"Pada saat jam 24:00 kita akan punya kembang api" ucap Pak Seunghyun lewat pengeras suara, nampak kuil sudah penuh dengan para pengunjung yang ingin merayakan malam tahun bersama.
Sementara di depam kuli terlihat Jennie serta Lalisa tengah menunggu seseorang.
Nampak Lalisa tengah gelisah, berharap Chaeyoung akan datang malam ini.
Sementara itu Yoongi terlihat begitu lesu saat membantu kedua orang tuanya berjualan malam ini, ia nampak tak bersemangat sama sekali.
"Yoongi! Oh, kau nampak terlihat keren mengenakan celemek itu!" ucap Jiwon yang barusan datang bersama Junhoe.
"Apa maksudmu" ucap Yoongi sambil melepas celemeknya dan memberikannya kepada Junhoe, ia pun mengenakan jaketnya dan berkata
"Aku akan pulang, kau lakukan sisanya"
"Eh, kau akan pulang?" tanya Jiwon namun tak digubris olehnya.
Yoongi tetap berjalan lurus tanpa menghiraukan sekitarnya, bahkan sapaan manis dari Seungwan tak ia gubris.
Langkahnya terhenti setelah kedatangan Junhoe, Junhoe pun menarik Yoongi menuju suatu tempat.
"Aku butuh berbicara denganmu"
Sementara itu di aula konser nampak Chaeyoung baru saja sampai bersama ibunya. Keduanya pun segera menuju kursi mereka.
Setelah duduk di kursi, Chaeyoung segera melihat jam di tangannya. Gadis itu terlihat tengah berada dalam dilema.
"Ada apa Chaeyoung? Kau tidak enak badan?" tanya ibunya.
Chaeyoung menggeleng sambil tersenyum.
Kini Junhoe tengah bermain lempar bola dengan Yoongi di halaman belakang sekolah.
Disitulah Junhoe ingin membicarakan sesuatu dengan Yoongi.
"Aku dengar kau sudah menyatakannya pada Chaeyoung"
Yoongi menerima lemparan Junhoe sembari terkejut.
"Kenapa kau bisa tau tentang itu?" tanyanya heran.
"Lalisa" jawab Junhoe singkat.
"Oh, itu benar" ucap Yoongi sambil melempar bola ke Junhoe.
"Dia terlihat tidak baik, gadis itu. Dia tipe orang yang berpikir tentang orang lain lebih dari dirinya sendiri. Menurutmu orang macam apa dia?"
"Apa maksudmu?"
"Katakan saja"
"Chaeyoung adalah— seorang gadis yang selalu melihat ke bawah. Dia selalu berusaha melakukan yang terbaik"
"Dia sangat polos"
Kini senyuman muncul di wajah Yoongi.
"Hatinya mudah tersentuh, dia jujur dan baik"
"Dia selalu berpikir tentang orang lain sebelum dirinya sendiri—" gerakan Yoongi yang akan melemparkan bola kembali kepada Junhoe terhenti, ia menyadari sesuatu.
"Aku— apa aku tidak memikirkan bagaimana perasaan Chaeyoung?" ucap Yoongi pada dirinya sendiri.
Sementara Junhoe tersenyum melihat Yoongi saat ini.
"LIHAT INI LIHAT!" teriak Pak Seunghyun mendapati kedua muridnya berada di halaman belakang sekolah.
"Apa yang kalian berdua lakukan disini?" tanya beliau.
"Pak Seunghyun" ucap Junhoe.
"Wakil kepsek memintaku untuk bersih—bersih dan aku menemukan ini, kenapa kau tidak mengembalikannya saja" ucap Pak Seunghyun sambil meletakkan sebuah buku kecil ke tangan Yoongi.
"Kenaap harus aku? Dan apa ini?" tanya Yoongi kebingungan.
Yoongi pun membuka buku itu, terdapat foto Chaeyoung di dalamnya. Ternyata itu adalah buku saku sekolah Chaeyoung yang beberapa waktu lalu dihilangkan oleh Pak Seunghyun.
"Chaeyoung?" ucap Yoongi.
Pak Seunghyun pun mengeluarkan secarik kertas kecil yang telah terlipat dalam sakunya dan berkata "Dan ini kertas penting juga ditemukan di dalamnya"
Yoongi mengambil kertas itu, ia ingat itu adalah kertas yang ia berikan kepada Chaeyoung yang berisikan pesan singkat untuk bertemu dengannya sepulang sekolah.
"Yah, aku kira seperti itu—perasaan Chaeyoung. Cobalah memahaminya. Oke?" ucap Pak Seunghyun.
Sebelum Pak Seunghyun melanjutkan perkataanya, Junhoe segera menarik wali kelasnya ini pergi dari tempat itu. Pak Seunghyun sempat protes namun tenaganya kalah kuat dengan Junhoe.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You [END✔️]
Hayran KurguIntinya adalah kisah seorang gadis kikuk nan polos yang memiliki perasaan pada siswa populer di sekolahnya. Inspired by : Kimi Ni Todoke, a Japan Movies end ; 190519 ✔️ ©oseanrose, 2018.