Shay, aku rekomendasiin banget kalian baca part ini sambil dengerin lagunya:
Banda Neira - Sampai Jadi Debu
Biar dapet emosinya. Oke!? Oke.
⚠LEAVE VOTE AND COMMENTS⚠
Bulan menatap Bintang tajam dan bibir gadis itu terlihat maju beberapa senti. Gadis itu benar-benar bete dengan Bintang. Selama perjalanan menuju sekolah, Bulan hanya diam dan sama sekali tidak bersuara. Bintang tau, Bulan sedang marah dengannya karena cowok itu hilang kabar hari sabtu kemarim saat mereka bertemu di klinik.
"Kamu kenapa dari hari minggu nyuekin aku sih, Lan? Kemarin aku ke rumah kamu malah diusir sama abang kamu. Aku tau aku salah." ucap Bintang yang berhasil membawa Bulan ke halaman sekolah belakang yang sepi.
"Kamu sendiri kenapa ilang kabar hari sabtu kemaren!?"
"Maaf. Hari sabtu kemaren, hape aku---"
"Gak usah banyak ngeles! Aku curiga deh! Abis aku nyuruh kamu anter pulang si Rayssa, kamu bener-bener ilang kabar sampe malem! Jangan-jangan ka---"
"Dengerin aku dulu makanya, Bulan!"
Bulan terdiam. Gadis itu makin mengerucutkan bibirnya dan melipat tangannya di dada. Ia membuang muka ke arah lain. Mungkin karena faktor haid yang menyebabkan dirinya begitu emosional hari ini.
"Sayang, lihat aku." Bintang meraih dagu Bulan namun gadis itu menghindarinya.
Bintang pun menghela napas berat. Ia memegang kedua tangan Bulan. "Aku minta maaf ilang kabar. Dan aku minta maaf ngingkar janji sama kamu."
"Ingkar janji apaan?" Bulan mengerutkan dahinya bingung.
Bintang meringis pelan. "Yang soal aku cuma boleh nganterin Rayssa pulang dan gak lebih."
Bulan menatap Bintang tak percaya. Ia pun menghempaskan tangannya yang di pegang oleh cowok itu. Gadis itu tertawa sinis. "Gila ya."
Bulan beranjak pergi namun cowok itu menghalanginya. Bulan ke kanan, Bintang mengikutinya. Bulan ke kiri, Bintang mengikutinya. Bulan pun mengusap wajahnya frustasi. "Bintang mau kamu apa sih!? Aku gak mau ngeliat kamu!"
"Dengerin aku dulu, Lan. Aku terpaksa nemenin Rayssa hari sabtu kemaren."
"Terpaksa sekaligus modus kan!?"
"Dia lagi ada masalah keluarga, Lan! Dia butuh temen curhat! Salah kalo misalnya aku cuma ngehibur dia sesaat doang yang gak ada artinya sama sekali buat aku!?"
Bulan tak menyangka Bintang akan membentaknya. Memang seharusnya Bulan bisa lebih tenang dan mendengarkan penjelasan Bintang baik-baik namun gadis itu terlalu emosional karena faktor haidnya.
"Trus salah kalo misalnya Aku kecewa!? Kamu ngingkar janji kamu! Aku minta kamu buat anterin dia pulang! Bukan pake acara ngehibur dia!"
"Astaga, Lan. Kamu jangan kayak anak kecil! Kamu liat situasi! Bukannya kamu pernah mergokkin dia cutting!? Kalo misalnya aku biarin dia dalam keadaan lagi depresi trus dia cutting lagi gimana!? Bahkan kemaren dia sampe niat mau bunuh diri, Lan!"
"Sejak kapan kamu peduli soal itu!? Kenapa kamu gak panggil Darrel aja!? Dia kan abangnya!"
Bintang terdiam sejenak. Ia melihat kedua bola mata coklat Bulan yang terlihat sedang emosi sekarang.
"Aku gak peduli, Lan. Aku cuma kasian. Dan soal Darrel, keadaan saat itu lagi darurat. Rayssa kemaren tiba-tiba aja keluar dari mobil aku secara maksa dan dia lari ke rel kereta." jawab Bintang jauh lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Antara) Bintang Bulan - [ABS 1]
Fiksi RemajaDITERBITKAN OLEH @anonymous.publisher #2 in Teenfiction (July 6th 2018) Bulan pikir, semesta akan mengabulkan permohonannya untuk tidak kembali sekelas dengan cowok tengil menyebalkan yang pernah mengambil susu stoberi tanpa seizinnya. Namun tampakn...