16. CAMBIAR

26 2 0
                                    

Pagi ini para pengurus osis sibuk untuk mencari pemeran drama 'Romeo and juliet' pada pensi nanti. Mereka telah melakukan rapat berulang kali hanya untuk pencarian pemeran drama, karena tak kunjung menemukannya mereka memutuskan untuk mengadakan pendaftaran yang ingin mengikuti drama itu.

Penyeleksian dilakukan oleh guru seni teater, ada banyak siswa yang mendaftarkan diri dalam drama ini terutama para most wanted kelas IPS.
.
.
.
.
Bu Maryam sudah menyeleksi seluruh siswa yang mendaftar, tak menyisakan satupun. Guru berusia paruh baya itu kemudian menempel sebuah kertas di mading.

Pemeran Drama

Romeo : Renova
Juliet : Merisa

Pemeran tambahan :
Sasa
Silvy
Oland
Robit
Menra
Hitne

Renova tersenyum puas melihat apa peran yang ia dapat dalam drama. Sedangkan Merisa, tersenyum penuh arti.

Bu Maryam kemudian mengumumkan jadwal latihan drama, latihan dipersingkat dari 2 bulan menjadi 2 minggu. Karena jadwal pensi dipercepat, karena kegiatan porseni akan dilaksanakan setelah pensi.
.
.
.
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Merisa, Aretta, dan Rena segera menaiki mobil masing-masing. Mereka akan segera pergi ke suatu tempat. Yang mungkin menyenangkan.

Ketiga gadis itu memasuki sebuah cafe yang dipenuhi dentuman musik yang sangat keras. Membuat telinga terasa di tusuk.

Mereka sangat menyukai tempat ini, ini kedua kalinya mereka ke sini. Awalnya Aretta yang memperkenalkan tempat ini kepada Merisa dan Rena. Karena cafe ini sangat keren dengan menampilkan suasana club tanpa adanya minuman keras. Jadi mereka tak perlu khawatir jika ingin meminum minuman.

Renova mendatangi tempat yang sama dengan ketiga gadis itu datangi. Kali ini cowok itu datang sendiri, tanpa Athano dan Louis.

Awalnya Renova ingin menjadi bergabung sama Merisa yang sempat beradu tatap dengannya, tapi niatnya ia urungkan karena seorang gadis cantik tiba-tiba datang kepadanya dan meminta Renova untuk jadi pacarnya.

Gadis yang bernama Falina itu sudah mengungkapkan perasaannya kepada Renova, dan seperti biasa. Renova selalu menerimanya karena ia tak ingin menyakiti hati orang lain. Meskipun tetap berpacaran dalam keadaan backstreet.

Setelah menerima gadis itu, Falina segera menarik lengan Renova untuk mengajaknya ke suatu tempat. Tempat yang indah. Bagi mereka berdua.
.
.
.

Sepulang dari cafe itu, Merisa langsung pulang kerumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Berarti Merisa sudah berada di cafe itu sekitar 3 jam.

Melinda yang mendengar klakson mobil langsung menunggu dibalik pintu utama. Ia sudah siap untuk mengungkapkan semua unek-uneknya kepada Merisa.

.

Merisa sudah sedikit cemas karena lupa memberitahu kepada mamanya kalau ia pergi ke cafe. Merisa sudah siap untuk dimarahi. Meskipun Melinda tak akan benar-benar memarahinya.

Ketika Merisa membuka puntu utama ia terkejut karena mendapati Melinda tepat dihadapannya. Mama terlihat marah kepada gadis itu.

"Kamu itu yah pulang udah jam segini" Melinda menunjukkan jam yang melingkar di tangannya kepada Merisa. "Merisa lupa ma,"

Melinda melanjutkan ucapannya "kamu itu darimana dan sama siapa?" Merisa kembali menatap mamanya "dari cafe kok ma, Rena sama Aletta juga ada."

Melinda kembali bersuara "yaudah, sekarang kamu mandi abis itu siap-siap buat makan malam."

.
.
.
.
.
Sudah jam 12 malam, Renova segera membawa Falina pualng dari tempat bernama club. Mereka memutuskan pergi ke club setelah pulang dari cafe.

Mereka hanya pergi ke club untuk melihat siapa yang lebih hebat dalam hal minum. Renova meminum 12 gelas vodka dan Falina hanya sanggup meminum 7 gelas vodka, tentu saja membuat mereka pusing dan mabuk.

Renova menelpon supir untuk menjemputnya di salah satu club yang diperuntukkan untuk kalangan atas. Meskipun sangat ahli dalam mengemudi, ia hanya berjaga-jaga agar Falina bisa pulang dengan selamat.
.
.
.

Merisa kini tak bisa tidur, sudah tengah malam dan gadis itu memutuskan untuk bersantai di balkon kamarnya sambil menghapal teks drama.

Merisa sebenarnya sangat malas untuk mengikuti drama, hanya saja ia ingin menunjukkan ke semua orang kalau ketua osis tak akan kalah sama kapten basket.

Merisa berdecih ketika melihat salah satu adegan alay dalam drama ini. Sangat dibuat-buat, bahkan teks yang diberikan Bu Maryam melenceng dari cerita aslinya.

Gadis itu tak bisa berbuat apa-apa, karena ia sudah terlanjur menyetujui untuk memainkan peran Juliet. Karena Merisa tau kalau endingnya akan berakhir menyedihkan.
.
Belum sempat Merisa mengahapal semuanya, gadis itu sudah terlelap. Dan tertidur di balkon ditemani derasnya angin malam.
.
.
.
Merisa bangun pukul 06:30 PM yang artinya ia hanya mempunyai waktu setengah jam untuk bersiap ke sekolah.

Gadis itu hanya mandi dan berpakaian sekitar 15 menit, masih ada waktu 15 menit untuk berangkat ke sekolah. Ia tak sempat sarapan di rumah, jadi ia hanya membawa bekal dan akan memakannya di perjalanan.

"Risa, ini bekalnya." Melinda kemudian mengusap rambut anak gadisnya itu. Dilanjutkan dengan Merisa yang mencium punggung tangan Melinda.

"Merisa, pergi yah ma" Merisa kemudian melangkahkan kaki menuju mobil, supirnya kemudian mengendarai mobil demgan kecepatan sedang cenderung cepat. Sesuai perintah Merisa.
.
.
.

Terima kasih yang udah sempatin baca, dan terima kasih banyak yang udah vote. Apalagi komen.

Kamis, 26 April 2018

CambiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang