3. CAMBIAR

42 4 1
                                    

Pagi ini Merisa telah bangun pada pukul 04:30 karena telah mendengar alarm yang telah ia setel di ponselnya semalam.

Merisa segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk menyikat gigi juga mencuci muka.

Pagi ini gadis berwajah imut itu bingung ingin melakukan apa karena ia bangun sangat pagi.

Karena bosan dengan situasi sunyi itu Merisa akhirnya memutuskan untuk membaca ulang novel favoritenya sembari menunggu jam menunjukkan pukul 05:30 untuk ia segera mandi.

Merisa membaca novel itu kata demi kata, beselang beberapa menit terdengar suara ketukan pintu 'tok...tok...tok...' dan tanpa berpikir panjang Merisa langsung membuka pintu kamarnya. Betapa terkejutnya dia menemukan sesorang wanita dengan wajah sangat putih dengan rambut tergerai panjang.

Rupanya itu Melinda ibunya yang ingin meminta jedai (jepit badai) "Pinjem jedai" Ucap melinda sungguh singkat.

Merisa memberikan jedai berwarna ungu kepada Melinda yang ia simpan di meja riasnya. Setelah menerima jedai dari Merisa, Melinda akhirnya berjalan menuju dapur untuk segera memasak kue, ia ingin membuat kue coklat.

Merisa akhirnya melanjutkan bacaannnya yang tertunda beberapa saat.

Tak terasa kini jam telah menunjukkan pukul 05:27 yang artinya ia akan segera melaksanakan ritual membersihkan diri atau yang biasa kita sebut mandi, jangan tanyakan mengapa Merisa bersiap sepagi itu. Itu semua karena ia telah membuat janji dengan temannya untuk pergi ke mall di minggu pagi. Jika ia tidak membuat janji dapat dipastikan Merisa masih bermalas-malasan diatas kasurnya.

Setelah melaksanakan ritual mandinya, Merisa segera mempersiapkan pakaian yang akan ia kenakan untuk pergi bersama temannya pagi ini. Gadis itu masih mengenakan pakaian rumahan karena temannya akan menjemputnya sekitar jam 10an.

Sembari menunggu temannya, ia lebih memilih untuk turun ke bawah, tujuannya adalah dapur.

Gadis itu melangkahkan kaki untuk beranjak keluar dari kamarnya dan berjalan ke lantai satu letak dapurnya berada.

"Ma, masak nasi goreng"

"Maksud Risa apa?"

"Masak"

Melinda segera mencerna dengan baik perkataan yang dilontakan anak gadis itu kepaanya.

"Ooh, yaudah Risa siapin bahannya sendiri mama yang siapin peralatannya"

"Iya ma"

Dan setelah mereka menyiapkan semuanya, Merisa segera memasak nasi goreng dan Melinda melanjutkan kegiatan membuat kue coklatnya.

Setelah beberapa menit nasi goreng yang gadis itu masak telah jadi dan hal itu membuat Merisa segera memanggil papa dan neneknya untuk makan. Sementara Melinda menyiapkan piring, sendok, garpu, dan lain sebagainya.

Mereka be.rempat makan dengan tenang.

Setelah mereka makan, Merisa melangkahkan kaki ke lantai dua untuk menuju ke tempat di sebelah kamarnya.

Merisa baru saja memegang kenop pintu tiba-tiba dia merasakan suasana aneh.

"Gue mau boker,tai"

Dan dengan langkah terbirit-birit ia berlari kearah kamar mandi untuk boker.

Setelah selesai membuang hajat, merisa kembali membuka kenop pintu perpustakaan pribadi yang ada di samping kamarnya. Sebelum masuk kedalam perpustakaan itu dapat kita lihat kata yang bertuliskan 'Don't enter if you not Merisa' tertempel di pintu perpustakaan itu.

CambiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang