Taehyung segera mencengkeram lengan Ji Haneul begitu kesadarannya kembali dan menemukan gadis itu sudah akan pergi. Ditariknya kasar gadis itu hingga tubuhnya oleng. Persetan dengan prinsipnya harus menghargai wanita karena wanita yang sedang berada di genggamannya ini tidak pantas untuk dihargai.
"Apa maksud foto-foto ini?" Taehyung bertanya geram. Ia masih belum terima pada apa yang dilihatnya barusan.
"Kau sudah meniduriku. Masih belum jelas?" sahut Haneul histeris.
"Tapi, bagaimana bisa dan kapan? Kita tidak pernah bertemu belakangan ini," Taehyung berargumen.
"Pikirkan saja sendiri! Bahkan kau meninggalkanku begitu saja," Haneul tersenyum sinis ke arah Taehyung.
Taehyung menghela napasnya. Ini pasti hanya kesalahpahaman. Seseorang pasti ingin menjebaknya. Otaknya langsung bekerja mengingat kapan kira-kira foto itu diambil? Seingatnya ia berada dalam kondisi tidak sadarkan diri hanya kemarin malam saat disekap oleh orang-orang suruhan Tuan Park.
Ah, benar! Taehyung mulai menemukan titik terang. Pasti saat ia tidak sadarkan diri itu mereka mengambil fotonya. Mereka telah bersekongkol untuk menghancurkannya.
"Kemarin malam. Kejadiannya pasti kemarin malam," Taehyung berujar yakin.
"Sudah ingat?" Haneul bertanya sinis. "Segera bertanggungjawablah!"
"Bertanggung jawab? Tentu! Aku akan bertanggung jawab dengan membuktikan kalau semua ini hanya jebakan."
"Jebakan katamu?" wajah Haneul mengeras. Menandakan kalau ia sedang dalam puncak emosinya. Apapun itu, bagaimanapun caranya ia harus berhasil mendapatkan Taehyung. Pria itu harus bertekuk lutut padanya.
"Pasti ada yang merencanakan semua ini. Katakan, apa kau dan ayahmu terlibat? Kau dan ayahmu itu sama saja," Taehyung tertawa sinis.
"Ya, semua ini pasti direncanakan dan orang yang merencanakan adalah kau!" Haneul berkata tajam.
"Omong kosong!"
"Bertanggungjawablah! Nikahi aku!"
Taehyung tertawa mengejek lalu berkacak pinggang menatap Haneul seolah gadis itu adalah seekor kecoa yang harus segera dienyahkan dari peradaban.
"Kalau aku tidak mau?" tantang Taehyung.
"Kita lihat apa yang bisa kulakukan dengan foto-foto itu. Aku bisa menuntutmu," ancam Haneul.
"Lakukan saja!"
Dengan wajah penuh kemarahan, Haneul pergi meninggalkan ruangan itu. Menyisakan Taehyung yang langsung meremas rambutnya frustrasi. Ia tidak peduli pada apa yang akan gadis itu lakukan. Hanya satu ketakutan terbesarnya. Yeonmi tidak boleh tahu masalah ini sebelum ia benar-benar mengungkap kebenarannya.
Taehyung terhenyak saat ingat ia meninggalkan Yeonmi di lobi bawah. Sebelumnya ia harus menghubungi Namjoon lebih dulu. Ia ingin meminta bantuan pada temannya itu.
*****
Yeonmi sedikit berlari ke arah lift. Ia ingin menyusul Taehyung ke lantai atas tempat ruang kerja Seokjin berada. Hati gadis itu begitu cemas usai mendengar berita kematian Han Minji. Ia ingin segera pergi ke tempat Sehun. Kalau pun Taehyung masih harus menyelesaikan pekerjaannya, Yeonmi bisa pergi sendiri. Ia hanya ingin meminta izin pada suaminya untuk pergi karena beberapa kali ia menelpon, Taehyung tak kunjung mengangkat telponnya.
Pintu lift terbuka dan ia terkejut saat menemukan Seokjin berada di dalamnya dengan beberapa karyawan yang berasal dari lantai atas.
"Yeonmi?" wajah pria itu terkejut menyadari keberadaan sang adik ipar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Poseidon
Fiksi PenggemarBerkisah tentang dua pewaris perusahaan besar yang hidupnya menjadi berantakan akibat ulah beberapa orang yang berambisi menguasai harta warisan milik mereka. Mereka secara tidak sengaja bertemu dalam sebuah misi dan saling jatuh cinta. Dalam mela...