Chapter 10

3.5K 158 2
                                    

Happy Reading!!

Sampai di mall, gue cuma jalan-jalan sambil liat toko pakaian dan aksesoris. Gue jalan sendirian, berasa jomblo banget gue.

Woiyak, emang jomblo.

Karena gue lapar, gue pergi ke foodcourt yang ada di mall.

Gue masuk ke salah satu foodcourt yang ada dan mulai mengantri untuk memesan makanan. Antrian juga cukup panjang yang memerlukan waktu lumayan lama untuk memesan makanan.

"Selamat sore, ingin pesan apa?" sapa pelayan ketika gue tiba di depannya.

"Strawberry smoothies satu dan steak mozarellanya satu."

"Total semuanya Rp. 250.500, mau menggunakan credit card atau cash?" tanya pelayan.

"Credit card." Gue menyerahkan credit card yang langsung diterima dengan baik oleh pelayan.

"Baik, silahkan ditunggu pesanannya." jawab pelayan tersebut senyum sambil menyerahkan nomor meja.

Gue duduk di meja pojok belakang samping jendela. Sambil menunggu pesanan datang, gue cuma mainin iPhone gue untuk mengusir kebosanan gue.

Beberapa menit kemudian pesanan gue datang dan gue mulai makan.

Author POV

Tanpa disadari oleh gadis itu, ada seorang lelaki yang sedari tadi memperhatikannya dari memasuki foodcourt hingga memesan makanan dengan pandangan menerawang.

Demi memastikan gadis itu, lelaki tersebut mendatangi meja yang ditempati olehnya duduk.

"Samantha?" tanya lelaki itu.

"Eh?" Gadis yang sedang makan itu terlihat terkejut ketika iris matanya yang biru menatap iris mata hazel milik lelaki tersebut.

"Thatha? Are you?" Lelaki tersebut mengatakannya dengan senyum yang mengembang.

"Yes, it's me, who are you?" Thatha menjawab dengan mengernyitkan dahi bingung menatap lelaki di depannya ini.

"Oh my God! It's me, Kent!"

"Kent?" Thatha mulai menerawang ingatannya yang terdahulu.

"Lo gak mungkin lupa sama gue kan, Tha?"
"Kent Marshell Timothy?"

"That's right! You look so different, Tha!"

"Haha.. more beauty, right?"

"Yeah, more beauty." jawab Kent sambil menarik kursi yang ada di depan Thatha untuk duduk disana.

Keduanya larut dalam percakapan yang membuat mereka terkadang tertawa. Sampai dering ponsel milik Thatha menghentikan percakapan kedua orang itu.

"Halo?"

"......"

"Gue lagi di luar."

"......"

"Okey, gue balik."

Piipp

"Kent, sorry, gue harus balik, teman-teman gue lagi otw ke rumah gue."

"Oh, okey, Tha, no problem, gue antar?"

"No, thank's Kent, but I brought my own car."

"Ah okey, be carefull and see you soon, Tha."

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang