Happy reading gaes!
Saat ini, KC Squad sedang berada di ruangan rawat Thatha. Kondisi Thatha juga sudah membaik. Hanya saja, di area kepala terkadang sakit. Dengan alasan itu juga dokter tidak memperbolehkan Thatha pulang. Lagi pula, area tangan dan kaki Thatha masih membutuhkan perawatan yang lebih intensif lagi. Semua keluarga menurut perkataan dokter demi kelancaran kesembuhan Thatha. Sudah tiga hari semenjak Thatha sadar dari komanya. Samuel mendadak diam juga semenjak Thatha sadar. Ia masih tidak pernah absen untuk menjaga Thatha, hanya saja, sikapnya berubah menjadi dingin kembali.
Thatha yang sadar akan perubahan di diri Samuel hanya menghela nafas. Thatha masih tidak mengerti kenapa sikap Samuel kembali menjadi dingin. Kemarin-kemarin sebelum Thatha belum sadar, Samuel sangat perhatian kepada Thatha. Semua kelakuan Samuel saat Thatha belum sadar diberitahukan oleh KC Squad. Awalnya Thatha sulit mempercayai ucapan Hestya yang waktu itu menceritakan segalanya sewaktu Thatha koma dengan semangat. Namun, Fyra akhirnya menjelaskan dengan lebih rinci kejadian yang dialaminya sewaktu koma. Thatha bahkan sempat meneteskan air matanya karena perhatian yang diberikan oleh Samuel. Tetapi, Ia kembali kecewa dengan sikap dingin di diri Samuel kembali seperti dulu.
"Terus kenapa Samuel jadi dingin lagi, Fry?" tanya Thatha setelah Fyra menyelesaikan ceritanya, tentu saja tanpa ada Samuel di ruangannya. Karena Samuel sedang pergi ke kantin rumah sakit sekedar untuk mengisi perutnya yang kosong sejak tadi pagi.
"Gue gak tau, Tha." Fyra menghembuskan nafas pelan, "Coba lo tanya pelan-pelan ke dia, Tha." lanjutnya yang membuat gue berpikir sejenak.
Gue mengangguk-nganggukkan tanda mengerti, "Gimana caranya?" tanya gue bingung.
Hanya hembusan nafas yang terdengar di antara kita semua.
"Emm ... lo ajak ke taman aja Samuel, Tha." ucap Hestya tiba-tiba.
"Gue gak yakin Samuel bakal mau."
"Coba dulu lah, kita-kita bakal pulang biar kalian lebih enak buat ngobrol."
"Yakin nih kalian?"
Mereka semua mengangguk kompak yang membuat gue tersenyum simpul.
"Yaudah, berarti kita tinggal nunggu Samuel balik dari kantin." ucap Fyra.
Mendengar ucapan Fyra membuat kerja jantung gue berdebar dengan kencang. Gue memegang bagian dada gue dan merasakan jantung gue yang berdetak dengan cepat.
Nisya yang sedang memperhatikan gue lalu dengan sigap mendekat ke arah gue.
"Tha, lo kenapa?"
Yang lain langsung mengalihkan pandangan yang semula menatap ponsel masing-masing kemudian menatap gue dengan cemas.
"Dada lo kenapa, Tha?"
Gue meringis sambil menyengir karena kecemasan mereka membuat rasa sayang gue ke mereka bertambah.
"Gue gak papa kok. Jantung gue detaknya cepet banget."
Semua orang mengernyitkan dahi bingung karena penjelasan gue. "Kenapa bisa gitu?" tanya Nisya.
"Gue gak tau." Gue mengangkat bahu tanda tidak tau.
![](https://img.wattpad.com/cover/122121347-288-k241306.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
Teen FictionSemua berawal dari rasa penasaran terhadap cowok dingin dan datar yang sayangnya ganteng. Because a cold heart can be warmed by you - Samuel James Smith bahasa nonbaku ✔ instagram update ✔ unfaedah ✔ receh ✔ baper:v ✘ start [200917]