.

"Apa yang terjadi?" tanya Jungkook penasaran.

[END] PoseidonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang