6. CAMBIAR

28 3 0
                                    

Renova kini tengah berbicara dengan seseorang dibalik telpon itu.

"Iya, saya akan kesana sekarang."

"......."

"Baiklah."

Renova memutuskan sambungannya sepihak dan dengan tergesa-gesa ia mengambil kunci mobil di nakasnya.

Macet di ibu kota telah menjadi makanan sehari-hari Renova.

"Arggh, macet aja terus." Ucapnya sembari mengacak rambutnya pelan.

Perjalanan Renova ke suatu tempat yang harusnya hanya sekitar 30 menit kini berubah menjadi 2 jam lamanya.

.

Merisa kini tengan berada di meja makan bersama keluarganya.

"Ma, Pa, Aku mau adain sweet seventeen yah? bisa nggak?."

"Bisa kok, lagian lo mau rayain di mana?." Jawab mama Merisa.

"Di rumah aja ma."

"Yaudah, kan ulang tahun kamu minggu depan, besok kita siapin temanya dulu aja" Sahut mamanya.

"Iya ma. Yaudah merisa ke kamar duluan yah, bye semua."

Setelah mengucapkan itu merisa segera melangkahkan kaki menuju kamarnya yang terletak di lantai dua rumahnya.

Gadis itu segera memainkan ponselnya dan membuka aplikasi WA.

Reta Jelek

Woy keluar dong

Ngapain?

Gue sama Rena udah diluar

Ok gue ganti baju dulu

"Hhh, ganti baju segala." Sahut Areta geram setelah melihat balasan chat dari Merisa.

"B aja lah." Balas Rena sambil memainkan ponselnya.

Merisa segera turun ke lantai satu untuk membuka pintu karena ada dua orang yang menurutnya gila tengah menunggu dirinya.

Tanpa menunggu aba-aba Areta dan Rena segera masuk dan mengucapkan salam.

"Waalaikum salam, malam." Jawab Merisa berturut-turut saat kedua gadis itu mengucap salam kepadanya.

"Eeh gue diizinin kok rayain sweet seventeen, pokonya besok pulang sekolah lo berdua datang ke rumah gue buat siapin tema dan perlengkapan party gue yah?."

"Tanpa bertanya juga lo tau jawabannya." Sahut Rena dengan cepat.

"Lo nggak ada niatan nih kasi kita cemilan atau apalah gitu." Ucap Areta dengan nada lebay

"Ga usah disini deh, yuk ke taman belakang."

Mereka berjalan kaki melewati ruang utama rumah Merisa menuju Taman belakang. Sesekali Areta menyeka rambutnya yabg sedikit berantakan. Rena yang melihat hal itu berucap "Halah, nggak usah gaya deh, ta."

"Kok lo sewot sih??." Tanya Areta dengan nada dibuat-buat.

"Ehh udah sampai nih." Merisa berujar.

"Kita duduk disana deh." Ucap Merisa kemudian melangkahkan kaki menuju bangku yang terletak di pinggir kolam renang.

"Gue ada saran deh buat party lo nanti." Kata Areta

"Apa??." Tanya Rena, sambil menatap kearah Areta dan Merisa secara bergantian.

"Mmm, gimana kalau party lo nanti di taman ini aja, terus nanti kita renang bareng gitu." Areta menjelaskan panjang lebar.

"Tapi kata papa, gue disuruh undang seangkatan dan beberapa adik, kakak kelas. Belum lagi sepupu dan keluarga gue." Merisa kemudian melangkahkan kaki menuju pinggir kolam dan merendam kakinya disana.

"Buset, seangkatan??? Nggak salah, Sa??" Rena berujar dengan heboh.

Dan Merisa hanya mengangguk sebagai balasannya.

"Kalau gitu, di gedung keluarga lo aja lah. Repot banget." Rena berucap sambil memakan kue yang telah disediakan oleh bi Inem, pembantu rumah tangga Merisa.

"Iya juga sih, soalnya seangkatan kita aja jumlahnya 400an orang, belum lagi guru-guru dan keluarga gue." Merisa berujar dengan nada menjelaskan.

"Iya juga sih, lagian ulang tahun lo hari sabtu dan sekarang udah hari selasa. Kayaknya kita harus mulai persiapin deh" Areta memberi pendapat sambil meminum milo hangat miliknya.

"Yaudah besok aja siapinnya, lagian udah malam juga." Gadis itu juga mengangkat kakinya dari kolam renang dan memakai sendalnya kembali.

Kamis, 4 januari 2018

Ooh iya kalau ada typo komen aja yah

Byeee

-Ria-



CambiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang