Dan Merisa, Rena, dan Areta telah sampai di depan pintu salon ternama yang terletak di salah satu mall besar kota itu.
"Cih..," Merisa bergumam tak suka saat ia dan kedua sahabatnya telah sampai di depan salon itu.
"Buruan masuk." Sahut Areta tampak antusias dari biasanya.
Dan mereka berjalan mendekati pintu. Areta membuka kenop pintu dan masuk disusul oleh Merisa dan Rena
"Risa, lo mau perawatan apa,?" Tanya Areta kepada Merisa
"Mmm...kayaknya cuma potong rambut." Balasnya dengan sedikit ragu
"Kalau lo?" Tanya Areta kepada Rena
"Masker wajah dan rambut, lo sendiri?" Rena bertanya Bali kepada Areta
"Manicure, masker wajah, sama warnain rambut liat deh cat rambut gue udah luntur" Ucap Areta memperlihatkan warna ujung rambutnya yang semula biru dan ungu tua kini berubah kembali menjadi biru dan ungu pastel.
Merisa menatapnya tajam "Jangan warnain rambut." Pintanya dengan tegas.
"Yah ibu ketua ada" Keluh Areta yang dihadiahi tawa kecil Rena.
"Apa lo ketawa?" Seketika tawa Rena mumudar karena bentakan dari Merisa.
"Eh tapi bukannya ngak ada larangan warnain rambut yah? Kok lo larang Areta?" Tanya Rena kepada ibu ketua osis itu A.K.A Merisa.
"Gue ngak suka warnanya" Ucap Merisa yang dihadiahi tatapan aneh dari dua gadis dihadapannya.
"Yaudah gue cat rambut gue coklat pirang aja deh" Sahut Areta.
"Bukannya itu rambut asli lo?" Tanya Rena
"Eh iya juga sih"
Dan mereka sibuk nyalon dengan kegiatan yang berbeda. Tak terasa merka telah berjam-jam berada di tempat itu.
"Eh udah Ashar, gue sholat dulu" Ucap Rena sambil melirik arloji yang ia kenakan di tangan kirinya.
"Untung gue udah ke gereja tadi" Areta berucap seraya memasang ekspresi lega dari wajahnya
"Eh. Risa, Reta gue ke musholla yah"
"Iya" jawab kedua gadis itu serempak.
Rena kemudian melangkahkan kaki keluar salon dan berjalan menuju musholla
'Bukannya itu Renova yah?' Ucap Rena membatin. Ganteng banget tai!.
Merisa POV
Gue ternyata disini ngak cuma potong rambut. Gue maskeran rambut, maskeran muka, dan perawatan kuku.
Untungnya salon ini khusus wanita, kalau ngak bakal banyak cowok yang ngeliat aurat gue.
"Nah, sekarang waktunya polesin cat kuku. Anda mau design dan warna apa?" Petugas salon itu bertanya sambil menunjukkan
contoh design nail art didalam sebuah buku.
"Ngak usah pake cat kuku, cukup buat kuku saya mengkilap tanpa cat."
"Ooh baiklah saya akan menggunakan nail file di kuku anda."
Dan merisa hanya diam memperhatikan langkah yang petugas salon itu lakukan ke kuku tangan dan kakinya.
Merisa POV Off
Rena melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam salon sambil membuka kenop pintu.
"Leh uga"
"Apaan?" Tanya Areta sambil menjeritkan dahi.
"Gue abis salat abis itu beli kentang goreng"
"Huu ngak ajak-ajak" Ucap Merisa yang kukunya sedang disikat.
Dan ketiga gadis itu melanjutkan obrolannya yang dipenuhi gelak tawa.
Dan tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang terus memerhatikan ketiga gadis itu. 'Secepat itukah?' tanya gadis itu merutuki dirinya sendiri.
Setelah mereka bertiga nyalon, mereka melangkahkan kaki menuju salah satu restoran di mall itu.
C A M B I A R
Renova melangkahkan kaki untuk memasuki salah satu restoran di mall yang tengah ia kunjungi.
"Nova, lo bayarin gue yah." Rengek sahabatnya itu yang manja dan bawelnya minta ampun.
"Hmm" Hanya itu balasan dari Renova karena dia sudah tak kuasa menahan lapar yang melanda.
Seorang waitress menghampiri kedua orang itu, "Mau pesan apa mas, mbak?" Tanya sang waitress dengan sopan
"Beef steak 2, french fries 3, mmm... Orange juice 3" Ucap gadis itu yang diketahui bernama Saleta.
"Silahkan menunggu sekitar 15 menit" Ucap sang waitress dan segera pergi.
Renova mengedarkan pandangan keseluruh penjuru restoran. Pria itu tengah mencari seseorang yang telah ia lihat saat tengah menonton film di bioskop tadi. Mana mungkin dia kesini sahut batin Renova.
Tak disangka, Merisa juga datang ke restoran yang sama diikuti kedua teman laknatnya.
Merisa, Rena, dan Areta kini duduk di salah satu meja restoran itu. Dan memanggil waitress untuk segera memesan makanan.
CAMBIAR
Waitress menyajikan makanan yang telah dipesan oleh Saleta dihadapan kedua remaja tersebut.
Renova segera mengambil beef steak dan orange juicenya serta langsung menyantap hidangan itu.
Lain halnya dengan Merisa, gadis itu masih sibuk dengan chat yang tengah ia balas. Tentu chatnya hanya seputar masalah osis.
Tak lama Merisa menoleh kebelakang, ia tak sengaja bertemu dengan mata setajam elang milik orang dengan paras diatas rata-rata itu.