twenty six

4.6K 629 44
                                    

Gue duduk di balkon kamar,gue natap kosong jalanan yang ada di bawah,gue masih mikirin perlakuan Chenle yang tadi.

Gue gak rela jadinya mutusin ╥﹏╥

Apa gue lanjut aja hubungan gue?

Gue ngehela nafas terus masuk kedalam,dan baring di kasur. Gue nyari kontaknya Haechan.

"Halo"

"Chan"

"Napa leen?"

"Gue gak bisa putus sama Chenle"

"Loh kok gitu? Lo jatuh cinta sama dia?"

"Iya"

"Leen,lo yakin?"

Gue langsung berhenti mainin spiner :v

"Aileen?"

"Sorry chan,entar gue telpon lagi mama gue manggil"

Gue matiin hp terus naruh disamping badan gue. Gue melamun, mikirin kata katanya Haechan. Pas gue melamun eh ada yang masuk kekamar gue gak selow.

"Kak!!"

"Apa sung?"

"Kakak tadi bolos ya?"

Gue ngangguk.

"Sama Chenle?"

"Iya kenapa? Lo mau lapor mama? Lapor aja sih,lo aja bolos gue juga bisa kok lapor ke mama"

"Ih gak gitu kak"

"Apa?"

"Kakak kan berantem sama Chenle"

Eh iya kak Chanyeol sama Jisung tau gue berantem sama Chenle,sama tentang taruhan itu. Gue langsung duduk dikasur hadap Jisung.

"Sung"

"Apa?"

"Apa gue putus aja sama Chenle?"

"Jangan kak,Chenle tuh sayang banget sama kakak"

"Tapi pasti dia sakit hati kan di jadiin bahan taruhan"

"Ya salah kakak sendiri,emang taruhannya apa?"

"Pacaran sama Chenle satu bulan"

"Hadiahnya?"

"Album"

"Bodo" Jisung ngelempar bantal ke muka gue. Anjir emang ini bocah.

"Batalin aja taruhannya kak,pacaran sama Chenle"

Gue maunya gitu sih sung,tapi masa gue jadi babunya Haechan nanti.

"Lo kok dukung banget sihh gue sama Chenleeee" gue nyubit pipinya Jisung.

"Dih lagipula gue lebih suka kakak sama Chenle daripada sama Mark"

Eh tau darimana ini bocah. Oh iya Mark. Gue ngasih harapan ke dia,gimana dongg.

"Udah deh kak,pokoknya gue mau lo sama Chenle" Jisung keluar kamar.

Iyain aja.

Gak lama Jisung keluar hp gue bunyi. Mark nelpon gue,kenapa nih.

"Halo?"

"Leen"

"Hmm"

"Jalan kuy"

"Lo gak les?"

"Males,sekali-sekali bolos"

"Mau kemana? Ngapain?"

"Kencan"

"Leen?"

"Eh iya"

"Gue jemput"

Gue mutusin sambungan. Gue ganti baju,dandan tipis terus keluar kamar,pas gue keluar kamar Chenle juga keluar dari kamarnya dia ngeliat gue dari atas kebawah. Terus natap gue.

"K-kenapa?"

"Mau kemana?"

"Jalan bareng Mark"

"Gak boleh"

"Loh kenapa?"

"Kamu masih pacar aku,aku gak suka kamu jalan sama cowok lain"

"Aku mau ngomong sesuatu sama dia"

Chenle ngehela nafas terus masuk kekamarnya. Gue langsung keluar terus naik ke motor Mark.

Gue jalan barengan sama Mark,gue keliling mall doang sih sama dia,

"Kita makan aja kuy"

Gue ngangguk ngikut aja.

Gue nunggu makanan sama mark.

"Mark"

"Iya?"

"Lo bakal tetap jadi temen gue kan?"

Gue ngeliat muka nya mark yang tadi seneng seneng aja langsung natap gue.

"I-iya gue bakal tetap jadi teman lo"

"Makasih"

Ini penolakan sebelum dimulai ya.. Memang gak ada tempat sama sekali buat gue ya leen -Mark

TBC

Gak jelas ihhh ini :(

TaruhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang