15. CAMBIAR

25 2 0
                                    


Play ••• the music

Merisa mulai menyeimbangkan laju mobilnya dengan laju Mobil Renova yang lumayan. Ia merasa sangat senang, setelah bertahun-tahun akhirnya ia dapat merasakan berkendara di jalan raya dengan bebas. Sangat menyenangkan.

Setelah sekitar 30 menit mengikuti mobil Renova, akhirnya gadis itu ikut memberhentikan mobilnya. Mereka sampai di salah satu rumah di kawasan perumahan yang sangat berkelas.

Merisa kemudian bertanya kepada Renova "Ini rumah siapa?" Renova menoleh kebelakang "Rumah temen gue" Merisa kemudian hanya mengikuti langkah Renova.

"Hai bro" Renova ber tos ria dengan Athano, dibelakang Athano terdapat kursi yang tengah menampung dua orang yaitu Louis dan Chaca. Kedua sejoli itu yang tengah asik menonton sebuah film akhirnya tersadar akan datangnya seorang tamu. Dua orang tamu lebih tepatnya.

Lois kemudian bangkit dan melakukan hal yang filakukan Athano kepada Renova. Caca juga kini tengah berjabat tangan dengan Merisa "Anastasya, biasa dipanggil Caca" Merisa juga turut menyebutkan namanya "Merisa" Athano kemudian mempersilahkan semua keluar, karena mereka akan pergi ke mall bersama-sama.

Merisa, Renova, dan Athano mengendarai mobilnya masing-masing. Berbeda dengan Louis yang mengendarainya bersama Caca.

Merisa yang sudah tau akan pergi ke mall yang mana, kini mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Renova yang melihat hal itu mulai merasa sedikit khawatir. Sedikit.

Merisa kini sangat senang, berkendara dengan cepat di malam hari yang indah. Merisa mulai merasa pusing, mungkin karena semalam ia kekurangan tidur. Gadis itu memutuskan untuk menghentikan mobilnya sejenak.

Cowok itu melihat mobil Merisa yang berhenti, ikut menghentikan mobil hitamnya. Ia segera mengetuk kaca mobil Merisa. Merisa sekuat tenaga membuka pintu mobilnya, sesaat setelah itu tubuh Merisa langsung jatuh begitu saja.

Cowok itu segera menangkap tubuh Merisa sebelum jatuh ke tanah. Ia mencoba membangun Merisa yang tengah jatuh pingsan. Wajah gadis itu terlihat pucat dengan keringat bercucuran di pelipisnya.

Renova yang melihat pemandangan di hadapannya segera menghentikan mobilnya dan keluar. Ia sedikit berlari kearah Merisa yang tengah berada di gendongan Athano, Renova kemudian mengambil Merisa dari gendongan Athano. "Dia kenapa?" pertanyaan itu refleks keluar dari mulut Renova yang panik.

"Ntar gue ceritain, mending sekarang kita bawa dia pulang kerumahnya" Renova menggeleng "ke rumah gue aja nanti nyokapnya panik" Athano hanya mengangguk setuju. Mereka sudah tidak melihat keberadaan Louis dan Caca karena kedua orang itu memang berangkat leboh dulu.

Renova kemudian membawa merisa ke mobilnya, cowok itu kemudian berpikir kalau mobilnya dan mobil Merisa hanya memiliki dua kursi. Untung saja mobil Athano memiliki empat kursi. Renova kemudian berlari membawa Merisa ke mobil Athano.

Renova tak mengatakan apa-apa segera mengambil alih kemudi, untung saja Athano peka. Athano duduk di samping kemudi dan Merisa berbaring di kursi belakang. Renova kemudian melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Dan meninggalkan mobilnya dan mobil Merisa di jalanan, ia kemudian mengambil ponselnya dan menyuruh supir untuk membawa kedua mobil itu ke rumahnya.
.
.
.
Mereka bertiga kemudian membawa Merisa ke rumah Renova. Cowok itu memanggil salah satu pelayan yang bekerja di rumahnya "tolong siapin kotak p3k bawa ke kamar saya" setelah mengatakan itu, pelayan tersebut pergi bersamaan dengan perginya Renova ke kamarnya yang disusul oleh Athano. Papa dan Mama Renova kebetulan sedang berada di taman belakang, jadi mereka tak menyadari kalau Renova sudah pulang. Membawa seorang gadis.

Renova menurunkan Merisa dari gendongannya ke atas kasur. Pelayan tadi sudah membawakan barang yang Renova minta, cowok itu segera mengambil minyak angin dan menaruhnya di bawah hidung Merisa. Sedangkan Athano asyik sendiri dengan PS dihadapannya, cowok itu memainkan PS di kamar Renova.

Tak lama setelah itu Merisa tersadar dan langsung beranjak dari kasur milik Renova "lo apain gue?" gadis itu bertanya dengan penuh keraguan.

"Lo tadi pingsan di jalan" kadar ketakutan Merisa perlahan menghilang. Gadis itu malah berjalan ke arah kasur Renova lalu duduk. "Renova tolong yah ambilin gue minuman sama makanan soalnya gue belum makan malam" Renova menyerngit bingung. "Mending lo kebawah, disana udah disiapin makanan" Merisa hanya mengangguk dan menuyusul Renova yang akan segera turun.

"Athano, lo mau ikutan makan apa main itu?" Athano kemudian berhenti memainkan permainan itu dan ikut turun bersama Renova dan Merisa. Athano memang agak malas saat ini karena menurutnya semua orang sudah memiliki pasangan sedangkan dirinya? Tidak ada.

.
.
.
Di ruang makan ternyata sudah ada Papa dan Mama Renova yang duduk disana. "Kamu bawa cewek ke rumah? dia siapa" Mama Renova tampak heboh sendiri melihat putra semata wayangnya membawa seorang gadis masuk kerumahnya. "Temen ma, dia pingsan di jalan tadi makanya Renova bawa kesini."

Mama Renova seketika shok dan menyuruh Merisa duduk berbeda dengan Renova dan Athano yang sudah duduk dari tadi. Merisa hanya tinggal diam berdiri di samping meja makan.

"Duduk nak," papa Renova tampak peka melihat Merisa dalam kondisi yang canggung "eeeh.. Iya om" Merisa kemudian duduk satu kursi setelah Renova. Ia tak ingin menimbulkan pertanyaan yang akan diajukan oleh orang tua Renova.
.
.
.
Setelah selesai makan malam Athano pulang duluan karena ingin melakukan suatu hal. Dan sekarang Merisa tengah menatap jam yang melekat di dinding rumah Renova, sudah pukul 9.35 PM.

Merisa sudah ingin kembali ke rumahnya "Renova, nama lo Renova kan?" Renova tak percaya bahwa gadis dihadapannya bahkan belum tau pasti siapa namanya.

"Iya, nama gue Renova" Merisa hanya menganggukkan kepalanya. "Mobil gue dimana?" Renova menjawab pertanyaan gadis itu "Sopir gue udah bawa ke rumah lo tadi, sekarang gue anterin lo pulang. Udah malem soalnya" kemudian mereka keluar lalu melangkahkan kaki memasuki mobil milik Renova.
.
.
.
.
Mereka sudah sampai di Rumah Merisa, Renova mengantar Merisa sampai kedalam rumahnya hingga menemui mama gadis itu. "Ini Merisanya tante, tadi dia pingsan di jalan makanya supir saya yang bawain mobilnya ke sini tapi tenang aja tante sekarang dia udah baikan."

Melinda kemudian tersenyum "nggak apa-apa kok yang penting sekarang Merisa udah baik-baik aja." Renova kemudian menyalimi Melinda "kalau gitu saya duluan tante, Assalamualaikum" Melinda dan Merisa kemudian kompak menjawab "Waalaikumsalam."

Melinda kemudian menatap anak gadisnya yang tengah tersenyum. Walau sangat tipis, ia juga pernah muda dan tau apa yang saat ini terjadi

Minggu, 22 April 2018

CambiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang