Bola mata Yeonmi bergerak ke sana kemari dengan gelisah saat menemukan mata Taehyung masih menatapnya dengan ekspresi menggoda seperti itu.
Jarak wajah mereka terlalu dekat hingga Yeonmi tidak berani bergerak sedikit pun khawatir justru akan terjadi hal memalukan lainnya.
Untungnya suasana canggung itu tidak bertahan lama karena mereka sudah tiba di lantai dasar. Otomatis pintu lift terbuka dan Taehyung segera menjauhi Yeonmi.
Meski pintu sudah terbuka, Taehyung tidak lantas keluar. Ia melihat kondisi sekitar apakah aman atau tidak. Sementara Yeonmi masih mematung di tempatnya. Berulang kali Taehyung memberi kode untuk keluar dari sana, tak dihiraukannya. Ia masih begitu shock dengan kenyataan yang baru dialaminya.
Pria itu tahu sejak awal kalau orang yang mencuri bahan makanan juga tak sengaja berciuman dengannya adalah dirinya.
"Kau mau menginap di sini?" tanya Taehyung seraya menarik lengan Yeonmi untuk keluar.
Gadis itu hanya pasrah tanpa perlawanan. Barulah saat mereka sudah meninggalkan gedung kantor, Yeonmi menarik tangannya dari genggaman Taehyung. Membuat pria itu menatapnya.
Merasa malu dan tidak ingin mereka menjadi canggung, Yeonmi berjalan mendahului Taehyung. Sambil menghela napas, Taehyung pun berjalan di belakangnya. Seolah mengerti apa yang sedang dirasakan oleh gadis itu, ia mengambil jarak sekitar tiga meter di belakang.
Tak ada percakapan sama sekali di antara mereka sepanjang perjalanan. Yeonmi enggan menoleh ke belakang. Baginya perjalanan pulang kali ini terasa amat jauh. Padahal jarak dari kantor ke apartemennya hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit berjalan kaki.
Sebaliknya, Taehyung justru tampak amat menikmatinya. Terlihat bagaimana cara ia menatap punggung Yeonmi dan sesekali ia tersenyum geli menatap gadis itu. Ia masih ingat bagaimana ekspresi gadis itu saat di lift tadi. Rasanya sangat lucu melihat ekspresi terkejutnya seperti itu.
Dengan tiba-tiba Yeonmi berbalik dan menemukan mata Taehyung sedang menatapnya. Pria itu langsung geragapan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Yeonmi berjalan lagi. Taehyung yang keheranan dengan sikap Yeonmi itu hanya bisa mengerutkan dahinya sejenak kemudian kembali mengamati punggung gadis itu.
Begitu mereka tiba di depan kamar apartemen mereka, Yeonmi menghentikan langkah Taehyung. Ia sudah memikirkan ini selama perjalanan pulang. Ia harus membuat semua ini menjadi jelas bagi dirinya juga Taehyung. Ia hanya tidak ingin pria itu salah paham dan hubungan mereka menjadi aneh.
Taehyung menatap Yeonmi yang terlihat sedang berpikir ingin mengatakan apa untuk memulainya. Menyadari mata itu sedang menatapnya, Yeonmi justru kehilangan kemampuannya untuk merangkai kata.
"Kejadian waktu itu, waktu itu," Yeonmi menggigit bibirnya putus asa. Ia benci kenapa justru kata-kata yang keluar dari mulutnya bernada gugup seperti itu? Semakin menjatuhkan image-nya saja.
"Maaf," ujar Taehyung tiba-tiba, membuat Yeonmi mengerjapkan matanya berkaki-kali.
"Untuk?"
"Menggagalkan aksi pencurianmu malam itu. Setelahnya kau menceracau tidak jelas karena lapar. Lainkali, kalau kau lapar dan tidak punya makanan, kau bisa mengetuk pintu kamarku. Selamat malam," ujarnya seraya berjalan ke arah pintu kamarnya. Tak memedulikan Yeonmi yang mulutnya sudah megap-megap kehabisan kata-kata.
Yang ingin Yeonmi jelaskan adalah perihal ciuman itu. Namun, Taehyung malah membahas soal makanan yang sampai beberapa detik lalu bahkan tidak terpikir sama sekali olehnya.
"Tunggu."
Sepertinya setelah ini Yeonmi harus mengunci mulutnya dan membuang kuncinya ke dasar sungai Han. Bagaimana bisa ia membuat pria itu menghentikan aktivitasnya membuka pintu dan setelahnya ia tidak tahu harus berkata apa. Juga entah kenapa setiap kali menatap mata pria itu, Yeonmi selalu kehilangan kendali diri untuk merangkai kata?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Poseidon
FanfictionBerkisah tentang dua pewaris perusahaan besar yang hidupnya menjadi berantakan akibat ulah beberapa orang yang berambisi menguasai harta warisan milik mereka. Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah misi dan saling jatuh cinta. Dalam mela...