Gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya. Tidak mungkin orang yang sudah memfitnahnya di minimarket tempo hari adalah orang yang berbaik hati berbagi ramyun dengannya. Rasanya tidak masuk akal atau kalau pun mungkin, sepertinya orang itu berkepribadian ganda.
Dengan rasa penasaran yang begitu tinggi Yeonmi melangkah mendekati pintu kamar yang terletak di ujung koridor itu. Ia melewati pintu kamarnya sendiri dan berdiri di depan pintu tetangga kamarnya dengan perasaan ragu antara ingin mengetuk atau tidak.
Kalau mengetuk dan pria itu keluar lalu mencelakainya bagaimana? Kalau tidak mengetuk, maka rasa penasarannya yang begitu besar tidak akan terobati. Yeonmi kembali memutar otaknya. Ah, apa pura-pura ingin berterima kasih saja? Lalu menciptakan percakapan dan setelah agak akrab Yeonmi akan mengungkit kejadian di minimarket. Yah, apa pun itu Yeonmi tetap harus berterima kasih pada pria itu kan karena sudah menolongnya saat kelaparan kemarin malam.
Tangan Yeonmi sudah akan terangkat mengetuk pintu saat ia mendengar bunyi langkah di tangga. Seseorang sedang berjalan ke arahnya, ke lantai tempat ia berada.
"Apa yang kau lakukan di depan kamarku?" tanya seorang pria dengan suara berat agak seraknya.
Yeonmi yang mengenali suara itu tanpa sadar melepaskan dua kantung plastik yang ada di tangannya, membiarkannya meluncur begitu saja dan isinya berserakan di lantai, menimbulkan bunyi berisik yang cukup mengganggu.
Perlahan gadis itu menoleh dan menemukan Taehyung sedang menatapnya penuh rasa ingin tahu. Yeonmi hanya melongo, tak mampu berkata-kata. Entah kenapa setiap kali bertemu dengan pria itu, di benak Yeonmi selalu menari-nari kalimat semacam 'dia yang sudah mengambil first kiss-ku' dan hal itu membuat kerja jantungnya menjadi tidak normal.
"Kau Han Yeonmi?" tanya pria itu lagi.
"Bahkan dia tahu namaku," jerit Yeonmi dalam hati. "Kau tahu namaku?"
"Bukankah temanmu tadi memanggil namamu saat di dapur?"
"Oh," hanya itu yang bisa keluar dari mulut Yeonmi. Setelahnya suasana menjadi sangat canggung dan aneh.
"Kau tak ingin membereskan belanjaanmu?" Taehyung memecah keheningan.
"Ah, iya."
Dengan geragapan Yeonmi memunguti barang belanjaannya. Kepalanya tertunduk, tak berani mendongak atau pun menatap ke arah Taehyung karena Yeonmi tahu pria itu masih belum melepas tatapan padanya.
Tepat setelah Yeonmi usai membereskan belanjaannya, pintu kamar tetangganya itu terbuka. Gadis itu bisa melihat sekilas dari ujung matanya kalau pria pengambil first kiss-nya itu terlihat seperti berusaha memberi isyarat pada orang yang membuka pintu kamarnya agar menutup pintunya kembali.
Yeonmi curiga, tentu saja. Ia berdiri menatap ke arah Taehyung yang langsung menghentikan aktivitas mencurigakannya dan tersenyum. Senyum yang justru membuat Yeonmi semakin curiga. Cepat ia menoleh ke arah pintu di belakangnya, pintu itu sudah tertutup. Ia mengangguk-angguk tanda mengerti. Sepertinya memang ada semacam konspirasi di sini.
Tanpa mengalihkan tatapannya dari pria itu, Yeonmi berjalan mendekat ke arah pintu. Pupil Taehyung sempat membesar sejenak saat Yeonmi mengetuk pintu itu, tetapi beberapa saat kemudian wajah pria itu terlihat kembali tenang.
Yeonmi menyipitkan matanya dan berpikir kalau pria di hadapannya itu sangat pintar mengelola emosi.
Pintu terbuka dan muncul seorang pria berkulit pucat dari balik pintu. Wajahnya jelas terkejut saat melihat yang mengetuk pintu ternyata Yeonmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Poseidon
FanfictionBerkisah tentang dua pewaris perusahaan besar yang hidupnya menjadi berantakan akibat ulah beberapa orang yang berambisi menguasai harta warisan milik mereka. Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah misi dan saling jatuh cinta. Dalam mela...