Chapter 12

3.4K 161 4
                                    

Happy reading eaks!

"Masalah apa?"

"Emm.. lo pasti kenal kan yang namanya Samuel?"

"Yang mana dah? Namanya gak asing gitu, tapi yang mana, Kak?" Gue menghela nafas kasar dengan kelemotan yang dimiliki oleh Topher.

"Yang tetangga baru di komplek sebelah, yang punya kakak temennya Bang Kel, yang gue pernah di jutekin abis sama dia pas gue pernah digangguin sama Marvell dulu di taman komplek."

"Ooohh yang itu! Iya gue inget! Terus masalah lo sama dia?"

"Iyaa.. gitu deh." Gue mengendikkan bahu malas.

"Ya kenapa?"

"Kan dia dingin terus cuek gitu kan, nah terus ceritanya nih gue pingin ngerubah dia gak jadi cowok yang dingin gitu. Kasian orang yang ada disekitarnya jadi takut buat dekat-dekat sama dia."

"Nah terus masalahnya?"

"Pertama kan, gue tanya ke dia, kenapa dia jadi dingin gitu ke semua orang, tapi dia malah bilang bukan urusan gue dan dia gak mau dengerin kata-kata gue di kampus tadi, dia juga seolah gak peduli."

Topher ngangguk-ngangguk doang dengar penjelasan gue.

"Terus yang di permasalahin dimananya?"

"Ya itu, gue mau bikin dia gak jadi cowok yang dingin gitu, tapi dianya sendiri gak peduli dengan efek dinginnya dia kepada orang lain."

"Oh oke."

"Hfft .. lo gak ada kritik dan saran gitu?" Gue menghela nafas kasar mendengar respon yang diberikan oleh Topher.

"Kayak koran aja lo, Kak, pake segala kritik dan saran."

"Yaudah ah, ada gak?"

Topher kemudian diam cukup lama dan entah kenapa gua dengan sabar nungguin dia kasih kritik dan saran ke gue.

Sekian lama gue nungguin, akhirnya Topher angkat suara juga.

"Memang ngapain juga lo perhatian banget sama Samuel, Kak? Sejak kapan juga lo ngurusin kehidupannya para cowok dingin?"

Gue bungkam dengan pertanyaan dari Topher. Gue juga baru mikir, ngapain gue ngurusin hidup Samuel yang terkesan dingin itu.

Lama gue bungkam, membuat satu pertanyaan lagi keluar dari bibir Topher yang membuat gue membelalakan mata kaget.

"Hayo, lo suka sama Samuel ya?"

"E-eh apaan sih lo? Gak lah." gue mengelak dengan bicara gitu, toh ya memang kenyataannya gue gak suka sama Samuel kan?

"Kalo gak suka terus ngapain itu pake segala blushing?"

"G-gak kok! Udah ah ayo balik, udah larut banget ini."

"Baru juga jam 9 malam, biasanya juga lo pulang pagi, Kak."

"Enak aja lo! Ayok ah, gue capek, pengen tidur."

"Halah bilang aja lo malu kalo gue bahas tentang Samuel."

Gue hanya menghiraukan ucapan Topher dan memilih meninggalkan dia menuju ke mobil duluan.

"Yaelah, gue ditinggal, gue yakin deh, pasti Kak Thatha suka sama Samuel." gumam Topher cekikikan.

****

Matahari yang menerobos masuk ke celah gorden kamar membuat gue terpaksa bangun dari tidur nyenyak gue. Gue melihat jam yang ada di meja nakas, ternyata sudah jam 8 pagi. Hari ini gue gak ada jam matkul, jadi gue memutuskan buat bermalas-malasan di rumah aja.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang