Di tengah kepanikannya dikepung dari arah depan dan belakang, Yoongi melihat pintu ruang tangga darurat tak jauh dari tempat mereka berdiri. Ia tidak punya pilihan lain.
"Cepat masuklah ke ruang tangga darurat itu. Aku akan menghalangi mereka." ujar Yoongi dengan nada suara yang bisa dibilang tidak cukup tenang.
"Tapi," Yeonmi berkata ragu. Sejenak ia menoleh ke depan dan ke belakang mereka. Ada sekitar sepuluh orang. Apa Yoongi bisa melawan mereka sendirian?
"Kubilang cepat!" Yoongi mendorong tubuh Yeonmi ke arah pintu darurat hingga gadis itu nyaris saja tersungkur akibat menginjak ujung gaunnya sendiri.
Yeonmi tak punya waktu berpikir. Cepat ia masuk ke ruang tangga darurat. Sejenak ia bingung harus melakukan apa. Terus berlari ke arah bawah atau tetap diam di tempat menunggu Yoongi?
Rasanya Yeonmi ingin berteriak saja karena merasa frustrasi dengan pilihan itu. Ditambah lagi dengan gaun yang dipakainya. Untuk pertama kalinya ia setuju dengan kalimat Yoongi yang mengatakan kalau melarikan diri menggunakan gaun pengantin itu sungguh bukan ide yang menyenangkan.
Merasa tidak akan bisa tenang kalau berdiam diri, akhirnya Yeonmi berlari menuruni tangga. Setidaknya ia harus berusaha melarikan diri, bukannya hanya diam.
Sementara Yoongi masih asyik berduel dengan para security hotel. Di tengah aksi duelnya ia masih sempat menghubungi Namjoon dan memberitahu kalau mereka dijebak di lantai tempat mereka keluar dari lift.
"Lalu, Yeonmi bagaimana?"
"Yeonmi sudah masuk ke ruang tangga darurat."
"Memangnya kau di mana?"
"Kau tidak dengar kalau aku sekarang sedang berkelahi?" sahut Yoongi seraya menendang seorang pria yang mendekatinya dengan tangan terkepal tinggi-tinggi.
"Kau tidak ikut masuk ke ruang tangga darurat?" tanya Namjoon heran.
"Ya Tuhan, orang ini bisa-bisanya bertanya begitu di saat kondisi genting. Cepat kirimkan bantuan ke ruang tangga darurat. Yeonmi seorang diri!"
Yoongi mengakhiri panggilannya bersamaan dengan sebuah pukulan yang sukses mendarat di wajahnya. Ia terhuyung ke belakang dengan sudut bibir mengeluarkan darah. Saat ia terhuyung, dua orang pria segera menangkap tubuhnya dan mencengkeramnya. Yoongi tak berkutik karena lawannya terlalu banyak.
Beberapa orang ia lihat masuk ke ruang tangga darurat. Yeonmi dalam bahaya. Ia ingin menghubungi Namjoon agar mempercepat pengiriman bantuan, tetapi tangannya dicengkeram erat ke belakang. Napasnya terengah. Matanya mulai buram karena hujaman yang berkali-kali mendera perutnya. Orang-orang itu memukulinya membabi buta.
Kalau begini ceritanya, bagaimana ia bisa selamat?
Di tengah keputusasaannya, tiba-tiba datang seorang gadis dan langsung menghajar dua orang pria yang masih memukuli Yoongi. Kedua pria itu tersungkur dan jatuh tengkurap di lantai.
Perlahan Yoongi mendongakkan kepalanya dan menemukan Kaerin sedang memasang kuda-kuda, bersiap kalau kedua pria itu melakukan serangan balik.
"Cepat tolong Yeonmi!" Yoongi berbicara pada Kaerin dengan suara parau.
"Yeonmi?" gadis itu menoleh pada Yoongi dan matanya langsung terbeliak begitu menyadari kalau orang yang ditolongnya adalah Yoongi. "Bukankah kau si Paman Min itu?"
"Tangga darurat. Tolong dia. Jangan pedulikan aku!" Yoongi berusaha berbicara lagi dengan tenaga yang masih ia punya.
Kaerin sempat menatap Yoongi dengan tatapan khawatir, namun keselamatan Yeonmi lebih menyita perhatiannya. Setelah melihat mata Yoongi yang terlihat sedang berusaha meyakinkannya, akhirnya Kaerin masuk ke ruang tangga darurat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Poseidon
FanfictionBerkisah tentang dua pewaris perusahaan besar yang hidupnya menjadi berantakan akibat ulah beberapa orang yang berambisi menguasai harta warisan milik mereka. Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah misi dan saling jatuh cinta. Dalam mela...